Berkunjung ke Festival Pusako: Melihat Riwayat Mak Itam hingga Mengenal Budaya Mentawai

Berkunjung ke Festival Pusako: Melihat Riwayat Mak Itam hingga Mengenal Budaya Mentawai
info gambar utama

#LombaArtikelPKN2023 #PekanKebaudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbunguntukMelambung

Sabtu siang, 14 Oktober 2023 saya berkesempatan untuk berkunjung ke Festival Pusako yang diadakan di Fabriek Bloc, Padang, Sumatra Barat.

Acara dengan tajuk 'Gerakan Kalcer, Festival Pusako' ini merupakan salah satu rangkaian dari Pekan Kebudayaan Nasional 2023 yang mengusung tema 'Merawat Bumi, Merawat Kebudayaan'.

Festival Pusako ini digelar selama lima hari penuh, yaitu pada 11-15 Oktober 2023.

Situasi di Fabriek Bloc lumayan ramai ketika saya datang di hari keempat. Terdapat rombongan dari SMAN 2 Gunung Talang, Solok yang sedang melakukan study tour ke lokasi Festival Pusako.

Akan tetapi, belum banyak penampilan maupun pertunjukan aksi budaya yang ditampilkan pada saat saya datang ke lokasi ini.

Sebab jika dilihat dari rundown acara, beberapa pertunjukan memang lebih banyak ditampilkan pada sore hingga malam hari.

Meskipun demikian, saya masih bisa melihat berbagai macam pameran yang ditampilkan dalam gelaran Festival Pusako.

Pameran yang ditampilkan juga berbagai macam, mulai dari esai foto hingga karya seni rupa.

Selain itu, para pengunjung juga bisa melihat serba-serbi Kebudayaan Mentawai, seperti tato khas suku yang mendiami pulau di barat Sumatra ini.

Berikut beberapa pameran yang sempat saya nikmati dan saksikan ketika hadir di Festival Pusako.

Baca juga: Warisan Kita, Budaya Kita: Peran Penting dalam Melestarikan Kearifan Lokal

Pameran Esai Foto

Pameran essay foto
info gambar

Ketika masuk dalam area Festival Pusako, mata saya langsung tertuju ke pameran esai foto yang ada di sisi kiri area acara.

Pameran esai foto ini mengangkat tema makanan dan minuman yang ada di Padang yang berasal dari budaya luar, seperti India dan Tionghoa.

Beberapa foto makanan dan minuman yang menampilkan pembauran dua budaya ini di antaranya nasi biryani, roti cane, mie, coffee beer, dan cakwe.

Selain itu, ditampilkan juga foto dari tempat yang bisa dikunjungi untuk menikmati makanan dan minuman ini, seperti Restoran Malabar dan Coffee Beer Eng Djoe Bo Baru

Riwayat Lokomotif Sawahlunto

Replika Mak Itam
info gambar

Bergeser ke dalam, kita akan disuguhkan dengan pameran yang membahas tentang riwayat Mak Itam, sebutan untuk lokomotif yang mengangkut hasil tambang dari Sawahlunto.

Tidak hanya membaca tentang riwayat lokomotif ini di masa lalu, para pengunjung juga bisa menyaksikan replika dari Mak Itam yang ditampilkan dalam pameran ini.

Selain itu, kita juga bisa melihat beberapa foto yang menampilkan tentang kondisi Sawahlunto tempo dulu.

Baca juga: Tradisi Mitoni, Acara Tujuh Bulanan yang Konon Lahir dari Kerajaan Kediri

Pameran Seni Rupa

Para pengunjung di bagian pameran seni rupa
info gambar

Bagian ini merupakan salah satu tempat favorit ketika berkunjung dalam sebuah pameran atau pagelaran seni.

Pada bagian ini, kita bisa menyaksikan karya-karya terbaik dari para seniman yang ikut berkontribusi dalam Festival Pusako.

Para pengunjung juga diperbolehkan untuk melukiskan karya terbaik mereka di dinding-dinding yang sudah disediakan oleh panitia acara.

Mengenal Kebudayaan Mentawai

Lukisan Kalabei Sikarei
info gambar

Tempat terakhir yang menarik perhatian saya dalam Festival Pusako adalah ruangan khusus yang menampilkan tentang Kebudayaan Mentawai.

Tajuk khusus yang ditampilkan dalam tempat ini adalah 'Titi Mattaoi', yaitu tradisi tato dalam kebudayaan Suku Mentawai yang sudah hampir punah.

Sayangnya, ketika saya datang sedang tidak ada penampilan tentang proses Titi Mattaoi ini.

Meskipun demikian, para pengunjung masih bisa melihat beberapa foto, lukisan, dan hasil kebudayaan lain dari Suku Mentawai.

Salah satu lukisan yang ditampilkan dalam ruangan ini adalah Kalabei Sikarei yang merupakan istri dari seorang Sikerei.

Sikerei sendiri merupakan tokoh yang dipercaya sebagai tabib dalam kebudayaan Suku Mentawai.

Baca juga: Budaya Ruwatan Bumi: Warisan Tradisi dan Ungkapan Syukur Subang, Indonesia

Masih terdapat beberapa tempat yang bisa dikunjungi ketika datang ke Festival Pusako selain empat pameran yang sudah dibahas sebelumnya, seperti spot mural dan grafiti, hingga arsip fisik dari alat-alat bekas pabrik yang dulunya digunakan sebelum lokasi tersebut beralih fungsi menjadi Fabriek Bloc.

Saya cukup menikmati hampir satu jam waktu yang dihabiskan untuk memutari Festival Pusako.

Meskipun sedikit lelah karena lokasi yang cukup luas, rasa tersebut bisa terbayar dengan berbagai macam pameran yang bisa kita saksikan dalam gelaran ini.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

IA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini