Syaipul Bahri, Sang Penyelamat Generasi Milenial dengan Alat Musik Rongsokan

Syaipul Bahri, Sang Penyelamat Generasi Milenial dengan Alat Musik Rongsokan
info gambar utama

Syaipul Bahri merupakan inpisiator dari program pemanfaatan barang rongsokan untuk alat musik. Ia adalah salah satu warga di Tanjungsari Poyo, Kepulauan Riau.

Pria yang berprofesi sebagai guru honorer, lahir dari keluarga yang tidak berada tetapi semangat untuk terus berkembang tidak pernah surut.

Keterampilanya dalam memainkan alat musik menjadi modal Syaipul untuk mengalihkan fokus geng motor di desanya agar bergabung dalam kegiatan positif yakni melatih kemampuan dalam bermain alat musik.

Di desa yang ditempati Syaipul, banyak pemuda desa yang tidak produktif dan justru melakukan kegiatan yang mengundang keresahan di lingkungan masyarakat sekitar. Mereka membuat geng motor dan kerap kali melakukan aksi balapan liar, geng motor itu juga menimbulkan konflik dengan desa lainnya.

Berawal dari keprihatinan akan rasa tidak nyaman melihat anak muda di desanya yang banyak melakukan aktivitas yang tidak ada manfaatnya, Syaipul Bahri kemudian berpikir untuk mengalihkan kegiatan anak muda di desanya dengan sesuatu yang menyenangkan tanpa mengganggu ketenangan masyarakat sekitar.

Ide yang terlintas pada saat itu adalah mengajak anak muda tersebut untuk belajar bermain alat musik bersama, seperti kemampuan yang dimilikinya.

Memang tidak mudah untuk mengajak anak-anak muda di desanya untuk bergabung belajar bermain alat musik. Mereka lebih senang melakukan aksi balap liar yang meresahkan dan mengancam keselamatan dirinya sendiri.

Baca Juga: Layanan Kelompok Advokat untuk Keadilan Gender (KAKG) Untuk Korban Kekerasan Seksual

Hambatan dan rintangan yang dilalui oleh Syaipul Bahri tentunya bukan hal yang mudah.

Mulai dari anak muda di desanya yang tidak tertarik untuk bermain alat musik berkat konsistensinya dalam mengajak dan mengajar, akhirnya lama kelamaan mulai berdatangan anak muda yang mau belajar alat musik dan meninggalkan balapan liar. Semangat juang yang tak pernah surut inilah yang membuat Syaipul Bahri bisa menjadi inspirator.

Setelah ada beberapa anak muda yang tertarik untuk memainkan dan membunyikan alat musik, masalah alat musik yang akan digunakan menjadi salah satu PR bagi Syaipul.

Syaipul sempat mendapatkan momen yang tepat untuk menunjukan dan menyakinkan anak-anak muda tersebut bahwa mereka juga bisa membanggakan orang tuanya dan masyarakat dari pada harus balapan liar.

Momen emas itu datang ketika memperingati hari kemerdekaan dimana Syaipul Bahri berinisiatif untuk menampilkan pertunjukan musik bersama. Akan tetapi, pada saat itu ia hanya memiliki biola dan jimbe sehingga membutuhkan tambahan alat musik lagi agar bisa ditampilkan secara bersama.

Pucuk dicinta ulam pun tiba, akhirnya momen ini mendorong Syaipul mendatangi seorang tokoh agama yang dikenal sangat baik. Kedatangannya bermaksud untuk meminjam alat musik.

Bak gayung bersambut, kedatangan Syaipul disambut hangat dan beruntungnya ia mendapatkan alat musik saron dari tokoh agama tersebut yang dulunya dipakai untuk pementasan kuda lumping. Dan sekarang dimanfaatkan Syaipul untuk melakukan pementasan seni.

Memanfaatkan Barang Bekas Menjadi Alat Musik

Alat musik tersebut tentu belum bisa memeriahkan acara, Syaipul pun putar otak dengan memanfaatkan barang-barang bekas yang bisa menghasilkan suara.

Kemudian, Syaipul mengimbau untuk membawa drum plastik, kaleng bekas cat, galon, dan barang tidak terpakai lainnya. Perjuangan melelahkan tersebut kemudian membuahkan hasil yang baik.

Alhasil, banyak pemuda yang tertarik untuk bergabung bersama Syaipul Bahri. Kini pemuda di desanya sudah meninggalkan kebiasaan buruk balap liar dan beralih menjadi pemusik hingga tidak disadari anggotanya mencapai 200 orang.

Baca Juga: Perjuangan Menuju Puncak: Kisah Inspiratif Galuh Rakasiwi dalam Memajukan Dusun Kemuning

Dari sini kemudian Syaipul dengan berbagai dukungan sekelilingnya membentuk grup perkusi dimana alat musiknya memanfaatkan barang rongsokan.

Grup perkusi ini sering kali mendapatkan undangan untuk tampil dalam beragam kegiatan. Inisiasi Syaipul Bahri patut mendapatkan aspresiasi setinggi-tingginya. Dibalik keterbatasannya ia mampu memberikan pengaruh positif terhadap lingkungannya.

Tidak heran jika ia meraih penghargaan SATU Indonesia Awards dari ASTRA. Bila langkah kecil yang dilakukan Syaipul dapat berdampak besar pada anak muda di desanya, kalian pun bisa untuk memulai hal yang serupa mulai dari sekarang.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

W
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini