Muncul sebuah harapan dari seorang penggagas muda untuk memajukan daerahnya terutama dalam bidang pendidikan dan perekonomian. Penggagas tersebut merupakan seorang putra daerah Kanreapia, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan yang bernama Jamaluddin Daeng Abu. Ia merupakan alumni S1 Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Bosowa Makassar dan alumni Magister Manajemen SDM Universitas Muslim Indonesia. Impiannya yang sangat mulia ini mulai ia wujudkan dengan memberanikan diri meminta restu kepada orang tuanya untuk mengalihfungsikan sepetak lahan kandang bebek menjadi sebuah tempat baca untuk mencerdaskan masyarakat sekitarnya. Pada tahun 2016, sebuah bangunan dari kayu ia dirikan dengan ukuran sekitar 4,5 meter dan dibuat tanpa sekat, di sinilah cerita penuh inspirasi dimulai.
Gebrakan Perubahan dari Pemuda Sulawesi Selatan
.jpg)
Gagasan yang terlaksana ini adalah wujud panggilan hati dan kepedulian Jamaluddin pada kampung halamannya. Bukan tanpa alasan, ia melihat bahwa masyarakat di desanya memerlukan upaya yang masif untuk meningkatkan literasi. Target utamanya adalah anak-anak petani, petani muda, dan petani tua. Petani adalah salah satu pejuang bangsa yang juga perlu diperhatikan dari segala aspek, terutama aspek pendidikan dan kesejahteraan. Hal yang ia lakukan ini bukanlah hal yang mudah, sebab masyarakat di desanya masih memiliki 252 orang buta huruf dari total 4.733 penduduk. Ia paham betul urgensi untuk benar-benar melepaskan masyarakat di desanya dari jeratan buta huruf dan minimnya literasi. Masyarakat yang melek literasi akan mudah mendapatkan banyak wawasan, serta memahami banyak hal seperti pemanfaatan lingkungan, bisnis, kesehatan, digital, dan segala bentuk pengetahuan literasi lainnya.
Menjadikan Koran sebagai Media untuk Memperluas Wawasan
.jpg)
Menanamkan budaya membaca diawali dengan membiasakan masyarakat di desanya untuk melihat banyak tulisan sehingga ia mulai menempelkan koran-koran di dinding tempat yang sebelumnya merupakan kandang bebek tersebut, kemudian ia beri nama sebagai Rumah Koran. Ide menempelkan koran tersebut ia dapat ketika setiap kali ke kantor kecamatan, ia melihat banyaknya koran yang dibiarkan begitu saja setelah selesai dibaca. Oleh karena itu, ia berkeinginan untuk menjadikan koran-koran tersebut sebagai media agar masyarakat mulai memiliki minat untuk membaca. Ia secara berkala selalu memperbarui koran-koran tersebut agar masyarakat mendapatkan pengetahuan yang aktual. Hingga kini, Rumah Koran masih menjadi pusat literasi para petani dan sumber informasi bagi pengetahuan dan bisnis di Kanreapia.
Program dari Hati yang Bernilai untuk Negeri
.jpg)
Rumah Koran tidak hanya menjadi tempat untuk membaca, namun juga memiliki program-program yang sangat bermanfaat bagi seluruh masyarakat baik orang tua hingga anak-anak. Program yang dijalankan meliputi penyediaan bahan bacaan di Rumah Koran, program mengaji bagi anak-anak, penukaran koran dengan sayur segar, sedekah sayuran kepada anak yatim piatu, membuat embung pertanian, penerapan pertanian organik, hingga menyelenggarakan program belajar untuk anak-anak dan orang tua. Terpantau dari akun Instagram @rumah.koran, program-program tersebut berjalan lancar dan terorganisir dengan sangat baik. Program yang dilaksanakan mampu memberikan perubahan yang sangat bernilai bagi masyarakat sekitarnya mulai dari kemajuan dapat membaca tulis, mengantarkan mereka lanjut sekolah, hingga menjadi petani organik.
Apresiasi Tak Terbatas untuk Sang Penggagas
Pada tahun 2017, Jamaluddin sebagai penggagas Rumah Koran menjadi salah satu penerima apresiasi SATU Indonesia Awards (Astra). Penghargaan ini diberikan atas dedikasinya untuk masyarakat khususnya para petani dan anak petani di Kanreapia. Perjuangan Jamaluddin sejatinya sangat menggambarkan semangat anak muda Indonesia yang peduli dengan kemajuan bangsanya. Selain itu, pelaksanaan dari program-program yang dijalankan di Rumah Koran ini selaras dengan amanat konstitusi bahwa salah satu tujuan negara yang termaktub dalam pembukaan Undang-Undang Dasar NRI Tahun 1945 alinea empat adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Lewat program yang dilakukan oleh Jamaluddin, ia berhasil turut serta membantu kemajuan negara untuk memastikan masyarakat di sekitarnya memperoleh pendidikan dan mengejar ketertinggalan wawasan serta pengetahuan. Program-program dari generasi muda seperti Jamaluddin ini merupakan angin segar untuk kemajuan bangsa ini. Pada hakikatnya, Indonesia sangat membutuhkan banyak generasi penerus bangsa yang memiliki semangat perubahan dan selaras dengan tujuan negara. Apakah Kawan GNFI siap memiliki semangat perubahan yang sama?
#kabarbaiksatuindonesia
Referensi :
E-book 14th Satu Indonesia Awards 2023
https://www.ins-nita.com/2023/09/rumah-koran-ciptakan-petani-melek-literasi.html
https://klikhijau.com/jamaluddin-daeng-abu-edukasi-petani-di-kanreapia-gowa-dari-rumah-koran/
https://www.rumahkoran.com/2023/01/rumah-koran-edukasi-petani.html
https://www.rumahkoran.com/2023/10/rumah-koran-kampus-tani-di-kanreapia.html
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
