Kampung Berseri Astra: Keputih Surabaya, Memanfaatkan Potensi Alam Untuk Tempat Wisata

Kampung Berseri Astra: Keputih Surabaya, Memanfaatkan Potensi Alam Untuk Tempat Wisata
info gambar utama

Dikutip dari Wikipedia, Keputih adalah sebuah kelurahan di wilayah Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Keputih termasuk berada di wilayah Kota Surabaya yang mudah untuk dijangkau. Terlebih, saat ini Kota Surabaya sudah memiliki transportasi umum, yaitu Bus Kota, dengan tarif murah untuk mempermudah warga atau wisatawan luar Kota Surabaya termasuk Kawan yang ingin melakukan sebuah perjalanan di Kota Surabaya.

Keputih juga merupakan salah satu kampung yang tergabung dalam program pengembangan masyarakat dari PT. Astra. Program tersebut memiliki nama Kampung Berseri Astra (KBA). Di Kota Surabaya, terdapat beberapa kampung yang tergabung dalam program ini. Tentu, salah satunya adalah Kampung Keputih Tegal Timur Baru.

Diketahui berita dari idntimes.com, Kampung Keputih Tegal Timur Baru saat ini merupakan sebuah Kampung dengan kondisi jauh lebih baik dari sebelumnya, hingga mendapat julukan menjadi percontohan Kampung di Surabaya. Dahulu, Kampung ini memiliki kondisi yang kurang layak untuk menjadi sebuah tempat tinggal, Kawan. Namun, saat ini kondisi tersebut sudah berubah menjadi kondisi yang lebih segar dan bersih dengan banyaknya pepohonan hijau yang menghiasi.

Dengan keberhasilan tersebut, tak heran pula jika nama Keputih di Kota Surabaya menjadi salah satu kata pencarian yang menarik untuk para Kawan pecinta suasana alam atau yang memiliki hobi travelling. Di Kelurahan Keputih, terdapat sebuah pemanfaatan alam yang dimanfaatkan dengan sangat baik, yaitu Tempat Wisata Hutan Bambu.

Tempat wisata tersebut memang bukan merupakan wilayah dari Kampung penerima program KBA dari PT. Astra. Namun, dapat pula dilihat bahwa dengan adanya program tersebut, di daerah lain yang masih merupakan Kelurahan Keputih memanfaatkan kehijauan dengan membuat Hutan Bambu.

Hutan Bambu sendiri memiliki manfaat dapat menahan air hujan yang turun, lalu menyerap ke dalam tanah. Hal ini tentu dapat mengantisipasi terjadinya banjir jika hujan yang turun sangat deras. Selain manfaat tersebut, tentu Hutan Bambu yang ditanam dengan rapih dapat memanjakan mata.

Nah, buat Kawan yang memiliki hobi travelling, boleh dicoba untuk berkunjung ke tempat wisata yang indah, asri, dan tentu estetik untuk dijadikan spot foto, bahan posting di media sosial. Tempat wisata ini juga bisa digunakan sebagai pelarian dari panasnya cuaca di Kota Surabaya. Karena suasana yang sejuk, rindang, dan asri ini bisa menjadi sedikit obat penat dari lelahnya beraktivitas sehari-hari.

Untuk alamat lengkap wisata Hutan Bambu Keputih, terletak di Jl. Raya Marina Asri, Keputih, Kec. Sukolilo, Kota Surabaya. Tidak ada harga tiket masuk untuk berkunjung ke tempat wisata yang sejuk ini. Tetapi, jika Kawan membawa kendaraan pribadi, maka akan diminta untuk membayar tarif parkir sesuai dengan kendaraan pribadi yang digunakan. Jam operasional wisata ini juga dibuka selama 24 jam. Jadi, untuk Kawan yang memiliki jadwal padat dan sulit untuk bisa berkunjung pada sore hari, bisa berkunjung di malam hari. Tetapi, sangat disarankan bahwa waktu berkunjung di pagi dan sore hari merupakan waktu yang baik. Karena di dua waktu tersebut, udara berhembus dengan sejuk-sejuknya.

Apakah Kawan tertarik untuk mengunjungi tempat wisata Hutan Bambu Keputih?

Jika tertarik, segera kosongkan jadwal padat dan ajak keluarga, teman, sahabat, atau pasangan Kawan untuk bisa menikmati wisata indah ini. Tetapi, tidak dilarang pula jika Kawan ingin pergi ke tempat wisata ini sendirian. Yang terpenting adalah tetap menjaga diri dimanapun Kawan berada. Dan, ingat pribahasa “Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung” yang artinya, tetaplah hormati adat istiadat atau kebiasaan di tempat yang kita kunjungi.

Salam sehat, Kawan!

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

CT
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini