Keindahan Pesanggrahan Menumbing, Tempat Pengasingan Para Tokoh Bangsa

Keindahan Pesanggrahan Menumbing, Tempat Pengasingan Para Tokoh Bangsa
info gambar utama

Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung sangat erat kaitannya dengan perjuangan bangsa Indonesia. Salah satu tempat yang pernah menjadi saksi perjuangan bangsa adalah di Menumbing.

Dimuat dari Indonesia.go.id, tempat yang berada di sebuah bukit setinggi hampir 500 meter di atas permukaan laut ini pernah menjadi tempat pengasingan tokoh seperti Ir Soekarno, Sutan Sjahrir, dan juga Agus Salim pada 22 Desember 1948.

Setelah tiga tokoh itu, kemudian Muhammad Hatta, Ali Sastroamidjojo, Mohammad Roem, As'at, Soerjadi Soerjadarma, dan AG Pringgodigdo yang ikut diasingkan ke Muntok pada 31 Desember 1948.

Menuju Bangka Belitung Sebagai Tujuan Wisata dengan Prinsip Berkelanjutan

Mereka menjadi rombongan pertama yang masuk ke Muntok sebelum ditempatkan ke kastil BTW. Mereka mendarat di landasan udara Kampung Dul yang sekarang dikenal sebagai Bandar Udara Depati Amir, kemudian menyusuri jalan darat menuju Muntok.

“Tuan-tuan akan dibawa ke Muntok. Dekat Muntok ada Gunung Menumbing, di situ ada sebuah pesanggrahan kepunyaan Tambang Timah dan tuan-tuan akan ditempatkan sementara di situ,” ungkap Bung Hatta dalam bagian ketiga seri buku otobiografinya Untuk Negeriku: Menuju Gerbang Kemerdekaan.

Pesanggrahan Menumbing

Bung Hatta menggambarkan gedung peristirahatan itu selain bertingkat dua, terdapat sebuah bungalow yang belum selesai dicat. Lantai pertama Pesanggrahan Menumbing disebut Bung Hatta terdapat ruang duduk.

Di sebelah kiri bersambung ke sebuah kamar tidur dan kamar mandi, di sebuah kanan bersambung turut bersambung dengan kamar tidur tetapi tanpa kamar mandi. Tepat di lantai dua terdapat sejumlah kamar.

Menuju Belitung Sebagai Destinasi Wisata Prioritas di Indonesia

Di lantai dua ini memiliki atap berbentuk datar mirip sebuah ruang terbuka yang dipakai para pemimpin bangsa yang diasingkan. Biasanya tempat ini digunakan untuk menghangatkan badan sembari memandangi Kota Muntok dari segala sisi.

Para tokoh bangsa ini ditempatkan di beberapa kamar. Pada momen pengasingan di Menumbing, tokoh-tokoh pemimpin bangsa tersebut tetap sibuk berjuang lewat jalur diplomasi untuk proklamasi.

Dijadikan museum

Melihat pentingnya posisi Pesanggrahan Menumbing di dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Maka pada 2010, tempat ini ditetapkan sebagai salah satu benda, situs, atau kawasan cagar budaya.

Hal ini di Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.13/PW.007/MKP/2010. Beleid tadi dilanjutkan oleh SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 210/M/2015 tanggal 5 November 2015 dijadikan cagar budaya peringkat nasional.

Belitung Jadi Tujuan Wisata untuk Kegiatan Pasca KTT ASEAN ke-43

Sejak beberapa tahun belakangan, Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi Kemendikbud Ristek menata kembali kawasan ini untuk dijadikan museum. Sejumlah peninggalan penting pun dipamerkan di Pesanggrahan Menumbing.

Mulai dari tempat tidur, meja kursi, buku-buku bacaan para pemimpin bangsa yang diasingkan ke lokasi ini turut dipamerkan. Begitu pula dengan mobil sedan hitam produksi pabrik otomotif asal Amerika Serikat buatan 1938 yang digunakan Bung Hatta.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini