Deklarasi Balfour: Kisah di Balik Pembentukan Negara Israel

Deklarasi Balfour: Kisah di Balik Pembentukan Negara Israel
info gambar utama

106 tahun yang lalu, tepatnya pada 2 November 1917, sebuah dokumen sepanjang 67 kata menandai awal dari konflik yang panjang dan rumit di Timur Tengah. Dokumen ini, yang dikenal sebagai Deklarasi Balfour, menetapkan dukungan pemerintah Inggris terhadap pendirian "rumah bagi orang-orang Yahudi" di Palestina, yang pada saat itu masih di bawah kekuasaan Inggris.

Deklarasi Balfour secara signifikan mempengaruhi arah sejarah wilayah tersebut. Bagi orang Israel, dokumen ini menjadi landasan penting dalam pendirian Negara Israel modern. Namun, bagi banyak orang Arab, termasuk Bangsa Palestina, dokumen tersebut dianggap sebagai pengkhianatan dari pihak Inggris yang kala itu sedang berseteru dengan Kekaisaran Ottoman.

Deklarasi tersebut dirangkai dalam sebuah surat yang ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Inggris pada masa itu, yaitu Arthur Balfour, seorang tokoh penting dalam politik Inggris pada awal abad ke-20. Balfour, yang merupakan pendukung kuat gerakan politik Zionisme yang memainkan peran kunci dalam menyuarakan dukungan pemerintah Inggris terhadap gagasan pembentukan negara Yahudi di Palestina.

Surat tersebut dikirim kepada Baron Lionel Walter Rothschild, seorang pemimpin komunitas Yahudi di Inggris, yang juga merupakan kepala cabang di sebuah bank milik keluarga Rothschild yang berpengaruh.

Surat tersebut berbunyi sebagai berikut:

Tuan Rothschild yang terkasih,

Saya dengan senang hati mengirimkan kepada Anda, atas nama Pemerintahan Yang Mulia Raja, pernyataan dukungan terhadap aspirasi Zionis Yahudi yang telah diserahkan dan disetujui oleh Kabinet.

'Pemerintah Yang Mulia Raja memandang baik pendirian rumah nasional bagi orang-orang Yahudi di Palestina dan akan melakukan upaya terbaik untuk memfasilitasi pencapaian tujuan ini, dengan jelas dipahami bahwa tidak ada yang boleh dilakukan yang akan merugikan hak-hak sipil dan agama komunitas non-Yahudi di Palestina, atau hak-hak dan status politik yang dinikmati oleh orang-orang Yahudi di negara lain mana pun.'

Saya akan berterima kasih jika Anda menyampaikan deklarasi ini kepada Federasi Zionis.

Arthur James Balfour

Pemerintah Inggris pada masa itu mengharapkan bahwa Deklarasi Balfour akan merubah pandangan komunitas Yahudi, terutama di Amerika Serikat, untuk mendukung Sekutu selama Perang Dunia Pertama.

Sejumlah sejarawan berpendapat bahwa pemimpin Inggris pada masa itu melihat komunitas Yahudi sebagai kelompok yang memiliki kekuatan ekonomi dan pengaruh besar dalam industri keuangan internasional. Inggris meyakini bahwa mereka dapat menjadi pendukung kunci dalam usaha memenangkan perang. Selain itu, beberapa ahli berpendapat bahwa Inggris sedang berupaya memperkuat posisinya di Timur Tengah, terutama setelah berakhirnya perang.

Sejak Deklarasi Balfour ditekan, sekitar 100 ribu migran Yahudi tiba di Palestina, yang kemudian memicu peningkatan ketegangan antara komunitas Yahudi dan Arab di wilayah tersebut. Konflik ini membawa dampak jangka panjang, dengan eskalasi militer terbaru antara Israel dan Hamas yang telah menewaskan ribuan orang.

Deklarasi Balfour telah meningkatkan ketegangan politik dan sosial di wilayah tersebut. Pertempuran antara komunitas Yahudi dan Arab telah menciptakan perpecahan yang mendalam dalam masyarakat, menyulitkan proses rekonsiliasi dan perdamaian.

Bagi masyarakat Palestina, Deklarasi Balfour telah menimbulkan rasa ketidakadilan dan frustrasi yang mendalam. Perasaan bahwa hak-hak mereka diabaikan telah menjadi pendorong kuat dari perlawanan terus-menerus terhadap apa yang mereka pandang sebagai okupasi dan penindasan.

Sejarah Deklarasi Balfour memberikan wawasan mendalam tentang kompleksitas politik dan sejarah yang membentuk konflik di Timur Tengah. Dampaknya yang meluas terus dirasakan hingga hari ini, menegaskan pentingnya pemahaman mendalam dan komitmen terhadap perdamaian yang adil bagi semua pihak di kawasan tersebut.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DM
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini