Jejak Gelora Bung Tomo Hingga Jadi Tempat Pembukaan U-17

Jejak Gelora Bung Tomo Hingga Jadi Tempat Pembukaan U-17
info gambar utama

Tahukah Kawan bahwa nama stadion dari Gelora Bung Tomo sendiri diberikan untuk menghormati Bung Tomo? Lalu bagaimana bisa stadion di Surabaya ini menjadi salah satu stadion yang digunakan untuk pembukaan U-17?

Sejarah

Stadion ini terletak tepat di daerah Benowo, daerah bagian Surabaya Barat. Dikenal akronimnya yang familiar sebagai “GBT” ini bermula pada pembangunan pertamanya di tahun 1997.

Saat itu, Stadion Gelora Bung Tomo belum begitu besar. Hal ini melatarbelakangi tingginya jumlah suporter yang kerap kali membuat stadion ini tidak cukup untuk menampung penonton, seperti yang terjadi pada salah satu acara di tahun 2006 ketika Bonek (Bondho Nekat, sebutan kelompok suporter klub sepak bola Persebaya Surabaya dari Jawa Timur) meluber hingga ke belakang gawang.

Sederet Raksasa Teknologi Dunia Siap Wujudkan IKN Smart City

Di sisi lain, PSSI sebagai otoritas sepakbola Indonesia turut berkeinginan dalam upaya meratakan pertandingan internasional di seluruh Indonesia, termasuk di daerah Surabaya. Permasalahan terkait kapasitas stadion lain yang dinamakan Gelora 10 November Surabaya pun menjadi pusat perhatian.

Hingga kebijakan otonomi daerah di adakan, Pemerintah mulai mendorong daerah-daerah di Indonesia, termasuk Jawa Timur.

Tujuan dari Pemerintah berfokus untuk menonjolkan fanatisme daerah khususnya di Surabaya dan mengoptimalkan potensi dalam berbagai bidang. Termasuk olahraga sepakbola dan fasilitasnya.

Sebagai salah satu stadion yang dimiliki Surabaya, pemerintah kota membangun ulang kawasan Gelora Bung Tomo tepat di Benowo, yang awalnya memiliki kapasitas 27.000 penonton saja, menjadi 40.000 lebih.

Hal ini didukung pembangunan pada Januari 2008, tepatnya di tanggal 1 Januari, pembangunan Stadion Gelora Bung Tomo dimulai dengan membawakan arsitek dari Malaysia, KLIA Arsitek. Hingga dibuka dan diresmikan kembali pada Agustus 2010.

Jejak Stadion Hingga Menjadi Open Gate U17

Stadion Gelora Bung Tomo telah menjadi ikon Kota Surabaya sebagai salah satu stadion terbesar di Indonesia berkapasitas lebih dari 40.000 penonton sampai saat ini. Gelora Bung Tomo pun sering digunakan untuk berbagai pertandingan sepak bola, baik tingkat nasional maupun internasional.

Di sisi lain, stadion ini juga menjadi markas bagi klub sepak bola Surabaya (Persebaya) dan telah menjadi tempat berbagai acara hiburan maupun konser musik skala nasional.

Alasan Stadion ini diberi nama "Gelora Bung Tomo" tidak lain dan tidak bukan di dedikasikan untuk menghormati salah satu pahlawan nasional Indonesia, yaitu Bung Tomo.

Beliau adalah tokoh yang berperan penting dalam Pertempuran 10 November 1945, karena telah memainkan peran sentral dalam membangkitkan semangat perlawanan rakyat Surabaya terhadap penjajah.

Mengenang Kembali Masa Jaya Kepahlawanan Arek Surabaya 

Setelah melalui berbagai proses, Dito Ariotedjo sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) angkat bicara terkait alasannya memilih Gelora Bung Tomo sebagai lokasi pembukaan Piala Dunia U-17.

Dalam penjabarannya sebagai Menpora, keputusan yang diambil bukan keputusan tanpa alasan maupun mendadak. Keputusan sebelumnya telah dirundingkan dengan Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI. Menurut Erick, tidak ada jadwal yang dikhususkan untuk upacara pembukaan U-17. Hanya terdapat pertandingan pertama.

Dalam konteks Piala Dunia U-17, yang berbeda dengan Piala Dunia senior dan U-20, Erick Thohir sebagai ketua umum PSSI waktu itu sempat memberi usulan pembukaan Piala Dunia diadakan di Jakarta International Stadium (JIS). Namun, usulan ini tidak mendapatkan persetujuan dari FIFA.

FIFA berharap agar Piala Dunia U-17 tetap berjalan sesuai rencana. Maka dari itu, Stadion Gelora Bung Tomo yang digunakan sebagai tempat pertandingan turnamen muda perdana akhirnya dipilih pula sebagai lokasi untuk menyelenggarakan upacara pembukaan singkat yang diadakan kurang lebih 10 menit.

Stadion Gelora Bung Tomo kini bukan hanya menjadi ikon kota Surabaya, melainkan juga lambang semangat juang dan cinta masyarakatnya terhadap olahraga dan semangat perjuangan nasional.

Fungsinya tidak terbatas sebagai tempat pertandingan sepak bola, melainkan juga sebagai representasi sejarah perjuangan dan semangat juang Bung Tomo serta semangat tak kenal lelah rakyat Surabaya dalam mempertahankan kemerdekaan.

Kelompok Lima Pandawa: Kenalkan Cerita Lokal dengan Seni Tari untuk Anak Muda

(Sumber: https://core.ac.uk/display/11702861)

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Nadira Hamamah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Nadira Hamamah.

NH
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini