Indonesia Gandeng Meta untuk Amankan Ruang Digital Pemilu 2024

Indonesia Gandeng Meta untuk Amankan Ruang Digital Pemilu 2024
info gambar utama

Indonesia semakin mendekati waktu pemilihan umum (pemilu) serentak 2024. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus melakukan kolaborasi dengan penyelenggara platform digital untuk mewujudkan Pemilihan Umum 2024 Damai.

“Secara khusus pada kesempatan ini saya meminta kepada WhatsApp dan Meta untuk mencurahkan energi lebih dan sumber daya secara optimal untuk menjaga ruang digital dengan membuat Posko Siaga Pemilu Meta,” kata Menkominfo Budi Arie Setiadi, dikutip dari Siaran Pers Kominfo, Kamis (16/11).

Pihaknya menilai keberadaan posko tersebut akan memiliki manfaat sebagai sarana koordinasi untuk menghalau hoaks dan segala bentuk konten negatif yang dilarang sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Menjaga ruang digital

Menteri Budi menyampaikan bahwa Kominfo terus mendorong Kampanye Pemilu Damai 2024 dengan menjaga ruang digita agar tetap aman dan sehat. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan partisipasi pemilih serta mencegah perpecahan karena masalah disinformasi.

Sebagai platform media komunikasi yang efektif di era transfer informasi yang begitu cepat, pihaknya menegaskan posisi dan peran media sosial penting sebagai sumber informasi dan media komunikasi, terlebih di masa Pemilu mendatang.

Namun, dibalik potensi pemanfaatan tersebut, ada ancaman gangguan informasi (information disorder), perundungan dunia maya (cyber bullying), ujaran kebencian (hate speech), serta kesenjangan akses terhadap informasi penting yang harus ditangani dan diantisipasi oleh pemerintah secara bersama-sama.

Deretan Fakta Menarik Pemilu 2024

Strategi diseminasi informasi

Untuk menciptakan Pemilu Damai 2024, Kominfo juga menerapkan strategi diseminasi informasi yang terbagi dalam tiga periode, yaitu pra-pemilu, saat pemilu, dan pascapemilu, sejak 14 Oktober 2022 lalu.

Diseminasi ini secara umum menyampaikan pesan untuk menjawab berbagai isu pemilu seperti peningkatan partisipasi, pemenuhan hak memilih dan dipilih, mengantisipasi SARA dan perpecahan atau polarisasi, serta yang terpenting adalah menangani hoaks.

Pada periode saat pemilu, diseminasi yang disampaikan akan berfokus pada ajakan untuk menjaga situasi kondusif sampai pemungutan dan penghitungan suara selesai. Sementara pada periode pascapemilu, akan berfokus untuk menjaga persatuan dalam menyikapi hasil pemilu.

Pemilu Diprediksi Akan Tingkatkan Pergerakan Wisatawan

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini