PLN Resmikan 21 Pembangkit Hidrogen, Terbanyak di Asia Tenggara

PLN Resmikan 21 Pembangkit Hidrogen, Terbanyak di Asia Tenggara
info gambar utama

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) meresmikan operasi perdana 21 pembangkit hidrogen hijau atau Green Hydrogen plant (GHP) yang tersebar di Sumatra, Jawa, dan Bali. Peluncuran ini menyusul kehadiran hydrogen plant di PLTGU Muara Karang, Jakarta Utara, yang telah diresmikan pada 9 Oktober 2023.

Menurut Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo, setelah 21 GHP beroperasi, kapasitas produksi hidrogen di Indonesia per tahun akan meningkat dari 51 ton menjadi 199 ton. Bukan itu saja, pihaknya kini bisa menyuplai 424 mobil listrik fuell cell dan mengurangi emisi 3.720 ton karbondioksida (CO2).

"Kalau dulu ekses produksi greenhydrogen hanya bisa 140-an mobil listrik fuel cell, sekarang kita mampu mensuplai 424 mobil," ucap Darmo di PLTGU Tanjung Priok, Jakarta, Senin (20/11/2023).

Dia mengatakan, peresmian 21 GHP menjadikan PLN sebagai perusahaan yang memiliki GHP terbanyak di Asia Tenggara. Langkah ini ia sebut sebagai awal dari upaya PLN untuk memberikan sumber energi bersih dan membangun ekosistem yang jauh lebih besar, kokoh, dan semakin solid. Darmo pun membeberkan bahwa pihaknya akan mempersiapkan ribuan aset PLN sebagai lokasi fasilitas greenhydrogen plant.

Pabrik Hidrogen Hijau RI Diresmikan, Bisa Produksi 51 Juta Ton per Tahun

Untuk mewujudkan tekad itu, PLN akan berkolaborasi dengan BRIN untuk membangun Hydrogen Refueling Station alias Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen (SPBH) di ratusan titik se-Indonesia. Dengan begitu, jumlah pompa (pom) hidrogen akan menyaingi pom bensin.

“Kita akan gantikan seluruh genset berbasis BBM yang ada di mal-mal, perkantoran, bandara, dan lainnya. Kita gantikan dengan fuel cell generator berbasis green hydrogen yang jauh lebih ramah lingkungan," ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal EBTKE Yudo Dwinanda menuturkan, seluruh hidrogen yang dihasilkan dari 21 lokasi tadi bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan total kapasitas 4.644 kWp atau setara 6.780 MWh/tahun. Semuanya menerapkan Renewable Energy Certificate (REC) sebesar 9.535 MWh per tahun.

"Sungguh pencapaian yang sangat luar biasa. Semoga ini dapat mempercepat perwujudan ekosistem hidrogen di Indonesia," ucap Yudo dalam sambutannya.

Yudo kemudian menjelaskan bahwa pemerintah telah menyusun dokumen Strategi Hidrogen Nasional dan akan diluncurkan ke publik dalam waktu dekat. Dokumen itu dapat digunakan sebagai acuan, strategi, arah, serta tujuan pengembangan hidrogen di Indonesia.

"Kami juga sedang menyiapkan dokumen Roadmap Hidrogen dan Amonia Nasional. Dokumen ini berisikan rencana aksi serta target pengembangan hidrogen di Indonesia hingga 2060," pungkasnya.

AS Bakal Bangun Pembangkit Nuklir di Bangka Belitung, Kontrak Rp14 Triliun

Daftar 21 pembangkit hidrogen PLN

Sebanyak 21 unit hydrogen plant yang dimiliki PLN terdiri atas: 12 unit dari PLN Indonesia Power, 8 unit PLN Nusantara Power, dan 1 unit UIKJTB.

  1. PLTU Pangkalan Susu
  2. PLTU Muara Karang
  3. PLTU Suralaya 8
  4. PLTU Suralaya 1-7
  5. PLTU Cilegon
  6. PLTU Labuan
  7. PLTU Lontar
  8. PLTU Priok
  9. PLTU Pelabuhanratu
  10. PLTU Muara Tawar
  11. PLTU Indramayu
  12. PLTU Tambak Lorok
  13. PLTU Tanjung Jati
  14. PLTU Rembang
  15. PLTU Tanjung Awar-Awar
  16. PLTU Gresik
  17. PLTU Pemaron
  18. PLTU Paiton
  19. PLTU Grati
  20. PLTU Pacitan
  21. PLTU Adipala
Jurus RI Menuju NZE, Produksi Hidrogen hingga Pakai Energi Nuklir

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini