Jokowi Resmikan Kampung Nelayan Modern di Papua, Nilainya Rp22 Miliar

Jokowi Resmikan Kampung Nelayan Modern di Papua, Nilainya Rp22 Miliar
info gambar utama

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Kampung Nelayan Modern (Kalamo) di Desa Samber dan Binyeri, Distrik Yendidori, Kabupaten Biak Numfor, Papua, Kamis (23/11/2023). Pengerjaan proyek percontohan ini menelan anggaran sebesar Rp22 miliar.

Kalamo di Biak Numfor diperkirakan berpotensi menghasilkan devisa hingga Rp1 triliun. Menurut Jokowi, untuk mewujudkan hal itu, semua pihak harus memperhatikan infrastruktur, terutama logistik, agar hasil yang diperoleh nelayan kampung ini bisa langsung masuk ke pasar.

Dia menyebut, Bupati Biak Numfor meminta fasilitas penerbangan agar hasil tangkapan nelayan bisa merambah pasar mancanegara, misalnya Jepang, Amerika Serikat, dan China.

“Itu pasar-pasar tuna Indonesia, tidak usah lewat tangan kedua, ketiga. Saya kira ini bisa memperbaiki harga dan kesejahteraan nelayan akan mendapatkan imbasnya,” ucapnya kepada wartawan usai peresmian Kalamo.

Menggali Potensi Ekonomi dari Ikan Terbang bagi Nelayan di Pulau Maluku

Jokowi sempat berpesan, setelah kampung nelayan dibangun, pihak manajemen harus mengelolanya dengan baik. Jangan sampai banyak gudang pendingin atau cold storage yang besar tidak beroperasi atau mangkrak karena nelayan tidak bisa membayar biaya listrik.

“Ini saya lihat kapasitasnya kecil sesuai kebutuhan,” imbuhnya.

Selain itu, Jokowi juga mengatakan bahwa harga jual es batu di Kalamo sekarang turun dari Rp1.600 menjadi Rp800 per kilogram. Itu artinya, koperasi bisa memperoleh pemasukan, nelayan juga mendapatkan harga yang jauh lebih murah, sehingga pemeliharaan mesin bisa lebih baik.

“Kalau ini berjalan baik, bisa direplikasi ke tempat-tempat lain,” pungkasnya.

Kalamo terletak di ujung barat pantai selatan Biak Numfor, Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 717. Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) RI Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan bahwa pihaknya membangun fasilitas utama untuk Kalamo di Biak Numfor. Beberapa di antaranya: dermaga tambatan kapal, pabrik es, sentra kuliner, cold storage, shelter pendaratan ikan, kios perbekalan, dan dock yard.

Bukan itu saja, fasilitas pendukung juga diesediakan, seperti balai pelatihan, instalasi air bersih, drainase, penerangan jalan, instalasi pengelolaan air limbah (IPAL), dan kantor pengelola. Di sana juga ada gapura, perbaikan jalan, gardu pandang, serta stasiun pengisian bahan bakar.

Ini Dia Kampung Digital Nelayan Pertama di Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

AH
IM
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini