Konsep Diri yang Tercermin di Media Sosial Mempengaruhi Persepsi Masyarakat di Dunia Nyata

Konsep Diri yang Tercermin di Media Sosial Mempengaruhi Persepsi Masyarakat di Dunia Nyata
info gambar utama

Halo, Kawan GNFI! Tentu kita sudah mengetahui bahwa media sosial adalah sarana yang digunakan masyarakat untuk berkomunikasi dan berinteraksi, dimana penggunanya bisa dengan mudah membagikan aktivitas mereka ke dalam media sosial.

Menurut We Are Social, yang dikutip melalui Databoks Katadata pada Juli 2023, terdapat sekitar 4,88 miliar pengguna media sosial di seluruh dunia. Hal tersebut menandakan bahwa kehidupan ini tidak terlepas dari penggunaan media sosial.

Melalui media sosial seseorang dapat memilih bagaimana diri nya dilihat oleh orang lain, mereka dapat menunjukan sisi terbaiknya di media sosial melalui unggahan foto, membagikan momen-momen penting, serta memperlihatkan pencapaian mereka.

Namun, penggunaan media sosial tidak hanya mempengaruhi kehidupan di dunia maya saja, tetapi juga memiliki dampak pada kehidupan nyata. Dalam artikel ini kita akan membahas defenisi dan pengaruh persepsi terhadap konsep diri di media sosial, serta membahas 3 proses dari persepsi.

1. Definisi Konsep Diri dan Persepsi

Menurut Burns, Konsep diri merupakan hubungan antara sikap dan keyakinan tentang diri kita sendiri. Sementara, menurut Adler, et.al dalam bukunya yang berjudul Understanding Human Communication, persepsi adalah sebuah proses dimana orang menggunakan data sensorik untuk mencapai konduksi tentang orang lain dan dunia sekitar mereka.

Jadi, konsep diri adalah pandangan seseorang tentang dirinya sendiri di dalam lingkungan sosial dan persepsi adalah cara kita memandang orang lain di sekitar kita untuk menciptakan makna. Konsep diri dan persepsi ini adalah hal yang saling terikat.

Menurut Rogers, konsep diri menggambarkan persepsi individu tentang dirinya sendiri dan hubungannya dengan objek atau orang lain dalam lingkungannya.

Julid Fisabilillah, Gerakan Netizen Indonesia untuk Palestina

2. Pengaruh Konsep Diri di Media Sosial terhadap Persepsi Seseorang di Kehidupan Nyata

https://www.goodnewsfromindonesia.id/Photo by Tracy Le Blanc: https:/www.pexels.com/photo/person-holding-iphone-showing-social-networks-folder-607812/
info gambar

Konsep diri yang kita bangun di media sosial dapat mempengaruhi persepsi orang lain di kehidupan nyata. Ketika kita membangun identitas diri positif dan mengunggah konten yang positif di media sosial, orang-orang mungkin akan menganggap kita sebagai seseorang yang percaya diri, berguna, dan berpengetahuan.

Sebaliknya, ketika kita membangun identitas diri yang buruk dan mengunggah konten yang tidak bermanfaat atau tidak mendukung di media sosial, orang-orang akan menganggap kita sebagai seseorang yang buruk, tidak kompeten, dan tidak dapat dipercaya.

Namun, gambaran diri yang sempurna di media sosial seringkali tidak mencerminkan realitas. Hal tersebut dapat memberi harapan tinggi kepada orang lain tentang diri kita berdasarkan apa yang mereka lihat di media sosial. Akan tetapi, ketika kita tidak dapat memenuhi harapan orang-orang yang berada dalam kehidupan nyata, hal tersebut dapat menimbulkan kekecewaan dan penilaian negatif.

Seseorang yang sudah terlanjur membangun konsep diri positif di dunia maya, akan terus menerus berusaha untuk mempertahankan identitas dirinya akan persepsi seseorang di kehidupan nyata. Ketika kita tidak dapat mempertahankan konsep diri tersebut dalam kehidupan sehari-hari, mungkin kita akan merasakan gangguan psikologis seperti cemas, tertekan, dan gelisah.

Didukung 135 Negara, RI Kembali Jadi Anggota Organisasi Maritim Internasional

3. Tahapan Persepsi

  • Seleksi

Seleksi adalah proses dimana kita hanya fokus terhadap beberapa hal yang menarik perhatian saja, dan mengabaikan yang lainnya. Misalnya, ketika kita melihat foto seseorang yang di unggah ke dalam media sosial nya, apa yang menjadi fokus kita? Wajahnya? Pakaiannya? Perilakunya? Atau Rambutnya? Semua tergantung dengan keinginan pribadi masing-masing.

  • Organisasi

Organisasi yang dimaksud adalah mengelola atau mengatur informasi untuk memberinya makna. Contohnya, ketika seseorang mengunggah foto bersama teman-teman nya di suatu club malam, cara pandang setiap individu pasti berbeda. Jika kita terbiasa dengan hal itu, tentu akan menganggap foto tersebut normal dan biasa saja. Namun, ketika kita merasa bahwa kebiasaan tersebut tidak pantas untuk ditiru maupun dilihat, maka hal itu menjadi asing dan tidak biasa.

  • Interpretasi

Interpretasi merupakah proses akhir dari Persepsi, yaitu cara kita memahami dan menerjemahkan berbagai hal dengan cara yang masuk akal. Misalnya ketika seseorang mengunggah Story di Instagram tentang pencapaian mereka, hal itu membuat kita menyimpulkan bahwa orang tersebut bertujuan untuk pamer atau hanya sekedar memberikan apresiasi untuk dirinya sendiri dan memotivasi orang-orang yang melihat Story tersebut.

Konsep diri yang terdapat di media sosial dapat mempengaruhi persepsi seseorang di kehidupan nyata. Media sosial memiliki potensi untuk membentuk identitas diri yang diinginkan setiap orang, namun juga dapat menimbulkan kerugian dan perasaan rendah diri.

Penting bagi kita untuk memahami bahwa konsep diri yang ditampilkan di media sosial tidak selalu mencerminkan kenyataan. Kita harus bijak dalam menggunakan media sosial, serta membangun konsep diri yang realistis dengan memperhatikan batasan sosial media.

Hal yang seharusnya tidak perlu diunggah, maka janganlah diunggah. Perhatikan juga kehidupan kita antara dunia maya dan dunia nyata agar tetap seimbang. Dengan demikian, kita dapat membangun hubungan sosial dengan konsep diri yang lebih positif.

Dua Buku Kuliner Nusantara Menangkan Gourmand Awards di Arab Saudi

Sumber referensi:

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/10/10/15-media-sosial-terpopuler-dunia-juli-2023-facebook-kokoh-di-puncak

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SN
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini