Dua Buku Kuliner Nusantara Menangkan Gourmand Awards di Arab Saudi

Dua Buku Kuliner Nusantara Menangkan Gourmand Awards di Arab Saudi
info gambar utama

Indonesia berhasil memenangkan dua penghargaan penting di Gourmand World CookBook Awards dalam acara kuliner terbesar di Timur Tengah “Saudi Feast Food Festival” yang diselenggarakan di Riyadh, Arab Saudi, pada 27–29 November 2023.

Gourmand World Cookbook Awards merupakan penghargaan internasional untuk buku-buku masakan sejak 1995. Ajang penghargaan ini selalu diikuti oleh lebih dari 100 negara yang membawa ribuan buku masakan. Program televisi juga turut hadir menyoroti kekayaan dan keragaman budaya kuliner global.

Para penulis dan penerbit dari Indonesia hadir ke Riyadh untuk mengikuti berbagai pertemuan, presentasi, dan lokakarya, dengan menampilkan karya terbaiknya mengenai keragaman kuliner bercita rasa Nusantara. Tahun ini, Gourmand Awards dihadiri oleh para penggiat kuliner dari sekitar lima puluh negara.

Pemain kunci industri kuliner

Dikutip dari laman kemlu.go.id, buku dari Indonesia yang dianugerahi penghargaan adalah “Tales of the Lands Beneath the Winds” oleh Negeri Rempah Foundation pada kategori “Special Award of the Jury,” dan “The Indonesia Table” oleh Petty Pandean-Pelliot terpilih sebagai “The Best Asian Cookbook in the World”.

Kedua buku ini merupakan bagian dari kumpulan 11 buku yang mewakili Indonesia pada Gourmand Award 2023, antara lain “Comfort Food” oleh Omar Niode Foundation-Diomedia, “100 Makanan Mak Nyus Traditional Recipes” oleh Bondan Winarno, dan “Our Bali, Your Bali,” oleh Dean Keddell.

Kemenangan pada Gourmand World CookBook Awards menegaskan posisi Indonesia sebagai pemain kunci dalam industri kuliner sekaligus penerbitan global. Kehadiran buku-buku Indonesia di ajang ini juga membuktikan keragaman budaya kuliner Nusantara.

Sales Mission Ekraf di Bulgaria Buka Pintu Masuk Produk Kuliner Indonesia di Eropa Timur

Multikulturalisme dalam sepiring masakan

Keberagaman masakan Indonesia tidak tercipta begitu saja. Selain dipengaruhi oleh hasil pertanian di masing-masing daerah, kuliner Nusantara juga tidak lepas dari akulturasi berbagai budaya. Terletak di wilayah yang strategis, membuat Indonesia sering menjadi tempat singgah para pedagang di masa lampau.

Riset berjudul The Chinese diaspora: The current distribution of the overseas Chinese (2016) menunjukkan kuliner Indonesia salah satunya mendapat pengaruh kuat oleh besarnya diaspora China di Nusantara sejak era perdagangan pada awal abad ke-20.

Banyak teknik pengolahan makanan khas China yang diadopsi oleh penduduk lokal Indonesia, seperti pengolahan kacang (menghasilkan minyak nabati) dan makanan berbahan tepung (menghasilkan mie, kwetiau, dan lain sebagainya). Kuliner China ini kemudian disesuaikan dengan selera lidah lokal.

Top! Salatiga Masuk Nominasi Kota Kreatif UNESCO Bidang Kuliner

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini