Survei Indeks Optimisme merupakan survei yang dilaksanakan oleh Good News from Indonesia (GNFI) sejak tahun 2018 lalu, dan pada tahun ini GNFI menjalin kerja sama dengan Lembaga Survei Populix. Adanya survei ini dilatarbelakangi oleh upaya-upaya untuk membangkitkan semangat optimisme terhadap masa depan Indonesia dan menjadi acuan utama dalam formulasi kebijakan pemerintah, korporasi, dan lembaga masyarakat lainnya.
Survei Indeks Optimisme memiliki tujuan untuk mengukur tingkat optimisme generasi muda terhadap masyarakat Indonesia dalam berbagai faktor. Indeks optimisme tersusun atas 5 dimensi utama, yaitu: Pendidikan dan Kebudayaan, Kebutuhan Dasar, Ekonomi dan Kesehatan, Kehidupan Sosial, serta Politik dan Hukum.
Melacak Dana Perang Dipenogoro Melawan Kompeni dalam Perang Jawa
Terdapat salah satu hal yang spesial pada tahun ini, yaitu adanya penambahan dimensi Lingkungan dan Pemilu karena menjadi salah satu hal yang membutuhkan perhatian khusus pada tahun 2023 ini, mengingat pada tahun 2024 mendatang Indonesia akan menjalani pesta demokrasi dimana pemilu akan diselenggarakan.
Responden survei indeks optimisme tersebar dari Sabang hingga Merauke. Dengan berbasis online survei yang dilaksanakan pada tanggal 10-17 Oktober 2023, total seluruh responden diraih sebanyak 1.289 orang, pulau Jawa menduduki responden terbanyak yaitu 784 orang, dan yang paling sedikit pulau Bali dan Nusa Tenggara yaitu 44 orang.
Komposisi gender dan generasi responden memiliki perbandingan yang tidak jauh berbeda, yaitu 52% perempuan dan 48% laki-laki, serta responden Gen Z (17-24 tahun) sebesar 42% dan Gen Y (24-40 tahun) sebesar 58%.
Sejarah Perkeretaapian Indonesia, Roda Besi Berdentum di Nusantara
Hasil Indeks Optimisme Indonesia pada tahun 2023 ini, rata-rata mencapai 7,77 dari skala 10. Hal ini dapat dikatakan sebagai sesuatu yang lumayan baik dari tahun-tahun sebelumnya. Dimensi yang mencapai indeks tertinggi diraih oleh Pendidikan dan Kebudayaan dengan skor sebesar 8,55, dan dimensi terendah oleh Politik dan Hukum dengan skor sebesar 5,72. Pada dimensi tambahan, aspek Lingkungan indeks optimisme diraih skor sebesar 7,23, dan aspek Pemilu dengan skor 7,00.
Berdasarkan hasil survei, permasalahan utama yang dihadapi Indonesia adalah mengenai KKN (Korupsi Kolusi Nepotisme) yang sering terjadi di berbagai sektor, dan dimulai dari tingkat paling tinggi hingga rendah. Pada peringkat kedua yaitu permasalahan ekonomi.
Pada dimensi ini, mahasiswa dan responden yang belum bekerja menunjukkan tingkat optimism yang lebih rendah dalam kemampuannya untuk terserap di dunia kerja. Ketiga, pada dimensi politik dan hukum, sesuai dengan skor indeks terendah, responden merasa pesimis akan berkurangnya korupsi di masa depan.
Pada dimensi tambahan, yaitu dimensi Pemilu, generasi muda merasa optimis untuk berpartisipasi dalam pesta demokrasi yang akan diselenggarakan, tetapi masih timbul keraguan mengenai kinerja penyelenggara pemilu, tingkat transparansi, dan pertimbangan keberlangsungan proses pemilu akan terjadi secara demokratis.
Harapan yang mengemuka dari hasil survei terkait indeks optimisme generasi muda terhadap negara Indonesia adalah bahwa data ini tidak hanya menjadi sekadar statistik, tetapi juga sebuah panduan berharga bagi pemerintah di masa depan.
Mengintip Sejarah Stasiun Tertua di Jawa Timur
Dengan pemahaman mendalam terkait persepsi dan harapan generasi muda terhadap negara, diharapkan pemerintah dapat merumuskan kebijakan yang lebih relevan dan responsif terhadap kebutuhan serta aspirasi mereka.
Selain itu, diharapkan pula bahwa pemerintah akan menggunakan hasil survei ini sebagai bahan evaluasi untuk terus memperbaiki kinerja dan kebijakan yang berdampak pada optimisme dan kesejahteraan generasi muda Indonesia. Dengan begitu, survei ini bukan hanya menjadi sekadar ukuran sentimen, tetapi lebih kepada alat yang dapat membantu membentuk masa depan yang lebih baik dan inklusif untuk generasi Indonesia di masa yang akan datang.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
