Mengintip Sejarah Stasiun Tertua di Jawa Timur

Mengintip Sejarah Stasiun Tertua di Jawa Timur
info gambar utama

Tahukah Kawan, stasiun tertua di Jawa Timur berada di Kota Pasuruan, tepatnya di Trajeng, Gadingrejo, Pasuruan. Stasiun Pasuruan berdiri pada tanggal 16 Mei 1878 dan kini berusia 145 tahun. Stasiun ini dibangun dan diresmikan oleh Stadspoorwegen (SS), perusahaan kereta api negara milik Pemerintah Hindia Belanda, dan menjadi pemberhentian kereta api jalur Surabaya-Pasuruan. Saat ini stasiun ini merupakan stasiun aktif yang melayani perjalanan kereta api jarak dekat maupun jarak jauh.

Kapulaga, Rempah Indonesia yang Diburu Negara Timur Tengah

Awal Mula Berdirinya Stasiun Pasuruan

Adanya penerapan Undang-Undang Agraria pada tahun 1870 membawa dampak besar terhadap perkembangan usaha perkebunan-perkebunan di wilayah Jawa Timur. Pada masa itu usaha perkebunan mengalami kesuksesan akibat dibukanya investor asing. Jumlah produksi yang dihasilkan dari perkebunan pun meningkat pesat. Komoditi yang dihasilkan antara lain gula, kopi, tembakau, dan teh.

Namun, peningkatan tersebut tidak diimbangi dengan adanya ketersediaan alat transportasi, dimana pada masa itu pengangkutan dan pendistribusian hasil perkebunan masih menggunakan alat transportasi tradisional yang mengandalkan sungai, laut dan tenaga hewan.

Pada tanggal 6 April 1875, atas dorongan para pengusaha swasta, pemerintah Hindia Belanda mengambil keputusan untuk membangun sendiri jalur rel kereta pertama di Jawa Timur yakni jalur rel kereta Surabaya – Pasuruan – Malang yang dipimpin oleh David Marschhalk.

Mengenal Burung Bubut, Burung yang Kian Langka untuk Dijumpai

Jalur rel kereta api dibangun secara bertahap, jalur pertama meliputi jalur rel kereta Surabaya-Pasuruan, dan kemudian dilanjutkan jalur kedua meliputi jalur rel kereta Pasuruan-Malang. Transportasi kereta api tersebut tidak hanya digunakan sebagai pengangkut hasil perkebunan, tetapi juga digunakan untuk mengangkut pekerja kuli kontrak dan pegawai perkebunan dari satu perkebunan ke perkebunan lain.

Selain kereta api, adapun trem yang melintas di jalur rel kereta Surabaya-Pasuruan. Perusahaan trem yang mendapatkan hak untuk membangun dan mengoperasikan trem di Pasuruan adalah Pasoeroean Stoomtram Maatschappij (PsSM) yang didirikan pada tanggal 16 Maret 1895, dengan rute: Bakalan-Pasar Alkmaar, Warungdowo-Ngempit, Pasuruan-Kali Gembong. Perbedaan kereta api dengan trem terletak pada daya angkut dan jarak tempuh.

Daya angkut trem lebih kecil jika dibandingkan dengan kereta api, serta jarak tempuh trem lebih pendek dibandingkan dengan kereta api. Seiring berjalannya waktu, mobilitas pengangkutan barang dan penumpang yang terjadi di jalur Surabaya-Pasuruan semakin meningkat, hal ini yang kemudian mendorong dibangunnya stasiun di Kota Pasuruan (Stasiun Pasuruan).

Dibangunnya Stasiun Pasuruan ini juga menjadi sarana prasarana dalam menunjang perawatan dan perbaikan kereta api. Untuk mempermudah akses dan kepentingan dalam pendistribusian dan pengangkutan hasil perkebunan maupun penumpang, stasiun ini dibangun di lokasi yang strategis tidak jauh dari Jalan Raya Pos (kini Jalan Soekarno-Hatta), berdekatan dengan Pasar Besar (berdiri sejak tahun 1827) dan Pelabuhan Pasuruan.

Kondisi Terkini Stasiun Pasuruan

Menurut Jawa Pos Radar Bromo, dilihat dari kondisi saat ini, bangunan Stasiun Pasuruan masih dalam bentuk bangunan lama, tidak banyak yang berubah dan tidak boleh diubah karena sudah masuk pada cagar budaya, hanya penataan ulang di bagian depan stasiun yang berubah.

Kondisi tersebut terlihat di gedung utama stasiun, bangunan bekas dipo lokomotif, tandon air atau dongki, serta menara bekas peralatan komunikasi.

Namun di antara bangunan stasiun yang masih berdiri kokoh, kini banyak yang berubah fungsi, seperti tandon air atau dongki yang pada masa itu menjadi pengisi air lokomotif kereta api untuk memompa lokomotif, bangunan dipo lokomotif yang dahulu digunakan untuk memperbaiki lokomotif yang rusak oleh orang-orang Belanda, dan menara bekas peralatan komunikasi yang sudah tidak difungsikan karena kondisinya sudah berubah.

Mengenal Ular Endemik Bromo yang Kembali Ditemukan Pasca Hilang 40 Tahun

Referensi :

Radarbromo.jawapos.com. Sejarah Stasiun Pasuruan, Salah Satu Stasiun Tertua di Jawa Timur. https://radarbromo.jawapos.com/dulu-kini/1001708208/sejarah-stasiun-pasuruan-salah-satu-stasiun-tertua-di-jawa-timur

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini