Menilik Optimisme Generasi Muda Indonesia

Menilik Optimisme Generasi Muda Indonesia
info gambar utama

Semua bangsa dimanapun itu pasti menaruh harapan besar bagi generasi penerus untuk bisa menjalankan kehidupan yang lebih baik dari generasi selanjutnya. Maka dari itu, suatu bangsa bisa membentuk suatu negara untuk kemudian memiliki pemerintahan yang mengatur segala aturan dalam kehidupan berbangsa bernengara. Hal itu tak terkecuali juga untuk mengantarkan suatu bangsa menuju kemajuan.

Untuk mencapai kemajuan tersebut, dibutuhkan pula regenerasi untuk melanjutkan perjuangan dari yang sudah dibangun sebelumnya. Bangsa yang optimis adalah bangsa yang mampu melakukan banyak hal. Seseorang yang memiliki optimisme maka akan memiliki visi panjang untuk jangka waktu yang lebih jauh pula. Pandangan untuk kehidupan juga tentu akan lebih maju dan positif.

Survei optimisme telah dilakukan oleh Good News From Indonesia (GNFI) sejak tahun 2018. Good News From Indonesia (GNFI) berawal dari website yang cukup sepi dikunjungi. Namun, seiring dengan konsistennya pengembangan GNFI membuat media terus berkembang dan tumbuh di semua platform. Konten-konten GNFI sudah semakin banyak diakses oleh para pembaca.

Selain itu, banyak pula bagian-bagian lain dibawah GNFI yang terus berkembang di berbagai bidang dan mencakup wilayah-wilayah tertentu. Tahun 2023 ini, Good News From Indonesia berkesempatan untuk bekerja sama dengan Lembaga survey yaitu Populix. Survei ini kemudian fokus pada tingkat optimisme generasi muda Indonesia mengenai kemajuan bangsa.

Survei ini dilakukan tanggal 10 – 17 Oktober 2023 dengan metode kuantitatif online. Responden dari survei ini adalah kelompok usia yang masih dikatakan sebagai generasi muda yaitu memiliki kriteria umur 17-40 tahun. Total responden yang digunakan adalah 1.289 responden dengan jangkauan nasional.

Tujuan yang ingin dicapai dari adanya survei ini adalah mengukur tingkat optimisme yang dimiliki oleh generasi muda terhadap masa depan Indonesia dalam berbagai aspek.

Survei ini diharapkan dapat menginspirasi upaya-upaya dalam menghidupkan optimisme mengenai Indonesia dan menjadi rujukan dalam pengembangan kebijakan pemerintah, korporasi, dan lembaga masyarakat lainnya.

Indeks ini disusun dengan lima dimensi utama yaitu, Pendidikan dan kebudayaan, kebutuhan dasar, ekonomi dan Kesehatan, kehidupan sosial, politik dan hukum, serta dimensi tambahan yaitu lingkungan dan pemilu.

Kuisioner yang dibagikan kepada responden menggunakan Skala Likert 1 – 10 yaitu dari sangat tidak yakin sampai sangat yakin. Indeks ini kemudian diukur dengan menggunakan nilai rata-rata (mean score) dari setiap unsur pembentuk.

Responden didapat dengan skala nasional dalam hal kewilayahan dengan mayoritas berasal dari Pulau Jawa. Selain latar belakang wilayah yang berbeda, responden juga berasal dari pekerjaan, Pendidikan, maupun status sosial ekonomi yang berbeda pula.

Mayoritas responden adalah karyawan swasta, dengan lulusan SLTA atau sederajat. Dari hasil survei yang sudah diolah diperoleh hasil sebesar 7,77 dari skala 10. Dimensi dengan indeks tertinggi adalah Pendidikan & Kebudayaan, serta indeks terendah adalah dimensi Politik & Hukum.

Selanjutnya secara gender, perempuan cenderung lebih optimis terutama dalam bidang pendidikan & kebudayaan serta kehidupan sosial. Dalam kelompok usia, responden yang tergolong sebagai Gen Z lebih optimis pada bidang ekonomi & Kesehatan dan Pendidikan & kebudayaan. Sedangkan kelompok usia yang tergolong sebagai milenial lebih optimis pada bidang kebutuhan dasar manusia.

Responden yang berada di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua memiliki tingkat optimisme yang relatif rendah terutama di bidang ekonomi & Kesehatan dan kehidupan sosial. Hasil survei ini diharapkan bisa menjadi refleksi bagi kita semua untuk meningkat rasa optimis untuk kehidupan berbangsa di masa mendatang.

Terutama bagi pihak-pihak berwenang untuk memperbaiki sarana dan prasarana dalam Negara Indonesia sehingga masyarakat bisa memiliki rasa optimis dalam berkehidupan dan bermasyarakat.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini