Mengenal Kampung Jamu Wonolopo, Representasi Budaya yang Tampil di UNESCO

Mengenal Kampung Jamu Wonolopo,  Representasi Budaya yang Tampil di UNESCO
info gambar utama

Sidang ke-18 Komite Warisan Budaya Takbenda (WBTB) UNESCO yang berhasil menetapkan Budaya Jamu Sehat sebagai WBTB pada 6 Desember 2023 lalu, turut menampilkan Kampung Jamu di Semarang, Jawa Tengah.

Kampung Jamu berada di Desa Sumbersari dan Desa Ngadirgo, Kelurahan Wonolopo (dulu Kecamatan Mijen). Dikenal sebagai Kampung Jamu, kedua kampung ini memiliki warga yang mayoritas adalah pembuat dan penjaja jamu tradisional.

Para penjaja jamu membawa dagangannya itu dengan cara digendong. Namun belakangan mengalami perkembangan, mereka mulai menjajakan jamu dengan sepeda atau sepeda motor. Jamu tradisional bahkan sudah sampai di kafe-kafe kekinian.

Sejarah Kampung Jamu Wonolopo

Menjamurnya usaha jamu di Wonolopo tak lepas dari masuknya pendatang dari Solo yang menjajakan jamu pada 1985. Mereka membawa pengaruh besar terhadap masyarakat sekitar, hingga kemudian penjualan jamu menjadi profesi turun-temurun ke generasi selanjutnya.

Ketua Paguyuban Jamu Gendong Sumber Husodo Wonolopo, Kholidi, mengungkapkan bahwa tradisi jamu gendong turut mendongkrak perekonomian. Masyarakat secara swadaya mampu membangun infrastruktur jalan di kampung dari hasil penjualan jamu.

“Awalnya kan karena ibu-ibu banyak yang menganggur ketika suaminya bekerja. Kemudian mereka mencoba berdagang jamu gendong, ternyata hasilnya luar biasa. Bahkan akhirnya menjadi penopang utama kampung,” kata Kholidi, dikutip dari Liputan6.com, Kamis (8/12).

Jamu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Takbenda dakam Sidang UNESCO

Diangkat sebagai kampung tematik

Seiring berkembangnya usaha jamu, pemerintah setempat kemudian menobatkan Wonolopo sebagai Kampung Tematik Jamu pada 2016. Riset yang dilakukan Khusna (2019) menemukan setidaknya ada 41 orang anggota Paguyuban Jamu Gendong di Wonolopo.

Bersama paguyuban ini, masyarakat belajar untuk mengembangkan produksi jamu dari cara pengolahan, pengemasan, hingga penjualan. Mereka juga menggalakkan gerakan menanam Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sebagai sumber bahan baku utama pembuatan jamu.

Berbagai tanaman bahan jamu yang ditanam di pekarangan warga, mulai dari temu lawak, kunyit, daun pepaya dan manjakni, cabe, lempuyang, dan lainnya. Selain sebagai bahan baku, TOGA ini juga menjadi alat edukasi bagi pengunjung.

Jamu Herbal, Kekayaan Alam Indonesia yang Bikin Arab Saudi Tertarik

Referensi:

  • Khusna MK. 2019. [Skripsi] Pengembangan Masyarakat Berbasis Potensi Lokal (Studi Pada Kampung Tematik Jamu Kelurahan Wonolopo, Mijem, Kota Semarang).
  • Liputan6.com. Lebih Dekat dengan Kampung Jamu di Semarang. https://www.liputan6.com/lifestyle/read/5300984/lebih-dekat-dengan-kampung-jamu-di-semarang?page=4

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini