Idola K-Pop Dapat Membantu Meningkatkan Self-Esteem?

Idola K-Pop Dapat Membantu Meningkatkan Self-Esteem?
info gambar utama

Kawan GNFI tahu tidak sih, apa itu self-esteem? Self-esteem adalah pandangan individu terhadap harga diri dan rasa hormat terhadap diri sendiri (García et al., 2019; Gnambs et al., 2018) dan merupakan komponen evaluatif dari konsep diri (Hutz & Zanon, 2011)”. Sebagai konsep yang penting, self-esteem tidak hanya memengaruhi persepsi diri, tetapi juga terhubung erat dengan berbagai aspek kehidupan sehari-hari.

Persepsi sendiri ini merupakan proses aktif yang menciptakan makna melalui proses; menyeleksi, mengorganisir, dan menginterpretasikan; orang, objek, peristiwa, situasi, atau berbagai fenomena. Persepsi diri merujuk pada cara seseorang melihat, menilai, dan memahami dirinya sendiri, yang dimana melibatkan pemahaman tentang identitas, kemampuan, nilai-nilai, kelemahan, kekuatan, dan gambaran diri secara keseluruhan.

Nah, Kawan GNFI, kita bisa simpulkan nih, persepsi diri ini dibentuk dari pengalaman hidup, interaksi dengan orang lain, umpan balik dari lingkungan sekitar, serta pemikiran, dan refleksi pribadi.

Idola K-Pop ini seringkali menjadi salah satu sumber persepsi diri dikarenakan mereka yang selalu memberikan dukungan, motivasi, kata-kata afirmasi, serta kasih sayang kepada penggemarnya. Mereka juga bisa loh, memberikan persepsi kepada penggemarnya dari pidato yang disampaikan ataupun surat-surat yang diberikan kepada para penggemar maupun publik.

Hal itu masuk ke dalam salah satu skema kognitif dari proses seleksi yaitu “Prototype”, di mana kita menjadikan idola kita sebagai acuan dalam berperilaku.

Bisa kita lihat contohnya pada pidato yang disampaikan oleh RM atau Kim Namjoon, leader dari grup BTS dalam acara UNICEF di peluncuran Generation Unlimited pada majelis umum PBB. BTS memberikan beberapa pesan penting di acara tersebut, yang mana mereka berpartisipasi dalam kampanye Love Myself.

Dalam pidato mereka, BTS berbicara tentang pentingnya menciptakan dunia di mana anak-anak dan remaja merasa aman dan dihormati, serta menghapus stigma dan diskriminasi yang terkait dengan masalah kesehatan mental.

Mereka juga mendesak pendukung untuk berpartisipasi aktif dalam upaya untuk mencapai kesejahteraan global, terutama di kalangan generasi muda, melalui penggalangan dana dan kesadaran atas isu-isu yang dihadapi oleh anak-anak di seluruh dunia. Berikut kutipan dari isi pidato RM tersebut :

"...Maybe I made a mistake yesterday, but yesterday’s me is still me. I am who I am today, with all my faults. Tomorrow I might be a tiny bit wiser, and that’s me, too. These faults and mistakes are what I am, making up the brightest stars in the constellation of my life. I have come to love myself for who I was, who I am, and who I hope to become…”

Pesan yang terdapat dalam kutipan di atas adalah bahwa meskipun kita melakukan kesalahan di hari sebelumnya, identitas kita tidak berubah. Kita tetap menjadi diri kita dengan segala kekurangan dan kesalahan yang kita lakukan. Penting untuk tetap mencintai diri sendiri baik pada masa yang sudah berlalu, dalam saat ini, dan dalam masa mendatang yang akan datang.

Maka dari itu, tidak bisa dipungkiri bahwa K-Pop sudah mampu menjadi hal yang dapat meningkatkan self-esteem. Menjadikan K-Pop sebagai sarana untuk meningkatkan self-esteem bisa menjadi opsi karena interaksi antara penggemar dan idola, serta rasa kepedulian terhadap sesama, dapat memberikan dukungan yang positif.

Ini dapat meningkatkan keyakinan diri, kenyamanan, serta perhatian terhadap diri sendiri, yang pada akhirnya turut berperan dalam meningkatkan tingkat kepercayaan diri.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa K-Pop pun bisa menjadi salah satu pendukung persepsi diri untuk meningkatkan self-esteem.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KK
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini