Mahasiswa KKN Undip Gelar Pelatihan Bijak Menggunakan Media Sosial di Kelurahan Banyumanik

Mahasiswa KKN Undip Gelar Pelatihan Bijak Menggunakan Media Sosial di Kelurahan Banyumanik
info gambar utama

Kota Semarang – Mahasiswa program studi S1 Ilmu Komunikasi yang tergabung dalam KKN (Kuliah Kerja Nyata) Tematik Universitas Diponegoro sukses menyelenggarakan pelatihan bijak menggunakan media sosial.

Pelatihan ini dilakukan kepada sekelompok ibu-ibu di Kantor Kelurahan Banyumanik, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang pada Selasa (28/11).

Kegiatan ini diselenggarakan bertepatan dengan perayaan Hari Ibu yang diselenggarakan oleh Forum Kesehatan Keluarga (FKK) Kelurahan Banyumanik.

Mayoritas peserta yang merupakan ibu-ibu menjadi momentum yang tepat untuk menyelenggarakan kegiatan ini.

Seperti yang dilansir dari Data Reportal, pada Januari 2020 tercatat 160 juta masyarakat di Indonesia merupakan pengguna media sosial.

Maka dari itu, pelatihan ini penting untuk dilakukan agar masyarakat dapat bijak menggunakan media sosial, terutama kalangan ibu rumah tangga yang banyak menghabiskan waktu dengan berselancar di media sosial.

Media sosial merupakan media berupa situs dan aplikasi yang melibatkan teknologi berbasis internet.

Saat ini media sosial yang paling sering digunakan di Indonesia adalah WhatsApp, TikTok, Instagram, dan Facebook. Perkembangan media sosial yang pesat juga dibarengi dengan perkembangan arus informasi yang tidak terbendung.

Maka dari itu, media sosial harus bisa digunakan dengan bijak agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Baca Juga: Membangun Kesadaran Stunting: Tantangan dan Peluang Media Sosial

Terdapat empat materi utama yang disampaikan pada pelatihan ini, yaitu pengenalan media sosial dan teknologi digital di masa kini, manfaat positif media sosial, dampak negatif media sosial, dan tips-tips bijak menggunakan media sosial.

Bukan hanya tentang media sosial, melalui pelatihan ini juga disampaikan cara menghindari voice phising, seperti menggunakan aplikasi yang dapat mendeteksi nomor tidak dikenal.

Hanya dalam waktu sepuluh menit, pemateri sekaligus mahasiswa KKN, yaitu I Gusti Ayu Nyoman Septiari menyampaikan materi bijak menggunakan media sosial yang diawali dengan pengenalan media sosial dan fakta-fakta mengenai media sosial.

Acara ini dipandu oleh Yayuk Desti selaku Master of Ceremony (MC) dan salah satu anggota FKK Kelurahan Banyumanik.

Yayuk disela-sela penyampaian materi mengungkapkan bahwa ia terbantu dengan pelatihan bijak menggunakan media sosial yang disampaikan, terutama materi terkait cara terhindar dari penipuan dan voice phising.

Ia mengungkapkan bahwa beberapa hari sebelumnya ia sempat menerima banyak telepon oleh nomor yang tidak dikenal dan tidak tahu cara mengatasi hal tersebut.

Beberapa hari lalu itu saya pernah dapat telepon dari orang tidak dikenal. Itu dia terus-terusan telepon, saya nggak tahu caranya biar dia berhenti gimana,” ungkap Yayuk ketika menanggapi materi yang diberikan.

Setelah dikenalkan dengan aplikasi pendeteksi nomor tidak dikenal atau nomor spam, Yayuk langsung mengunduh aplikasi tersebut. Begitu pula dengan beberapa peserta yang berada di Kelurahan Banyumanik.

Penipuan tidak hanya dapat terjadi melalui telepon biasa, tetapi sekarang juga semakin marak penipuan melalui aplikasi WhatsApp.

Modus yang sekarang ini marak adalah dengan mengirimkan file berupa PDF kepada target yang ternyata berisi aplikasi.

Aplikasi tersebut akan meminta data-data pribadi, sehingga penipu dapat menggunakan data tersebut untuk hal-hal yang tidak diinginkan.

Meskipun disampaikan secara singkat, materi tadi disampaikan dengan padat dan jelas. Ini penting sekali ya (pelatihan bijak menggunakan media sosial) karena sekarang ini sering terjadi penipuan-penipuan, bahkan lewat WhatsApp juga bisa,” terang Yayuk.

Baca Juga: Belum Tahu Dampak Media Sosial Pada Kesehatan Psikologis Remaja? Mari Kita Bahas!

Melalui penyampaian materi bijak menggunakan media sosial, harapannya masyarakat dapat berhati-hati dalam menggunakan media sosial.

Meskipun media sosial memungkinkan segala sesuatu dilakukan secara instan, masyarakat tetap harus waspada dan melakukan mitigasi agar tidak terjebak dalam media sosial itu sendiri.

Sumber Referensi:

  • https://datareportal.com/reports/digital-2020-indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SN
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini