Mengenal Lebih Jauh Jejak Kehidupan Hewan Purba di Museum Situs Purbakala Patiayam Kudus

Mengenal Lebih Jauh Jejak Kehidupan Hewan Purba di Museum Situs Purbakala Patiayam Kudus
info gambar utama

Penemuan fosil gading gajah purba kembali terjadi di Kudus, Jawa Tengah pada Agustus 2023 lalu. Penemuan tersebut bukan kejadian yang pertama. Selama bertahun-tahun, laporan penemuan fosil oleh masyarakat kerap terjadi.

Penemuan tersebut sekaligus menunjukkan bahwa terdapat kehidupan manusia purba maupun hewan purba di Kudus, Jawa Tengah. Hal ini diperkuat dengan adanya Museum Situs Purbakala Patiayam yang berada di Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Museum tersebut menyimpan berbagai fosil manusia dan hewan purba yang diduga hidup ribuan tahun silam. Hingga saat ini, jenis temuan berupa hewan purba di Situs Patiayam kurang lebih mencapai 10 ribu fragmen, terdiri dari spesien hewan laut, air tawar dan darat.

Bahkan, dilansir dari Visitjawatengah.jatengprov.go.id, Situs Patiayam menyimpan temuan gigi geligi hiu yang membuktikan adanya jejak-jejak keberadaan hiu purba. Seperti yang diketahui, sebelum menjadi daratan, Kudus memiliki selat muria yang memisahkan daratan utara Jawa Tengah dengan Gunung Muria. Maka, tidak heran jika di kawasan Patiayam sering ditemukan fosil hewan laut.

Museum ini mulai didirikan pada 2004 dan ditetapkan menjadi cagar budaya oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah pada 22 September 2005.

Menelisik Alternatif Solusi dari Permasalahan Nilai Apresiasi Penemu Fosil di Sangiran

Jejak Kehidupan Museum Situs Purbakala Patiayam Kudus Sama dengan di Museum Manusia Purba Sangiran Sragen

Koordinator Museum Situs Purbakala Patiayam Kudus, Jamin mengatakan bahwa jejak kehidupan purba di wilayah Patiayam sama halnya yang berada di kawasan Sangiran, Sragen. Akan tetapi, kehidupan manusia purba di dua daerah tersebut memiliki karakteristik yang berbeda.

"Yang di Patiayam itu ada masa kehidupan manusia purba, cuma berbeda (dengan) yang di Sangiran," jelas Jamin, Kamis (24/8/2023), sebagaimana dikutip dari Detikcom.

Menurutnya, manusia purba yang hidup di kawasan Patiayam berada pada masa berburu sehingga mereka tidak menetap di sana. Sementara itu, manusia purba di wilayah Sangiran memiliki kecenderungan untuk menetap. Hal ini didukung oleh kondisi geografi di Sangiran yang terdapat goa sebagai tempat berlindung dan aliran sungai Bengawan Solo sebagai sumber mata air.

Selain itu, dilansir dari Solopos, Situs Patiayam memiliki keunggulan karena fosil yang ditemukan sebagian masih dalam kondisi utuh. Hal ini dipengaruhi oleh timbunan abu vulkanik dari letusan Gunung Muria sehingga proses pembentukan fosil menjadi baik.

Mengulik Museum Purbakala Indonesia yang Disebut Sebagai Salah Satu yang Terlengkap di Asia

Situs Patiayam Disebut jadi Salah Satu Situs Purbakala Terlengkap

Berbagai penelitian telah dilakukan di Situs Purbakala Patiayam. Seorang peneliti asal Belanda, Van Es berhasil menemukan sembilan jenis fosil vertebrata pada 1931. Hingga tahun 2007, berbagai penelitian pun terus dilakukan dan ditemukan 17 spesies hewan vertebrata dan tulang belulang hewan purba lainnya.

Penemuan tersebut di antaranya.

  1. Temuan Arkeologi, berupa alat-alat manusia purba yang terbuat dari batu yang berasal dari Batu Tufa, Basalt, dan Andesit Kersikan. Salah satu arkeologi tersebut ialah kapak genggam atau chopper.
  2. Temuan Paleonthropologi, yakni sisa manusia berupa gigi premolar dan pecahan tengkorak yang diperkirakan berusia sekitar 800 ribu tahun yang lalu.
  3. Temuan Fosil Fauna, di antaranya Moluska (Gastropodadan Bivalvia), Ikan Hiu (Lamnidae dan Charcharhinidae), harimau (Falidae), Badak (Rhinocecos sondaicus), Babi (suidae), Kuda Sungai (Hippopotamidae), Gajah Purba (Stegodon trigonochepalus), Gajah (Elephantidae), Kerbau-Banteng (Boviade), Babi Hutan (Suidae), Rusa (Cervidae), (Crocodilus, sp) dan Cheloniidae (Kura-Kura).
Biawak tak Bertelinga, Fosil Hidup yang Misterius dari Kalimantan

Tujuh Desa Diprakirakan Masih Menyimpan Fosil

Pemerintah Kabupaten Kudus melalui Kasi Bidang Permuseuman dan Kepurbakalaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus mengungkapkan ada tujuh desa penyangga keberadaan Situs Patiayam. Desa penyangga tersebut diprakirakan masih banyak menyimpan bukti-bukti kehidupan manusia purba.

Ketujuh desa tersebut ialah Desa Rejosari, Desa Kandangmas, Desa Terban, Desa Honggosoco, Desa Gondoharum, Desa Klaling dan Desa Tanjung Rejo.

"Kami mencatat di kawasan Situs Patiayam memang terdapat tujuh desa yang menjadi penyangga dan tersebar di Kecamatan Jekulo dan Dawe," kata Lilik Ngesti Widiasuryani, Senin (16/11/2020), dikutip dari Antaranews.

Fosil Gading Gajah Purba Berusia 800.000 Tahun Ditemukan di Sragen

Diolah dari berbagai sumber

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini