5 Fakta Tentang Kota Kudus, Sudah Tahu?

5 Fakta Tentang Kota Kudus, Sudah Tahu?
info gambar utama

Kota Kudus merupakan salah kota yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Nama Kota Kudus diambil dari bahasa arab “Al-Quds” yang memiliki arti suci. Kota ini masuk kedalam karesidenan pati, yaitu terdiri dari Kabupaten Kudus, Kabupaten Jepara, Kabupaten Rembang, Kabupaten Blora, dan Kabupaten Pati.

Dari beberapa kabupaten yang ada di Karesidenan Pati, Kabupaten Kudus menjadi yang paling pesat kemajuannya.

Gimana, apakah Kawan sudah mulai tertarik untuk mengetahui Kota Kudus lebih lanjut? Jika iya, mari lihat bersama mengenai beberapa fakta di Kota Kudus agar semakin menambah pengetahuan!

Pantai Tureloto Identik dengan Batu Karang Besar, Dijuluki Laut Mati Indonesia?

1. Masyarakat Tidak Memakan Daging Sapi

Masyarakat Kota Kudus tidak memakan daging sapi karena untuk menghormati orang yang beragama hindu, hal ini berdasar pada kebijakan yang dilakukan oleh Sunan Kudus pada zaman dahulu. Sebagai pengganti daging sapi, orang Kudus menggunakan daging kerbau untuk diolah menjadi makanan. Ketika Iduladha, hari perayaan suci agama islam, hewan yang dikurbankan yaitu kerbau dan kambing, sangat jarang ada hewan sapi yang dikurbankan.

2. Memiliki Banyak Nama Sebutan

Kota Kudus memiliki banyak sebutan, mulai dari Kota Semarak, Kota Kretek, hingga Kota Santri. Setiap penamaan tersebut memiliki arti tersendiri Lebih jelasnya berikut ini:

a. Kota Semarak: Semarak merupakan singkatan dari kata “Sehat, Elok, Maju, Aman, Rapi, Asri, dan Konstitusional.” Sebutan ini digunakan sebagai motto keindahan Kota Kudus.

b. Kota Kretek: Kretek artinya rokok, Kota Kudus disebut kota kretek karena banyaknya pabrik rokok yang bisa dijumpai.

c. Kota Santri: Saat abad pertengahan dulu, Kota Kudus menjadi pusat pusat perkembangan agama Islam. Hingga saat ini, Kota Kudus tetap menjaga eksistensinya, contohnya yaitu memiliki pesantren yang jumlahnya sangat banyak dan tersebar di berbagai daerah di Kota Kudus.

Alasan Mengapa Malang Wajib Dikunjungi, Apa Saja?

3. Kuliner Khas yang Mengunggah Selera

Soto kudus dan lentog tanjung merupakan kuliner khas Kudus. Perbedaan antara soto kudus dengan soto lainnya yaitu terletak pada warna kuahnya, soto kudus memiliki warna kuah yang berwarna lebih kuning karena kuatnya rempah-rempah yang digunakan. Sedangkan lentog tanjung merupakan lontong yang bercampur dengan kuah lodeh tahu dan sayur nangka muda (tewel).

Lentog tanjung biasa dikonsumsi saat sarapan pagi sebelum menjalani aktivitas. Selain itu juga ada jenang kudus yang memiliki cita rasa yang khas dan memiliki berbagai varian rasa seperti coklat, strawberry, blueberry, dan lainnya.

4. Terdapat Filosofi yang Melekat

Filosofi Kota Kudus yaitu Gusjigang ( Bagus,Mengaji, dan Berdagang). Filosofi ini diperkenalkan oleh Sunan Kudus. Melalui filosofi tersebut diharapkan masyarakat Kota Kudus mempunyai kepribadian yang baik, rajin mengaji, dan kemampuan berdagang.

Hal itu terbukti melalui Kota Kudus yang disebut kota santri karena memiliki banyak pesantren, penduduk yang ramah dan suka mengaji, serta memiliki kuliner khas yaitu jenang kudus yang menjadi oleh-oleh favorit di Kota Kudus.

Menuju “Bali Baru”, Kawasan Wisata Wakatobi Terus Dikembangkan

5.Mempunyai Menara yang Bersejarah

Kota Kudus memiliki menara yang sangat bersejarah, yaitu menara Kudus. Di lingkungan menara kudus terdapat masjid yang bernama Al-Aqsha. Pendiri menara kudus yaitu Sunan Kudus. Menara ini menjadi wujud bukti akulturasi antara agama islam, hindu, dan buddha pada zaman dahulu.

Hari lahir Kabupaten Kudus diambil dari hari berdirinya menara kudus.Menara Kudus juga menjadi wisata yang menarik perhatian dari berbagai wilayah di Indonesia. Setiap hari para wisatawan berdatangan baik dalam rangka study tour ataupun ziarah ke makam wali Sunan Kudus.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MP
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini