Wakatobi Percantik 4 Destinasi Wisata, Nilai Proyek Rp96 Miliar

Wakatobi Percantik 4 Destinasi Wisata, Nilai Proyek Rp96 Miliar
info gambar utama

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI melaksanakan pengembangan Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Sejak 25 Oktober 2022 s.d. 26 November 2023, Direktorat Jenderal Cipta Karya melakukan penataan 4 destinasi wisata, yaitu Puncak Toliamba, Sombu Dive, Danau Tailaronto’og, dan Alun-alun Merdeka. Bank Dunia membiayai proyek ini melalui pinjaman sebesar Rp96 miliar.

Wakatobi masuk ke dalam daftar 10 KSPN Prioritas atau Bali Baru yang ditetapkan pemerintah pada 10 November 2016 berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Pembangunan infrastrukturnya direncanakan secara terpadu, baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, hingga perbaikan hunian masyarakat.

"Untuk pariwisata, pertama yang harus diperbaiki infrastrukturnya, kemudian amenities dan event, baru promosi besar-besaran. Kalau hal itu tidak siap, wisatawan datang sekali dan tidak akan kembali lagi. Itu yang harus kita jaga betul,” ujar Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis, Senin (1/1/2024).

Keberkahan Petani Rumput Laut Wakatobi dalam Memanen Masa Depan

Puncak Toliamba berada di dataran tinggi Desa Waginopo, Kecamatan Wangi-wangi. Keindahan alamnya tercipta berkat pulau-pulau yang tersebar di sekitar kepulauan Wakatobi. Penataan Puncak Toliamba mencakup pembangunan jalan akses, instalasi fasilitas umum, penataan kios UMKM, kafe, area plaza, dan pengelolaan lanskap.

Kemudian, bawah laut pantai Sombu Dive menjadi spot wisata menyelam terbaik dari Desa Sombu, Kecamatan Wangi-wangi. Infrastruktur yang digarap Cipta Karya antara lain: pembangunan fasilitas pendukung wisata, seperti dermaga, training pool, restoran, kios suvenir, ruang pameran, dan area plaza atau ruang terbuka.

Danau Tailaronto’oge di Pulau Kapota terletak 400 meter dari garis pantai. Kawasan ini dikelilingi pohon mangrove dan menyuguhkan wisata edukasi. Sarana prasarana yang dibangun di antaranya: area ticketing, jalur pejalan kaki, gazebo, serta menara pandang.

Kabuenga, Mencari Jodoh dalam Kegiatan Jual Beli di Tanah Wakatobi

Sementara itu, Alun-alun Merdeka didesain sebagai pusat kegiatan masyarakat dengan ruang terbuka untuk berbagai acara. Kawasan ini telah dilengkapi fasilitas panggung terbuka, ruma lawa, kios kuliner lokal, serta penataan lanskap dan pedestarian selebar 6 meter.

Direktur Jenderal Cipta Karya, Diana Kusumastuti, menuturkan bahwa dukungan seluruh pihak sangat penting bagi pembangunan infrastruktur KSPN Wakatobi. Dia berharap, infrastruktur yang telah selesai dibangun dapat dimanfaatkan langsung oleh masyarakat dengan dukungan pengawasan dan pemeliharaan dari pemerintah daerah.

“Hal ini adalah wujud nyata dari upaya kita dalam menjaga keberlanjutan lingkungan, budaya, dan pariwisata,” ucapnya.

Selain 4 destinasi wisata tersebut, Kementerian PUPR RI juga sudah mempersiapkan penataan KSPN Wakatobi Tahap II yang dipusatkan pada pembangunan infrastruktur Waterfront Marina dan Keraton Liya. Konsep penataan kawasan wisata ini mengombinasikan pariwisata modern dan pelestarian sejarah.

Desa Wisata Liya Togo, Peninggalan Kerajaan Buton di Wakatobi

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini