Jolotundo Edupark, Wisata Back-to-Nature ala Korea di Nganjuk

Jolotundo Edupark, Wisata Back-to-Nature ala Korea di Nganjuk
info gambar utama

Nuansa pergantian tahun baru 2024 masih tersisa di benak para pekerja hingga anak sekolah. Sebagian besar orang memanfaatkan libur natal dan tahun baru untuk berlibur bersama keluarga, sanak saudara, dan teman. Begitu pula yang dilakukan oleh masyarakat Nganjuk untuk mengunjungi beberapa tempat wisata lokal.

Jolotundo Edupark masih tergolong sebagai tempat wisata baru bagi para turis lokal karena lokasi yang berada di bawah kaki Gunung Liman, melintasi Desa Banjulan, dan melewati area hutan Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk.

Perjalanan menuju area wisata memakan waktu setengah jam dari alun-alun Nganjuk. Pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi, seperti mobil dan motor, dengan biaya tiket masuk seharga Rp5 ribu untuk mobil dan Rp2 ribu untuk motor.

Berbeda dari tempat wisata lain, Jolotundo Edupark mempunyai hari operasional tertentu selain hari libur nasional, yakni hanya pada hari Rabu—Kamis dan Jumat—Minggu. Jolotundo Edupark dibuka mulai pukul 09.00—16.00 WIB pada hari Rabu dan Kamis. Namun, pada hari Jumat hingga Minggu, akan lebih lama tutup, yakni pukul 20.00 WIB.

Keterbatasan pembukaan Jolotundo Edupark dikarenakan keterbatasan mobilitas jarak tempuh menuju lokasi, tempat wisata masih dalam tahap pengembangan wisata, serta petugas yang mengurus dan mengelola tempat wisata agar tetap asri, bersih, dan nyaman bagi pengunjung.

Kisah Para Perajin Tenun Lurik dari Klaten yang Tak Memelas Digempur Zaman
 Piknik di tengah hutan pinus © Dokumentasi Pribadi 2024
info gambar

Implementasi terasering terlihat jelas di kawasan Jolotundo Edupark untuk menghindari bencana tanah longsor. Hawa asri dan segar masih sangat terasa di area wisata Jolotundo Edupark dengan keberadaan pepohonan pinus yang menjulang tinggi.

Konsep back-to-nature di Jolotundo Edupark ditujukan bagi para pengunjung yang ingin rehat dari penatnya suasana perkotaan dan puasa media sosial. Keterbatasan provider jaringan dikarenakan geografis tempat wisata yang berada di bawah kaki gunung.

Tempat wisata Jolotundo Edupark yang berdekatan dengan wisata air terjun Roro Kuning menyajikan arena air sebagai daya tarik utama bagi pengunjung untuk basah-basahan atau sekadar menikmati aliran air terjun di atas bebatuan.

Meski masih dalam tahap pembangunan arena bermain anak maupun tempat makan, ratusan pengunjung dengan berbagai latar belakang memenuhi tiap sudut tempat wisata Jolotundo Edupark terlebih selama liburan akhir tahun kemarin.

Perlu digarisbawahi bahwa pengunjung tidak diperkenankan membawa makanan dan minuman dari rumah maupun luar Jolotundo Edupark dengan alasan demi meningkatkan pemasukan guna pembangunan area wisata melalui menu-menu yang disediakan.

Cara Cek Penerima Bansos BLT El Nino Tahun 2024
 Area Kafe Jolotundo Edupark © Dokumentasi Pribadi 2024
info gambar

Setelah lelah bermain air dan berkeliling di sekitar taman Jolotundo Edupark, tak lengkap rasanya untuk tidak mencicipi berbagai menu kafe. Pengunjung diarahkan untuk melakukan reservasi tempat, baik di area taman pinus maupun tenda dekat aliran sungai.

Bebatuan kecil disusun rapi guna memagari area kafe dengan penampakan bebatuan besar yang masih dibiarkan hidup menjadi eksterior istimewa Jolotundo Edupark dalam menambah esensi wisata alam terbuka.

Mengusung tema piknik ala Korea, lampu kerlap-kerlip terlihat menghiasi area tempat makan di tengah hutan pinus. Tak hanya itu, tersedia live music dengan penyanyi dan pemusik yang siap menghibur para pengunjung selama makan siang maupun beraktivitas di area wisata.

Camping area Jolotundo Edupark © Dokumentasi Pribadi 2024
info gambar

Uniknya, pengunjung yang melakukan reservasi tempat makan di dekat sungai harus melewati jembatan gantung dengan maksimal 10 orang setiap kali melintas secara bergantian. Karena tergolong masih baru, hanya tersedia 1 jembatan gantung dan harus melintasi bebatuan di antara aliran sungai untuk kembali, terkecuali bagi orang sakit maupun lansia.

Para pelayan akan menuju meja maupun tenda pengunjung untuk membawakan daftar menu, mencatat pesanan, dan mengantar makanan pesanan pengunjung. Berbagai menu tersedia dengan harga terjangkau, mulai dari Rp4 ribu hingga Rp30 ribu, tergantung makanan maupun minuman yang dipesan.

Apabila dirasa masih ingin berlama-lama di kawasan Jolotundo Edupark, pengunjung dapat melakukan reservasi untuk menginap dengan menghubungi petugas setempat maupun chat admin via whatsapp.

Biaya yang dikenakan untuk menginap di satu tenda per malam adalah Rp250 ribu pada weekdays di seluruh area camping serta weekend untuk camping di area pinus Rp300 ribu dan untuk camping di area sungai Rp350 ribu.

Pengunjung akan dimanjakan dengan fasilitas yang tersedia selama menginap, seperti kasur, dek, selimut, lampu tenda, dan stop kontak. Tidak hanya itu, pengelola memberi layanan secara cuma-cuma berupa penyediaan pengharum tenda dan sarapan serta jasa bongkar pasang tenda.

Pelestarian lingkungan sekaligus pengadaan tempat wisata guna memperkenalkan lebih dekat keistimewaan daerah telah diimplementasikan sejak lama dan makin digiatkan setelah pandemi berlalu, termasuk daerah Kabupaten Nganjuk. Mari dukung perekonomian daerah dengan mengunjungi tempat wisata, karena yang melokal yang mendunia!

Jejak Panjang Sejarah sebagai Penguat 65 Tahun Persahabatan RI dan Kamboja

Referensi:

Instagram @jolotundoedupark

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NU
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini