Jejak Emas dr Lo Siauw Ging, Dokter Dermawan yang Gratiskan Pengobatan

Jejak Emas dr Lo Siauw Ging, Dokter Dermawan yang Gratiskan Pengobatan
info gambar utama

dr Lo Siauw Ging yang terkenal sebagai dokter dermawan meninggal dunia di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo, Selasa (9/1/2024). Kabar meninggalnya Dokter Lo dibagikan oleh Plh Ketua PMI Surakarta, Sumartono Hadinoto.

“dr Lo baru saja meninggal di RS Kasih Ibu,” tulis Martono yang dimuat dari Detik.

Dirinya mengungkapkan bahwa jenazah dr Lo akan disemayamkan di Rumah Duka Thiong Ting. Dokter Lo menghembuskan napas terakhir pada pukul 14.00 WIB. Dirinya telah dirawat di rumah sakit itu sejak 5 Januari 2024.

Pentingnya Komunikasi Antara Orang Tua dan Anak

dr Lo yang hampir berusia 90 tahun itu memang sering keluar masuk rumah sakit. Bahkan selama beberapa bulan terakhir dia mendapat perawatan secara intensif. Martono menjelaskan beberapa kali dr Lo pulang ke rumah tapi kondisinya tak membaik.

“Beliau sudah sepuh, berkali-kali masuk rumah sakit. Sebelum masuk rumah sakit lagi sejak Jumat, beliau sudah pulang paksa ke rumah. Sesudah pulang, beberapa hari kemudian kondisinya tidak membaik. Lalu Jumat masuk (RS) lagi dan hari ini meninggi,” imbuhnya.

Sosok dr Lo

Sosok dr Lo memang sangat melekat di hati masyarakat Solo dan sekitarnya. Pasalnya dirinya selalu memberi pengobatan kepada pasien yang tidak mampu secara cuma-cuma. Bahkan dirinya pun kerap memberikan obat.

“Semua pasien tidak mampu digratiskan. Dokter Lo tak pernah meminta ongkos berobat dari mereka. Bahkan jika perlu sampai dibelikan obatnya,” ujarnya.

Hidup sebagai Seorang People Pleaser

Pria kelahiran Magelang pada 16 Agustus 1934 itu setelah pindah ke Solo sempat bekerja di Rumah Sakit Dr. Oen Kandang Sapi. Dirinya kemudian pindah praktek ke Rumah Sakit Kasih Ibu Solo.

Semasa hidupnya, dr Lo membuka praktik dokter umum di rumahnya. Pasien dari berbagai kalangan, termasuk warga miskin, berdatangan untuk berobat. Pasiennya pun setiap hari selalu penuh.

“Dalam sehari biasanya banyak pasien yang datang dan minta digratiskan,” ujarnya.

Dimakamkan secara sederhana

Martono mengaku terakhir bertemu dr Lo sekitar sebulan yang lalu. Pada kesempatan itu, dokter dermawan ini berpesan kepada Martono seandainya meninggal dunia untuk dimakamkan secara sederhana.

“Kira-kira sebulan yang lalu (bertemu dokter Lo). Kalau saya (dokter Lo) meninggal dimakamkan secara sederhana saja. Petinya minta warna putih. Dan semuanya minta tolong ke saya waktu itu,” ungkapnya.

Nutrisi yang Membahagiakan

Diketahui dokter Lo pernah menerima penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) pada 2020 atas jasanya di bidang kesehatan berupa Mahakarya Kebudayaan. Piagam penghargaan itu diserahkan Ketua Umum MURI, Jaya Suprana.

“dr Lo adalah dokter yang mengutamakan pembiayaan kesehatan pada orang miskin,” katanya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini