Menparekraf Tegaskan Spa Termasuk Wellness Tourism, Bukan Pariwisata Hiburan

Menparekraf Tegaskan Spa Termasuk Wellness Tourism, Bukan Pariwisata Hiburan
info gambar utama

Rencana kenaikan pajak hiburan sebesar 40 persen menuai banyak tanggapan. Terutama para pelaku bisnis perhotelan dan spa di Bali yang tengah gencar mengalami pertumbuhan positif pascapandemi.

Kebijakan kenaikan pajak tersebut tercantum dalam Pasal 58 ayat (2) UU 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (HKPD). Dalam beleid tersebut dijelaskan, "Khusus tarif PBJT atas jasa hiburan pada diskotek, karaoke, kelab malam, bar, dan mandi uap/spa ditetapkan paling rendah 40% dan paling tinggi 75%.”

Peraturan tersebut merupakan perubahan dari UU 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) yang menetapkan tarif pajak hiburan minimal 35% dan maksimal 75%.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) turut angkat bicara.

Empat Proyeksi Tren Pariwisata untuk 2024, Apa Saja?

Dukungan Penuh Pertumbuhan Industri Spa

Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno mendukung penuh para pelaku bisnis spa agar ekosistem industri tersebut terus berkembang. Ia menegaskan spa bukan termasuk industri hiburan, melainkan wellness tourism.

Untuk itu, ia mengungkapkan akan terus berkoordinasi untuk mendorong kemajuan industri yang kian digandrungi. Apalagi, tren pariwisata dengan konsep wellness experience tahun ini diprediksi akan semakin diminati.

Dalam Permenparekraf Nomor 4 Tahun 2021 dijelaskan bahwa definisi usaha spa adalah usaha perawatan yang memberikan layanan dengan metode kombinasi terapi air, terapi aroma, pijat, rempah-rempah, layanan makanan atau minuman sehat, dan olah aktivitas fisik.

Tujuan dari spa adalah menyeimbangkan jiwa dan raga dengan tetap memperhatikan tradisi dan budaya bangsa Indonesia. Berpatok pada definisi tersebut, Sandiaga menekankan bahwa spa bukan termasuk kategori industri hiburan, melainkan layanan kebugaran atau wellness tourism, wisata yang mengutamakan kesehatan dan kebugaran tubuh.

"Sehingga industri spa di Bali adalah bagian dari wellness bukan hiburan. Mereka ini mendapatkan kebugaran dan kebugarannya itu menggunakan rempah-rempah dan minyak yang diproduksi dengan kearifan budaya lokal setempat," ujar Sandiaga.

Senada dengan penjelasan tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun juga mengungkapkan bahwa pengklasifikasian spa ke dalam kategori hiburan akan berdampak pada persepsi publik terhadap bisnis spa.

Akibatnya, spa hanya dijadikan sebagai hiburan sehingga memengaruhi citra profesional para terapis.

“Spa sebenarnya melindungi keunikan Balinese Spa. Kami khawatir terapis akan diambil oleh orang luar nanti. Kami ingin agar orang-orang tetap ingin mencari pengalaman Spa di Bali, dengan kehadiran Balinese Spa," jelas Tjok Bagus, dikutip dari Balipost.com.

Kaleidoskop 2023: Geliat Pariwisata Indonesia Cetak Beragam Prestasi

Reputasi Spa Indonesia di Kancah Dunia

Layanan spa di Bali telah mendapat banyak pengakuan dari dunia. Spa menjadi salah satu destinasi terbaik di Bali, selain pariwisata alam dan budayanya. Layanan spa berkualitas di Bali dapat ditemukan dengan mudah di kawasan Nusa Dua, Badung, Ubud, dan Gianyar.

Terapi spa di Indonesia, khususnya Bali memiliki keunikan yang khas. Spa ini menggunakan bahan-bahan herbal, akar-akaran, dan rempah-rempah seperti kunyit, lada hitam, lada putih, dan jahe untuk diaplikasikan dengan pijatan tradisional.

Kombinasi aroma rempah-rempah dan pijatan profesional dari para terapis dipercaya dapat menghilangkan pegal-pegal, meningkatkan kelancaran sirkulasi darah, dan merilekskan badan.

"Spa Indonesia terkenal dengan good heart and good hand. Kalau produk relatif. Tapi kalau spa yang membedakan adalah terapisnya," kata Wulan Tilaar, di Roemah Martha Tilaar, Gombong, Jawa Tengah.

Kualitas spa Bali tidak dapat diragukan. Dalam World Luxury Spa Award 2015, spa Indonesia bahkan memborong 11 penghargaan. Penghargaan tersebut diraih 9 spa yang didominasi berasal dari Bali.

Menparekraf Sandiaga juga mengungkapkan, dalam lawatannya ke Dubai, Uni Emirat Arab, terapis spa asal Indonesia cukup dikenal dan diminati pasar internasional, karena memiliki reputasi yang baik.

Mengingat Nusantara Lewat Minyak Atsiri Scent of Wonderful Indonesia

Referensi:

  • https://kemenparekraf.go.id/berita/siaran-pers-menparekraf-siap-dukung-perkembangan-industri-spa-di-bali
  • https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150923100641-277-80507/keistimewaan-spa-indonesia-dibandingkan-spa-di-negara-lain
  • https://travel.detik.com/travel-news/d-3056752/11-destinasi-spa-indonesia-raih-penghargaan-kelas-dunia
  • https://www.balipost.com/news/2024/01/07/381665/Pajak-Jadi-40-Persen,Industri...html

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini