10 Kuliner Khas Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Ayam Taliwang Jadi Primadona

10 Kuliner Khas Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Ayam Taliwang Jadi Primadona
info gambar utama

Setiap daerah memiliki makanan khas, begitu juga dengan daerah-daerah di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Provinsi yang terkenal dengan keindahan pantainya ini memiliki ciri khas rasa pedas pada menu masakannya.

Wisata kuliner menjadi salah satu pilihan menarik ketika berlibur ke Provinsi Nusa Tenggara Barat. Begitu banyak pilihan tempat-tempat kuliner yang dapat dikunjungi dan begitu banyak makanan khas Provinsi Nusa Tenggara Barat yang dapat dinikmati. Pastinya kuliner provinsi ini sangat mengggugah selera Kawan GNFI.

Ingin tahu kuliner apa saja yang jadi favorit di NTB? Simak ulasan berikut.

Ayam Taliwang

Taliwang adalah nama suatu daerah yang menjual banyak makanan khas Provinsi Nusa Tenggara Barat. Ayam Taliwang adalah makanan berbahan dasar ayam yang disajikan bersama bumbu-bumbunya berupa cabai merah kering, bawang merah, bawang putih, tomat merah, terasi goreng, kencur, gula jawa, dan garam. Ayam bakar ini memiliki cita rasa manis, asin, dan pedas yang sangat khas. Bagi Kawan yang suka pedas dapat meminta tambahan sambal khusus berbumbu terasi.

Kekhasan ayam bakar taliwang terletak pada cita rasa bumbunya yang dioleskan sebelum dan saat ayam dibakar. Begitu pula dengan bumbu yang disiapkan terpisah sebagai bumbu cocol. Kekhasan lainnya adalah ayam bakar taliwang selalu dihidangkan dengan sayur pelecing kangkung. Ayam Taliwang terbuat dari ayam dara yaitu ayam muda yang berusia sekitar empat bulan.

Satai Bulayak

Satai bulayak merupakan satai daging sapi. Satai tersebut disiram sambal kacang cair yang cukup pedas. Satai bulayak ini biasa disajikan dengan ketupat atau lontong kerucut.

Sekarang satai bulayak lebih bervariasi, tidak hanya terbuat dari bahan daging sapi, tetapi juga terbuat dari bahan daging ayam, jeroan ayam, usus sapi, keong laut, dan ikan. Khusus yang terbuat dari jeroan, bahan-bahannya harus direbus terlebih dahulu sebelum dipotong dan dibumbui.

Sementara itu, apabila bahannya dari daging sapi dan ayam, langsung dapat dipotong-potong serta direndam bumbu dasar. Bumbu dasarnya berupa adukan minyak sayur, garam, gula, bawang putih serta ketumbar. Kemudian, satai tersebut dibakar di atas bara. Setelah matang, satai itu dikucuri air jeruk nipis dan ditaruh di atas sambalnya. Sambalnya terbuat dari kacang tanah sangrai tumbuk yang direbus bersama santan serta ulekan cabai merah hingga berminyak. Sebagai pelengkap rasa, sambal satai bulayak dibubuhi kecap manis.

Baca juga: Jadi Wisata Kelas Dunia, Banyuwangi Bakal Terkoneksi dengan Bali Barat

Timbu

Makanan ini merupakan campuran dari bahan-bahan beras dan santan kelapa yang dimasukkan dalam wadah bambu, lalu dibakar. Timbu biasanya menjadi makanan khas saat Idul Fitri, khususnya di daerah Dompu. Rasanya lebih gurih karena ada santan plus aroma pembakarannya. cara makanannya ada yang langsung dimakan atau dicocol dengan madu atau gula.

Nasi Puyung

Nasi Puyung merupakan nasi campur dengan kekhasan rasa pedas level tinggi. Satu porsi nasi puyung terdiri atas nasi putih, sambal daging, biji kedelai goring, kentang goreng kremes, dan sambal. Keunikan rasa nasi puyung terletak pada sambal pedas dengan bumbu khas suku Sasak. Nasi puyung bisa dinikmati di Desa Puyung, Kabupaten Lombok Tengah. Jika tidak sempat ke tempat tersebut, Kawan bisa menikmati nasi puyung di warung nasi puyung yang ada di depan Bandara Internasional Lombok.

Kelaq Batih

Kuliner khas Lombok satu ini sudah jarang ditemukan di restoran atau rumah makan di Pulau Lombok. Bahan utama kelaq batih atau biji buncis yang sudah tua dicampur dengan daun singkong muda. Kekhasan rasa dari kelaq batih terletak pada bumbu rempah-rempah yang disebut ragi beleq. Ragi beleq terdiri atas merica, ketumbar, jahe, lengkuas, sedikit kencur, cengkeh, cabai merah, bawang merah, bawang putih, terasi, garam, dan penyedap.

Ares

Ares adalah sayur khas Kuliner Lombok yang terbuat dari pohon pisang muda. Pisang yang dipakai adalah pisang kepok. Dengan menggunakan bumbu khas, ares menjadi sayur yang wajib dinikmati jika berkunjung ke Pulau Lombok. Dahulu ares hanya bisa dinikmati dalam acara-acara adat saja. Akan tetapi, sekarang kuliner ini bisa dinikmati di warung-warung makan di Pulau Lombok.

Baca juga: Mengintip Coffee Truck Pertama Bandung di Wisata Kuliner Jalan Cibadak

Beberuq Terong

Kuliner beberuq terong memiliki dua versi yaitu menggunakan terong bulat mentah atau menggunakan terong panjang yang dibakar. Terong mentah yang diiris kecil-kecil, lalu dicampur dengan sambal tomat pedas. Jika menggunakan terong bakar, setelah agak dingin terong bakar tersebut disuwir-suwir. Bumbu yang digunakan sama dengan bumbu pelecing. Hampir semua warung makan di Pulau Lombok menyediakan beberuq terong.

Bebalungan

Makanan khas suku Sasak lainnya yang tidak kalah lezat adalah bebalung. Bebalung adalah makanan yang berbahan baku iga sapi atau kerbau yang telah dimasak dengan campuran bumbu seperti cabai rawit, bawang putih, bawang merah, lengkuas, jahe, dan kunyit. Selain menghidangkan sajian berbahan dasar balung atau tulang, bagi masyarakat suku Sasak bebalung memiliki arti tenaga yang dipercaya setelah makan makanan ini akan memberikan tenaga dan vitalitas.

Baca juga: Legenda Warung Mak Beng, Ahlinya Olahan Ikan dan Sambal Terasi di Bali

Sepat

Kuliner khas asal daerah Sumbawa ini mulai dikenal karena memiliki cita rasa unik yang belum dimiliki daerah lain. Meskipun rasanya unik, cita rasa sepat sangat sesuai dengan lidah masyarakat Nusantara.

Sepat merupakan makanan berkuah yang diisi dengan berbagai macam bahan. Sepat biasa disajikan dengan ikan yang dibakar dan dicelupkan ke dalam kuah sepat. Kuah sepat sendiri terdiri dari belimbing wuluh, mangga muda, terong, cabai rawit, daun bawang, dan bawang merah. Ikan yang digunakan jenis ikan tawar atau laut.

Sayur Sako

Sako salah satu sayur khas Bima, yang bahan-bahannya terdiri dari sandonawa, pisang yang setengah muda (Dani), labu, dan Nangka. Bahan-bahan tersebut boleh dikreasikan dengan bahan lain yang sejenis menurut selera masing-masing. Sayur sako tidak memiliki musim tertentu, tetapi disajikan khusus ketika ada hajatan atau walimah yang berkaitan dengan acara syukuran atau selamatan masyarakat dou mbojo.

Sako dikhususkan bagi keluarga, kerabat atau tetangga yang membantu mempersiapkan acara penting sebelum hajatan dimulai. Sayur sako disajikan dengan sederhana. Walaupun sederhana, sako sangat lezat jika dinikmati dengan nasi putih dan tulang/daging kambing atau sapi.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

S
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini