Misteri Omah Dhemamit, Bekasi Gudang Senjata Peninggalan Kompeni

Misteri Omah Dhemamit, Bekasi Gudang Senjata Peninggalan Kompeni
info gambar utama

Di Desa Ngenthank RT 01, Seloharjo, Pundong, Bantul, Yogyakarta terdapat bangunan kuno yang menyimpan banyak misteri. Omah Dhemamit, demikian warga sekitar menyebutnya memiliki warisan sejarah yang tak ternilai.

Omah Dhemamit memiliki ukuran panjang sekitar 288 cm dengan lebar kira-kira 288 cm. Omah Dhemamit juga memiliki tinggi keseluruhan sekitar 335 cm dan tinggi kotaknya sekitar 230 cm.

Kisah Rawa Jombor Klaten: Permukiman yang Ditenggelamkan oleh Belanda

Dimuat dari Cagar Budaya Kemendikbud, Omah Dhemamit ini letaknya di pekarangan rumah milik Agus Subiyanto. Dipercaya Omah Dhemamit ini merupakan tempat penyimpanan senjata pada era kolonial Belanda.

“Hal ini karena dahulu sebagai tempat menyimpan senjata dan bahan peledak dinamit,” tulis dalam laman itu.

Perjalanan kepemilikan

Omah Dhemamit ternyata telah berpindah-pindah kepemilikan. Sebelum dimiliki oleh Agus Subiyanto, tempat ini pernah dimiliki oleh Lurah Jagabaya bernama Sukarjo, kemudian diturunkan kepada anaknya Zainal.

Selanjutnya rumah ini memiliki perpindahan kepemilikan hingga berada di tangan Agus Subiyanto. Bangunan yang dipercaya sebagai tempat penyimpanan senjata ini dianggap hanya sebagian kecil dari kemegahan bangunan utamanya.

Cerita Klenik Soal Tumbal Proyek, Benarkah Sudah Ada Sejak Zaman Belanda?

Masyarakat percaya bahwa bangunan utamanya tersebut dulunya berbentuk loji, yang kini hanya tinggal pondasinya. Bila dilihat, pondasi tersebut nampak seperti bangunan yang besar, gagah dan luas.

Hal tersebut kemudian menambah keyakinan bahwa dahulu pemilik bangunan tersebut merupakan orang kaya, lantara memiliki gedung persenjataan. Tak diketahui secara pasti kapan Omah Dhemamit ini mulai didirikan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini