Masjid Agung Semarang disebut sebagai masjid tertua di Kota Semarang. Masjid yang terletak di Jalan Aloon-aloon Barat, Bangunharjo, Kota Semarang ini ternyata menyimpan banyak cerita sejarah.
Masjid yang sering disebut Masjid Kauman Semarang ini berdiri sejak ratusan tahun lalu, tepatnya pada 13 November 1890. Walau begitu, Masjid Kuman dengan perpaduan cat berwarna hijau ini masih berdiri kokoh.
Kisah Masjid Jami Al-Makmur, Wakaf dari Raden Saleh yang Berdiri Kokoh di Cikini
Sekretaris Takmir Masjid Kauman, Muhaimin menuturkan masjid tersebut sudah empat kali dibangun ulang karena beragam peristiwa bersejarah. Setelah dibangun ulang di wilayah itu, Masjid Kauman masih berdiri kokoh.
“Pertama di daerah Mugas, kedua di Bubakan karena ada geger Pecinan terbakar, lalu ketiga dibangun di sini. Terus sempat terbakar lagi. Baru dibangunlah ini yang keempat,” ucap Muhaimin yang dimuat Kompas.
Arsitektur masjid
Muhaimin menuturkan bahwa tajuk tumpang tiga memiliki arti sebagai tingkatan derajat manusia. Pertama adalah Islam yakni orang tersebut sudah membaca dua kalimat syahadat dan melakukan sholat.
“Setelah Islam, harus diisi dengan keimanan. Sedangkan ketiga, derajat ihsan. Di mana ketika seseorang melakukan ibadah itu serasa melihat Allah SWT atau melihat keyakinan bahwa Allah SWT melihatnya,” ucapnya.
Muhaimin menjelaskan ketika seseorang sudah mencapai tiga tingkatan itu akan mencapai derajat paling atas yang disebut ma’rifatullah. Tingkatan ini dipercaya telah menyatunya manusia dengan Tuhannya.
Keindahan Masjid Al Alam, Karya Megah yang Terapung di Teluk Kendari
Bangunan masjid ini ternyata didesain oleh seorang arsitek dari Belanda bernama Ir.G.A Gambier. Dirinya mengungkapkan atap Masjid Kauman ini terbuat dari seng yang ada sejak masa pemerintah Hindia Belanda.
“Ini bukan sembarang seng yang bisa ditemui. Karena seng pada zaman 1880-an mahal dan langka,” jelasnya.
Tempat umumkan kemerdekaan
Terlepas dari sejarahnya yang panjang, Masjid Kauman Semarang ternyata menjadi saksi kemerdekaan Indonesia. Pasalnya mimbar masjid ini pernah digunakan untuk mengumumkan kemerdekaan Republik Indonesia.
Hal ini ternyata dibenarkan oleh Muhaimin. Diceritakan ketika peristiwa tersebut ada seorang aktivis perjuangan sekaligus pengurus Masjid Kauman yang bernama dr Agus. Tepat pukul 10.00 WIB, tanggal 17 Agustus 1945 mendengar berita siaran radio.
Wisata Religi di Masjid Kasunyatan: Hadiah Sultan untuk Para Ulama Banten
Dirinya kemudian bergegas pergi ke masjid untuk menyampaikan berita kemerdekaan. Sebelum melaksanakan shalat Jumat, dia lantas naik ke mimbar untuk mengumumkan kemerdekaan Indonesia kepada jemaah.
“Iya dulu mimbar ini digunakan untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Secara tidak langsung, semua orang juga tahu bahwa Indonesia telah merdeka,” paparnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
