Pameran Arab Health 2024 yang diikuti oleh berbagai perusahaan alat kesehatan Indonesia membuahkan hasil. Salah satu perusahaan yang turut serta dalam pameran tersebut, PT Mega Andalan Kalasan berhasil mendapatkan kontrak dagang.
Nota Kesepahaman (MoU) kontrak dagang tersebut akan menambah daftar perjalanan PT Mega Andalan Kalasan untuk ekspor furnitur alat kesehatan ke Qatar, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Ethiopia, Oman, dan Republik Ceko. Sebelumnya, perusahaan asal Yogyakarta telah berpengalaman dalam mengekspor operating table ke lebih dari 51 negara, termasuk Tanzania.
Kontrak yang berisi kerja sama senilai 825.000 dolar Amerika itu ditandatangani pada gelaran Pameran Arab Health 2024 yang berlangsung di Dubai World Trade Center, Dubai, UEA, pada 29 Januari–1 Februari 2024.
Dalam pameran tersebut, paviliun Indonesia menampilkan 19 pelaku usaha alat kesehatan Indonesia. Produk yang dipamerkan di antaranya: infant respiratory humidifier, tensimeter dan stetoskop, jarum suntik, resusitator, fototerapi, haemostatic sponge, selang untuk mengurangi cairan pasien hidrosefalus, membran pelapis pascaoperasi gigi, sarung tangan dari latex, medical kits, serta sanitary towel and diapers.
“Industri dalam negeri memiliki kemampuan untuk memproduksi alat kesehatan berkualitas tinggi dan berstandar ekspor, seperti produk hospital furniture, alat suntik, apparatus diagnosis elektronik, hingga oxygen therapy machine. Produk-produk tersebut telah menembus pasar internasional dengan nilai ekspor sepanjang tahun 2023 mencapai USD209,4 juta,” jelas Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier, Selasa (30/1).
Perluas Pasar Ekspor, RI Pamer Alat Kesehatan Lokal di Arab Health 2024
Implementasi I-UAE CEPA
Menanggapi capaian kontrak kerja sama tersebut, Direktur Jenderal (Dirjen) Pengembangan Ekspor Nasional, Didi Sumedi mengungkapkan bahwa partisipasi Indonesia dalam Pameran Arab Health 2024 di Dubai sangatlah tepat. Keiikutsertaan Indonesia dalam pameran tersebut merupakan bagian dari implementasi kerja sama kedua negara yang tertuang dalam Indonesia–United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE–CEPA) pada 2022 lalu.
Dalam kerja sama I-UAE CEPA tersebut, keduanya sepakat untuk bersama-sama berkolaborasi di berbagai bidang, di antaranya perdagangan barang, perdagangan jasa, perdagangan digital, investasi, kerja sama ekonomi, hak kekayaan intelektual, hukum dan isu kelembagaan, pengadaan barang/jasa pemerintah, serta ekonomi Islam.
Selain terkait kerja sama tersebut, Indonesia juga melihat potensi besar yang dapat dimanfaatkan melalui Arab Health 2024. UEA merupakan pasar yang cukup besar mengingat posisi Dubai sebagai hub bagi perdagangan wilayah Timur Tengah, Afrika Utara, Asia Selatan, dan Eropa.
Apalagi, Pameran Arab Health 2024 ini menjadi salah satu pameran kesehatan terbesar di dunia. Pameran yang telah diselenggarakan selama 49 tahun di Dubai ini ditargetkan dihadiri lebih dari 110.000 pengunjung dari berbagai negara.
Produk furnitur rumah sakit masih memiliki peluang yang cukup menjanjikan di pasar global. Permintaan dunia terhadap produk tersebut mengalami pertumbuhan rata-rata 6,91% per tahun selama 5 tahun terakhir. Pendapatan produk furnitur rumah sakit secara global juga diproyeksikan akan tumbuh sebesar 4,8% per tahun pada 2024 hingga 2032.
Masjid Jokowi di Abu Dhabi Diresmikan, Potret Kemesraan Indonesia dengan Uni Emirat Arab
Referensi:
- https://kemenperin.go.id/artikel/24547/Kemenperin-dan-Dubai-Health-Authority-Perkuat-Kerja-Sama-Industri-Alat-Kesehatan
- https://www.kemendag.go.id/berita/foto/penandatanganan-mou-kontrak-dagang-pelaku-usaha-furnitur-rumah-sakit-indonesia-dengan-buyers-dari-6-negara
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
