Ketertarikan Kanada pada Produk dari Limbah Kopi Karya Perusahaan Indonesia

Ketertarikan Kanada pada Produk dari Limbah Kopi Karya Perusahaan Indonesia
info gambar utama

Produk hasil inovasi asal Indonesia mendapat atensi dari Kanada. Produk kulit vegan dari Bell Living Lab, perusahaan asal Indonesia menarik perhatian para peserta Business Forum yang diadakan oleh Konsulat Jenderal Indonesia (KJRI) bersama ITPC Vancouver, dan Brooklyn Industries (Kanada).

Business Forum yang dilaksanakan di Vancouver, di KJRI Vancouver pada Senin (5/2) itu, mempertemukan berbagai perusahaan serta pengusaha yang bergerak di berbagai bidang.

Forum tersebut diselenggarakan sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan kehadiran produk Indonesia di Kanada, termasuk di British Columbia. Strategi itu perlu melibatkan para pebisnis muda yang semakin berperan secara signifikan dalam ekonomi Indonesia. Dalam hal ini, termasuk peran para pemuda dalam menghasilkan produk-produk yang environmentally friendly and sustainable.

Top! Pamsimas Jadi 'Role Model' Pengelolaan Air di 10th World Water Forum

Bell Living Lab mendapat perhatian dari peserta forum tersebut karena inovasi cemerlangnya yang dapat memanfaatkan limbah kopi sebagai bahan untuk memproduksi biomaterial.

Biomaterials merupakan material sintesis yang dipakai untuk mengganti bagian dari sistem yang hidup. Biomaterials pada dasarnya adalah material dari bahan hayati, bersifat sintesis atau alami, dan dapat dipakai pada periode waktu tertentu.

Bell Living Lab mengolah limbah kopi untuk diolah menjadi aneka produk, tidak hanya merchandise atau fashion, tapi juga furniture. Pengolahan tersebut menggunakan berbagai bahan, seperti M-Tex, lembaran kulit vegan yang terbuat dari coffee pulp waste, kemudian C-Flex, pengganti cork yang terbuat dari husk & coffee pulp waste, serta Kalpa yang merupakan panel padat dari husk & coffee ground waste.

Produk-produk tersebut merupakan bagian dari penerapan pembangunan bekelanjutan dengan cara mendaur ulang (recycle) limbah atau sampah yang ada di masyarakat. Untuk itu, Bell Living Lab menjadi sorotan di Business Forum, atas inovasinya itu.

Ketertarikan anggota forum tersebut tidak hanya terbatas pada hasil produk jadi dari limbah kopi. Lebih dari itu, mereka juga melakukan transfer ilmu dengan perusahaan asal Indonesia. Blanche Macdonald, sekolah mode dan kecantikan di Kanada bahkan mengharapkan Bell Living Lab dapat memberikan kuliah singkat mengenai kulit vegan kepada muridnya di kampus tersebut.

70 Potential Buyers Pariwisata Indonesia Berhasil Digaet di Chicago

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini