Memahami Apa Itu Tehyan, Sebuah Alat Musik Hasil Akulturasi Indonesia – Tionghoa

Memahami Apa Itu Tehyan, Sebuah Alat Musik Hasil Akulturasi Indonesia – Tionghoa
info gambar utama

Nama Tehyan jarang dikenali masyarakat. Padahal, keberadaannya cukup memberikan warna bagi budaya Indonesia. Sebenarnya apa itu tehyan?

Tehyan merupakan alat musik tradisional khas Betawi yang diadaptasi dari budaya Tionghoa. Alat tehyan mampu menghasilkan nada-nada tinggi. Biasanya, tehyan sering dimainkan pada pesta pernikahan dan acara pemakaman pada abad ke-18. Keunikan tehyan terletak pada bentuk dan asal muasal musik tradisional tersebut.

Untuk mengetahui asal dan cara memainkan alat musik tehyan, simak artikel berikut.

Tehyan, Lalove, dan Alat Musik Tradisional Indonesia yang Belum Banyak Diketahui

Tehyan Terbuat dari Apa?

Tehyan merupakan alat musik tradisional yang terbuat dari kayu dengan tabung resonansi berbahan batok kelapa dan dilengkapi senar. Bentuk tehyan jika dililat sekilas seperti siwur atau gayung yang terbuat dari batok kelapa.

Dalam jurnal Narada bertajuk “Tinjauan Proses Pembuatan Alat Musik Gesek Betawi Kongahyan”, tehyan dirangkai dengan dari bahan-bahan alam asli berupa tempurung kelapa, kayu, dan bambu.

Dalam hal ini, batok kelapa berfungsi sebagai ruang resonansi. Biasanya jenis tempurung kelapa yang digunakan pada tehyan adalah kelapa puyuh (Cocos Nucifera L). Jenis kelapa ini memiliki ciri-ciri berukuran kecil, berbentuk lonjong dengan batang pohon tidak terlalu tinggi.

Sementara itu, kayu yang digunakan sebagai bahan membuat uliran, kuda-kuda, dan badan tehyan (body) biasanya berasal dari jenis kayu jati, sonokeling, ulin, meranti, rengas merah, kamper, dan maple.

Terakhir, bambu biasanya digunakan sebagai alat penggesek Tehyan. Bambu dipilih sebab memiliki tingkat kelenturan yang tinggi sehingga dapat dilengkungkan dengan mudah dan tidak rentan patah.

Cerita Delly Sape’ dan Geliat Pelestarian Alat Musik Tradisional Dayak

Alat Musik Tehyan Berasal dari Mana?

Tehyan merupakan alat musik tradisional yang berasal dari China. Tehyan berkembang di Indonesia, khususnya Betawi setelah melalui proses akulturasi budaya dengan Tionghoa.

Phoa Kian Sioe, seorang keturunan Tionghoa mengungkapkan, konon katanya, Erhu sebuah alat musik tradisional khas China dibawa oleh masyarakat Tionghoa pada abad ke-17 di Teluk Naga. Etnis Tionghoa yang kemudian memilih menetap di kawasan Tangerang dan Jakarta pun terus membawa dan melestarikan alat musik tersebut.

Hingga akhirnya, masyarakat Indonesia membuat alat musiknya sendiri yang dinamakan Tehyan, hasil akulturasi dengan alat musik Erhu.

Kini, tehyan menjadi bagian warisan budaya Indonesia.

Alat tehyan biasa dimainkan dalam kesenian Gambang Kromong, Tanjidor, Lenong Betawi, dan Ondel-ondel.

Dalam kesenian Ondel-Ondel, Tehyan dimainkan bersamaan dengan alat musik gendang, kempul, gong, kenong, dan kecrek. Laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan mengungkapkan, tehyan menjadi alat musik pengganti terompet dalam pertunjukkan Ondel-Ondel.

Cerita Sape: Alat Musik yang Diajarkan oleh Para Dewa pada Warga Dayak

Cara Memainkan Alat Musik Tehyan

Diketahui, alat musik tehyan menggunakan tangga nada diatonis. Tangga nada tersebut memungkinkan sebuah alat musik memiliki tujuh nada berbeda dalam satu oktaf dengan interval tertentu.

Tehyan ternyata juga memiliki jenis lain seperti Sukong dan Kongahyan. Perbedaan paling menonjol di antara ketiganya dapat dilihat dari bentuk fisik ukurannya.

Sukong memiliki ukuran paling besar dengan nada dasar G (rendah) dan berperan sebagai bass; tehyan menjadi alat musik dengan ukuran standar yang menghasilkan nada dasar A (sedang) dan berperan sebagai ritme; dan terakhir kongahyan yang berukuran paling kecil dengan nada dasar D (tinggi) berperan sebagai melodi dalam sebuah pertunjukkan kesenian.

Untuk dapat memainkan tehyan, diperlukan kecermatan dan menyertakan perasaan agar menghasilkan melodi yang indah. Berikut beberapa tips memainkan alat musik tehyan.

  • Duduk dengan posisi tegak. Posisikan tehyan di paha sebelah kiri atau bisa juga di tengah paha yang dalam posisi rapat.
  • Selaraskan dan seteem Tehyan pada senar satu di uliran bawah dan senar dua di uliran atas.
  • Pegang Tehyan dengan tangan kiri, tepat di bawah tali pinggang. Jangan lupa pastikan tangan berada dalam posisi tegak lurus dan kokoh.
  • Tangan kanan memegang penggesek dengan posisi jari tengah ada di dalam alat gesekan.
  • Gesekkan alat penggesek Tehyan tepat di atas tempurung kelapa agar suara yang dihasilkan jernih.
Keunikan Alat Musik dari Labu yang Sudah Terpahat di Relief Candi Borobudur

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini