Giatkan Pencegahan Kanker, Deteksi Bisa Dilakukan di Puskesmas

Giatkan Pencegahan Kanker, Deteksi Bisa Dilakukan di Puskesmas
info gambar utama

Fasilitas pelayanan kesehatan deteksi dini kanker di tingkat puskesmas kabupaten/kota kian digiatkan. Ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam menggunakan layanan deteksi dini dan mencapai transformasi kesehatan.

Pelayanan deteksi dini ini difokuskan pada empat jenis kanker utama, yaitu kanker payudara dan kanker serviks untuk wanita, serta kanker paru-paru dan kanker usus yang sering terjadi pada pria.

Untuk saat ini, persiapan sedang berlangsung di seluruh puskesmas di 514 kabupaten/kota untuk menyediakan layanan deteksi dini terhadap keempat jenis kanker tersebut. Targetnya, dalam tahun ini, distribusi bertahap akan memastikan bahwa semua alat dapat tersebar ke 10.000 puskesmas di 514 kabupaten/kota.

Alat kesehatan yang diprioritaskan untuk deteksi dini kanker payudara adalah Probe Linear USG. Sementara itu, untuk deteksi dini kanker serviks, Kementerian Kesehatan telah memperkenalkan tes HPV DNA yang notabene memberikan hasil lebih akurat dan prosesnya lebih mudah dibandingkan dengan Pap Smear.

Selain itu, Kementerian Kesehatan juga akan menyediakan layanan deteksi dini untuk kanker paru-paru dan kanker usus. Kemenkes berencana agar setiap puskesmas dapat melakukan skrining kanker paru menggunakan alat Low Dose CT-Scan (LDCT) dan skrining kanker usus besar dengan kolonoskopi.

LDCT dapat mendeteksi lesi kecil atau nodul pada paru-paru, yang dapat menjadi tanda awal kanker paru-paru.

Mau Terhindar dari Kanker? Pola Hidup Sehat adalah Kuncinya

Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kanker

Direktur Utama RS Kanker Dharmais, dr. R. Soeko Werdi Nindito, menyatakan kesiapan RS Kanker Dharmais untuk berkolaborasi dengan kolegium dan organisasi profesi guna memberikan pelatihan kepada dokter-dokter umum di puskesmas agar mereka dapat melakukan layanan deteksi dini kanker.

“Kami akan ikut serta melatih dokter-dokter umum di puskesmas untuk bisa melakukan USG dan layanan deteksi dini kanker lainnya dengan turut bekerja sama dengan organisasi profesi dan kolegium supaya pelatihan secara masif dapat dilakukan dalam waktu cepat,” ungkap dr. Soeko.

Kementerian Kesehatan menjalin kerja sama dengan kolegium dan organisasi profesi untuk memastikan kesiapan seluruh rumah sakit dalam menyediakan layanan pengobatan kanker.

Menkes Budi berharap langkah ini akan sejalan dengan peningkatan kesadaran masyarakat untuk mengunjungi puskesmas dan menjalani skrining serta pemeriksaan deteksi dini kanker.

“Kita semua perlu berkolaborasi melakukan edukasi yang masif supaya masyarakat mau pergi ke puskesmas untuk lakukan deteksi dini. Masyarakat jangan takut buat skrining dan periksa. Jika terdeteksi ada yang positif kanker, tidak perlu khawatir, bisa langsung rujuk ke rumah sakit karena sudah kami siapkan untuk dilakukan perawatan berikutnya. Lebih cepat ditemukan maka kemungkinan sembuhnya juga besar,” ujar Menkes Budi sebagaimana dikutip dari keterangan resmi.

Deteksi Dini Kanker Digiatkan, Skrining Bisa Pakai BPJS

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini