Menjelajah Rumah Bawah Tanah Gala-gala di Bali untuk Menentramkan Hati

Menjelajah Rumah Bawah Tanah Gala-gala di Bali untuk Menentramkan Hati
info gambar utama

Pulau Nusa Lembongan, Bali terkenal memiliki objek wisata yang sangat indah. Tempat ini juga selalu dituju oleh orang-orang yang ingin menenangkan pikiran. Salah satu tempat yang mereka tuju adalah Rumah Bawah Tanah Gala-gala.

Dimuat dari Indonesia Kaya, Rumah Bawah Tanah Gala-gala ini dibuat oleh tangan manusia. Gua buatan ini memang pernah menjadi rumah sekaligus tempat pertapaan dari sang pembuatnya.

Festival Musik "Pesta Bergoyang" Ajak Wisatawan Berdendang di Pulau Bali

Gua bawah tanah ini merupakan peninggalan dari seorang pertapa Hindu bernama Made Byasa. Dirinya membuat rumah unik ini dalam waktu yang cukup lama yaitu 15 tahun (1961-1976).

Rumah bawah tanah ini memang terasa begitu tenang dan sunyi, sehingga menjadi tempat yang tepat untuk menenangkan hati dan pikiran. Tak heran, jika beberapa turis mancanegara pernah menginap di rumah bawah tanah ini.

Terinspirasi Mahabarata

Made Byasa adalah seorang petani, penari, sekaligus dalang yang menekuni ajaran Hindu secara mendalam. Karena itulah, dia begitu terinspirasi dengan kisah Mahabarata, khususnya bagian saat keluarga Pandawa.

Saat itu para Pandawa mengasingkan diri ke hutan setelah kalah berjudi dengan Kurawa. Dalam pengasingannya tersebut, mereka membangun gua persembunyian yang bernama Gala-gala.

Rahina Tumpek Uye, Tradisi Masyarakat Bali yang Bakal Meriahkan 10th World Water Forum

Dari kisah Pandawa inilah, Made Byasa kemudian membuat lorong bawah tanah bercabang seluas 500 meter persegi. Dirinya membuat rumah ini menggunakan peralatan berupa palu dan pahat.

Lorong bercabang

Gala-gala buatan Made Byasa berupa serangkaian lorong bercabang dengan pintu masuk di ujung barat daya. Melalui pintu masuk, jalan kemudian akan turun sedalam sekitar 3 meter lalu memasuki lorong setinggi kurang lebih 150 sentimeter.

Di sisi utara pintu masuk, terdapat ruang bertingkat dua. Ruang bawah adalah sumur sedangkan yang atas adalah ruang meditasi. Di sebelah timur, terdapat ruang tengah yang dilengkapi meja dan kursi batu yang melingkar serta dapur.

Menapaki Jejak Konghucu di Bali dari Kelenteng Caow Eng Bio yang Berdiri Sejak Abad ke-16

Sementara di sebelah utara dari kedua ruang tersebut, terdapat ruang tidur dan lorong menuju pintu keluar di sisi timur laut. Beberapa turis dikatakan pernah merasakan tinggal di rumah unik tersebut.

Dikatakan ahli waris dari Made Byasa, pada tahun 1990-an, pernah ada turis asal Australia yang menginap di rumah ini selama seminggu. Selain itu, ada pula turis dan Rusia dan Jepang yang juga pernah merasakan pengalaman menginap di bawah tanah.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini