Kisah Bandot Lahardo yang Menantang Singa Bertarung Ala Gladiator di GBK

Kisah Bandot Lahardo yang Menantang Singa Bertarung Ala Gladiator di GBK
info gambar utama

Pada Minggu pagi yang cerah di tanggal 3 September 1968, masyarakat begitu antusias menghadiri Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta. Mereka ingin menjadi saksi pertarungan gladiator.

Dimuat dari CNBC Indonesia, duel gladiator yang umumnya ditemukan di Eropa ketika itu bisa disaksikan di Indonesia. Pada duel itu, seorang pria bernama Bandot Lahardo menjadi penantang hewan buas di GBK.

GBK Jadi Gedung Olahraga Pertama di RI yang Gunakan 100% EBT

Reuters menyebut Bandot pernah menghabisi seekor harimau dan dua kerbau dengan tangan kosong. Itulah alasan yang mendorong Bandot diundang untuk bertarung dengan singa di stadion termegah di Indonesia.

“Kalau saya mati atau gagal melawan banteng dan harimau tersebut, keluarga saya tidak berhak menuntut apa-apa kepada panitia,” demikian tulis perjanjian antara Bandot dengan panitia yang dimuat Tempo.

Dihadiri Tamu VIP

Hingga akhirnya hari pelaksanaannya pun tiba. Seluruh bangku di GBK, baik dari kelas biasa hingga VIP terisi penuh. Bahkan, Menteri Luar Negeri Adam Malik yang kelak jadi Wakil Presiden RI Ke-2 turut hadir menyaksikan duel gladiator pertama di Indonesia.

Total ada 100 ribu orang yang memenuhi GBK. Mereka sampai membawa teropong untuk menyaksikan Bandot menghajar singa buas itu. Informasi tersebut disampaikan oleh akun media sosial X, @Videosejarah.

10 Stadion Sepak Bola Terbaik di Dunia

“Mereka antusias ingin menyaksikan pertarungan gladiator manusia melawan singa pertama di Indonesia,” tulis pengunggah.

Pada video yang berdurasi 1 menit 17 detik itu, orang-orang mengelilingi kandang yang berada di tengah lapangan. Di dalam kandang, Bandot Lahardo yang bertelanjang dada saling berhadapan dengan seekor singa.

Penonton kecewa

Meski begitu, jalannya pertandingan di luar harapan penonton. Lautan manusia yang hadir kecewa. Mereka meneriaki Bandot karena tidak terjadi pertumpahan darah. Hal ini karena singa yang ditandingkan malas melawan Bandot.

Bandot sudah beberapa kali memancing emosi, tetapi gagal membuat singa marah. Hewan buas ini hanya berputar-putar arena saja, tanpa sekalipun menyerang Bandot yang saat itu sudah bersiap.

“Dia hanya mengaum sekali lalu loyo bagaikan kucing malu menghadapi sang gladiator,” tulis Tempo.

Pesanan Hotel Sekitar GBK Hampir Penuh Buat Nonton Coldplay

Setelah singa gagal, panitia kemudian memasukkan banteng ke arena pertandingan. Namun sekali menabrak dada Bandot, banteng itu sama seperti singa, hanya berputar-putar di arena duel.

Bandot yang berpenampilan layaknya jagoan dengan bertelanjang dada dan pakai ikat kepala serta bercelana hitam harus keluar dari arena. Penonton pun menyoraki dan menyalahkan habis-habisan Bandot karena duel tidak memuaskan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini