Impian 30 Tahun Terwujud, RI Kini Punya Pabrik Bahan Peledak di Kaltim

Impian 30 Tahun Terwujud, RI Kini Punya Pabrik Bahan Peledak di Kaltim
info gambar utama

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik bahan baku peledak, PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN), di Kota Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim), Kamis (29/2/2024). Impian Indonesia sekitar 30 tahun silam untuk memiliki pabrik bahan peledak akhirnya terwujud.

Pembangunan proyek ini menelan investasi sebesar Rp1,2 triliun yang diperoleh dari pinjaman bank BUMN dan ekuitas masing-masing pemegang saham. PT KAN terdaftar sebagai perusahaan patungan milik PT DAHANA dan PT Pupuk Kaltim. Sesuai hasil tender, konstruksi pabrik itu digarap oleh konsorsium PT Wijaya Karya bersama SEDIN Engineering.

PT KAN memiliki luas 6 hektare dan berdiri di kawasan industri milik PT Kaltim Industrial Estate (IEC). Pabrik ini akan memproduksi amonium nitrat dan asam nitrat dengan kapasitas 75 ribu ton per tahun.

Masyarakat Indonesia patut berbangga karena pabrik amonium nitrat akan mendukung kemandirian ekonomi dan industri pertahanan nasional. PT KAN diharapkan dapat menumbuhkan sekaligus mengembangkan turunan industri lainnya, menghemat devisa dari impor amonium nitrat, menghasilkan nilai tambah produk dalam negeri, serta menciptakan lapangan kerja baru.

Pertama di Indonesia, Pusat Industri Bahan Peledak Terbesar se-Asia Tenggara Diresmikan

Foto udara gudang penyimpanan amonium nitrat di PT KAN.

Selain peledak, amonium nitrat juga berguna sebagai bahan baku utama pembuatan pupuk. Jokowi dalam sambutannya mengatakan bahwa saat ini Indonesia masih mengimpor beberapa komponen pupuk, termasuk amonium nitrat. Maka dari itu, setelah PT KAN diresmikan, dia berharap, rata-rata impor amonium nitrat yang semula 21 persen bisa dikurangi hingga 8 persen.

Dia juga mengungkapkan bahwa sekarang cukup sulit mengimpor bahan pangan pokok seperti beras dan gandum akibat pembatasan ekspor, padahal dahulu itu bisa didapatkan dari 22 negara.

“Artinya, pangan ke depan menjadi sangat penting bagi semua negara dan produktivitas pangan kita memerlukan yang namanya pupuk,” ucap Jokowi.

Selain meningkatkan ketersediaan bahan baku pupuk di dalam negeri, Jokowi juga berharap, PT KAN bisa mendorong kemandirian dan produktivitas pangan Indonesia. Dia pun menekankan pentingnya upaya berkelanjutan untuk mencapai kemandirian produksi barang dan produk, tidak terbatas pada amonium nitrat.

Dengan begitu, Indonesia diharapkan dapat mengendalikan sepenuhnya kebutuhan domestik dan mengurangi ketergantungan impor.

“Tidak hanya urusan amonium nitrat, tetapi juga barang-barang dan produk-produk kita yang masih impor. Harus semuanya bisa diproduksi di dalam negeri karena kita memiliki kekuatan untuk itu,” pungkas Jokowi.

Pusat Penelitian, Pengembangan, dan Produksi Bahan Peledak Terbesar se-ASEAN

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini