Band 1080, Ekspresikan Kecintaan pada Medan dengan Karya Musik

Band 1080, Ekspresikan Kecintaan pada Medan dengan Karya Musik
info gambar utama

Seorang psikolog bernama Daniel J. Levitin, Ph.D. menekuni ilmu saraf musik di Universitas McGill, Montreal. Dalam studinya itu, beliau menemukan bahwa musik dapat meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh, mengurangi tingkat kostisol, dan hormon stres.

Dalam penelitian lain, dilakukan oleh Lee Bartel, Ph.D. yang merupakan profesor musik di Universitas Toronto. Studinya mengungkap bahwa getaran ritmis pada musik dapat menstabilkan disorientasi neurologis di daerah otak. Sehingga ada kemungkinan menyimpan dan mengakses memori lebih besar.

Berdasarkan dua penelitian tersebut dapat menjawab pertanyaan tentang mengapa mendengarkan musik dapat menenangkan, atau mengapa saat mendengarkan musik akan menghidupkan kenangan.

Jadi, tidak heran bila warga Medan terkesan dengan lagu berjudul “Kota Medan Sore Itu” yang belum lama ini dikeluarkan oleh band 1080.

Tradisi Dhandhangan Kudus Dibuka, Ditargetkan jadi Destinasi Wisata Halal

1080 adalah band yang dibentuk oleh anak-anak muda asal Medan sejak Desember 2018. Dirintis sejak masih berada di bangku sekolah dengan personil yang di antaranya Muhammad Rafie Akbar, Indygo Rizadi, Hari Syahputra, Muhammad Fachrur Razie, Aurick Daffa Muhammad, dan Muhammad Fiqri Al-Farisi.

Nama 1080 diambil dari salah satu resolusi video “1080p”. Tidak mengandung banyak makna filosofi, tapi menyimpan doa dan harapan agar mereka menjadi yang terbaik.

Biasanya, para musisi tidak jarang diremehkan, dianggap hanya melakukan sesuatu yang tidak berarti. Padahal pada kenyataannya, apa yang sedang mereka usahakan tidak sembarangan bisa dilakukan orang lain. Berkaitan dengan hal itu, nyatanya para personil 1080 berhasil membuktikan bahwa mereka tidak sekadar membuang-buang waktu. Bahkan, di kehidupan akademis justru mencetak prestasi.

Masing-masing dari mereka berkuliah di kampus dan jurusan yang berbeda, serta aktif di berbagai kegiatan perkuliahan. Rafie sang vokalis sendiri menyandang gelar sebagai mahasiswa triple-degree. Kemudian Indygo sebagai Lead Gitaris berkuliah di luar pulau, tepatnya di Politeknik Penerbangan Jayapura, Papua. Sementara itu, Hari sang Rhythm Gitaris yang berkuliah di Universitas Medan Area jurusan Ilmu Komunikasi juga berperan sebagai produser 1080.

Cerita Kukuh Haryanto, Caleg Pengamen Asal Wonogiri dengan Modal Rp100 Ribu

Selanjutnya, Razie sebagai Bassis merupakan mahasiswa Ilmu Kewirausahaan Universitas Sumatra Utara yang aktif di berbagai kegiatan kewirausahaan, sekaligus menjabat sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Wirausaha USU. Ada pula Aurick sang Drummer, masih satu kampus dengan Razie, hanya saja berada di jurusan Ilmu Komputer dan menjabat sebagai Wakil Ketua BEM Fakultas. Terakhir, Fiqri sang Keyboardis adalah mahasiswa di FTMD Institut Teknologi Bandung.

“Dengan latar belakang dan kesibukan yang berbeda-beda membuat prioritas satu dengan lainnya terkadang saling bertabrakan. Namun, alasan untuk tetap menjadi bagian dari 1080 adalah bentuk kecintaan atas musik sebagai hobi,” ungkap Razie pada sesi diskusi yang dilakukan via WhatsApp, Senin, (26/2/2024).

“Selain itu, peran konsisten kami untuk terus mengeluarkan karya adalah bentuk ekspresi kami yang tidak berhenti. Walaupun begitu, kami juga menjadikan pendidikan sebagai keutamaan,” lanjutnya lagi.

Sampai saat ini 1080 telah merilis 9 lagu yang sebagian menjadikan Kota Medan sebagai angle. Dirilis melalui mini album berjudul “Restropeksi Medan” pada 28 Desember 2023. Beberapa di antaranya berjudul “Kesawan Kita Berdua”, "Kota Medan Sore Itu", "Ketua", "Kisah Pisah di Stasiun Medan", dan "Nostalgia Kau dan Aku".

“… mini-album yang bertemakan Kota Medan adalah bentuk ekspresi kecintaan kami kepada tempat kelahiran kami. Selain itu, menjadi wujud dari "retrospeksi" (kilas balik kenangan) kami atas pengalaman dan kenangan kami di Kota Medan,” jelas Razie saat ditanya mengenai alasan 1080 menjadikan Medan sebagai angle lagu-lagu mereka.

Kisah Couple Goals Dosen UGM: Dikukuhkan Bareng Jadi Guru Besar

Lagu Kota Medan Sore Itu banyak menimbulkan kontroversi dari para pendengar. Sebab, kebanyakan dari mereka menganggap Medan lebih mengesankan pada saat malam hari. Namun, 1080 tentu saja punya alasan tersendiri.

“Alasan mengangkat mengangkat sore sebagai tema tak terlepas dari suasana "senja" dengan pemilihan kata yang lain. Kata "sore" kami pilih sebagai judul dan bagian dari lirik adalah bentuk dari itu.”

Di samping itu semua, 1080 telah berhasil menciptakan lagu yang lirik dan nadanya tidak mudah lekang dalam ingatan. Sukses terus, deh, buat 1080. Kawan GNFI siap menantikan rilisnya single baru featuring dengan musisi lokal dari Malaysia. Kabarnya, sih, berjudul “Melayang”.

Referensi:

https://voi.id/musik/77838/mendengarkan-musik-menurut-studi-bisa-meningkatkan-kesehatan-tubuh-dan-mental

Pewawancara:

Nesya Adisty Susanto (Local Contributor GNFI Sumatra Utara)

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini