Melihat Sejarah Masa Kejayaan, Ekspansi, dan Kemunduran Kerajaan Demak

Melihat Sejarah Masa Kejayaan, Ekspansi, dan Kemunduran Kerajaan Demak
info gambar utama

Kesultanan Demak adalah kerajaan Islam pertama di Jawa yang berdiri pada abad ke-16. Kerajaan Demak menjadi pusat penyebaran agama Islam di Jawa di bawah kepemimpinan para Wali Songo.

Pendiri Kerajaan Demak adalah Raden Patah yang merupakan putra dari Raja Majapahit, Brawijaya V dan istrinya yang berasal dari China. Periode kepemimpinan Raden Patah adalah fase awal berkembangnya ajaran Islam di Jawa.

Kolaborasi Lintas Generasi: Google Indonesia Hadirkan Nasida Ria dan JKT48

Raja kerajaan Demak setelah Raden Patah wafat adalah Adipati Unus (1488-1521). Sebelum menjadi sultan, Pati Unus terkenal dengan keberaniannya sebagai panglima perang sehingga dijuluki sebagai Pangeran Sabrang Lor.

Dirinya memimpin penyerbuan kedua ke Malaka melawan Portugis pada 1521. Pada penyerangan ini Pati Unus wafat. Setelahnya tahta Demak diserahkan kepada Sultan Trenggono (1521-1546).

Masa kejayaan Demak

Pada masa Sultan Trenggono ini, Demak mencapai masa kejayaannya. Dirinya berhasil memperluas wilayah kekuasaannya hingga ke Jawa bagian timur dan barat. Termasuk mengusir pasukan Portugis di Sunda Kelapa (kini: Jakarta).

Pada 1527, pasukan Islam gabungan dari Demak dan Cirebon yang dipimpin oleh Fatahillah atas perintah Sultan Trenggono berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kelapa. Karena keberhasilan itulah Sunda Kelapa diganti namanya menjadi Jayakarta.

Keseruan Tradisi Bajong Banyu, Perang Air Jelang Ramadan untuk Merawat Lingkungan

Pasukan Demak juga bisa menguasai Tuban pada tahun yang sama, lalu Madiun pada 1529, Surabaya, Pasuruan juga Blambangan ditaklukan pada tahun 1545. Tetapi setelah penaklukan Pasuruan, Sultan Trenggono wafat.

Wafatnya Sultan Trenggono membuat tampuk kepemimpinan Kerajaan Demak diperebutkan. Pangeran Surowiyoto atau Pangeran Sekar berupaya untuk menduduki kekuasaan mengalahkan Sunan Prawata, anak Sultan Trenggono.

Runtuhnya Kerajaan Demak

Sunan Prawata kemudian membunuh Surowiyoto dan menduduki kekuasaan. Tetapi, dia hanya berkuasa selama satu tahun karena dibunuh oleh Arya Penangsang yang merupakan putra Surowiyoto pada tahun 1547.

Arya Penangsang tak hanya membunuh Sunan Prawata. Dia juga menyingkirkan Pangeran Hadiri atau Pangeran Kalinyamat, penguasa Jepara yang dianggap berbahaya bagi kekuasaannya di Demak.

Berolahraga Saat Puasa? Simak 7 Tips Ini

Karena sikap Arya Penangsang itu, Adipati Hadiwijaya melakukan pemberontakan. Arya Penangsang kemudian terbunuh oleh Sutawijaya dengan menggunakan keris Kyai Setan Kober yang diberikan oleh Sunan Kalijaga.

Kematian dari Arya Penangsang pun menandai runtuhnya Kerajaan Demak dan perpindahan kekuasaan ke Kerajaan Pajang. Kesultanan Islam pun dipimpin oleh Sultan Hadiwijaya, pendiri Kerajaan Pajang.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini