Indo Intertex: Pameran Tekstil dan Garmen Terbesar se Asia Hadirkan Teknologi Baru

Indo Intertex: Pameran Tekstil dan Garmen Terbesar se Asia Hadirkan Teknologi Baru
info gambar utama

Pameran tekstil dan garmen terbesar se-Asia kembali digelar. Pameran Indo Intertex yang digelar ke-20 ini mempertemukan lebih dari 600 perusahaan dari 16 negara di seluruh penjuru dunia. Pameran tekstil dan garmen ini menjadi tempat bagi para pelaku bisnis untuk terus mengeksplor perkembangan teknologi dan mode fesyen yang tengah berlaku saat ini.

Pameran industri fesyen ini diselenggarakan oleh Peraga Expo bersama dengan Asosiasi Petekstilan Indonesia (API) dan beberapa asosiasi lainnya selama empat hari, mulai 20 – 24 Maret 2024 di Jakarta International Jiexpo.

Pikat Australia, Fesyen Karya Desainer Indonesia Hadir di Modest FashionWeek Melbourne

Menawarkan Teknologi Terbaru

Indo Intertex mempertemukan berbagai stakeholder dalam industri fesyen yang tengah tumbuh pesat. Pameran tersebut menampilkan berbagai teknologi dan inovasi terbaru dari mesin tekstil, garmen dan digital printing, teknologi digitalisasi, bahan baku, kimia tekstil, pewarna tekstil, aksesoris, hingga produk tekstil lainnya.

“Indo Intertex memainkan peran penting bagi para pelaku industri tekstil di Indonesia karena menjadi satu – satunya wadah yang kredibel untuk merintis, memperluas hingga memimpin transformasi sektor tekstil & garmen lokal dengan memperkenalkan teknologi baru dari dunia,” jelas Paul Kingsen selaku Direktur Utama Peraga Expo.

Dengan menghadirkan terknologi terkini, para pelaku industri tekstil dan garmen berpeluang besar untuk meningkatkan wawasan mengenai tren, inovasi dan, teknologi terbaru. Bahkan Indo Intertex 2024 menjadi jembatan bagi para pelaku bisnis untuk memperluas jaringan bisnis melalui program B2B match making.

Selain itu, akan ada juga sesi seminar yang menghadirkan CEO merek-merek ternama fesyen di Indonesia, di antaranya: Bima Laga, CEO Hijup; Yisty Yisnika, founder Oclo; Asty Saputry founder Muda Official; Meity Savitri, founder Haidee & Orlin; serta masih banyak merek-merek ternama lainnya, yang akan membagikan pengalaman dan pengetahuan di bidang fesyen.

Produk Fesyen Modest RI Cetak Transaksi Rp29,44 Miliar di Korea Selatan

Kontribusi Industri Tekstil di Indonesia

Industri tekstil tengah melesat tajam akhir-akhir ini. Data dari Pusat Data dan Informasi Kementerian Perindustrian menunjukkan bahwa industri tekstil dan pakaian memberikan kontribusi sebesar 6.05 persen pada PDB industri pengolahan sektor nonmigas.

Industri tersebut memiliki nilai ekspor mencapai USD 6,2 miliar pada periode Januari – September 2023. Bahkan, pemerintah menargetkan potensi Indonesia untuk menjadi pusat mode muslim dunia.

Untuk itu, sebagai bentuk respon atas tren positif tersebut, pemerintah akan kembali menjalankan program andalan, yakni restrukturisasi mesin untuk para pelaku usaha industri tekstil pada tahun ini.

“Hasil evaluasi program restrukturisasi di tahun 2023 menunjukkan dampak positif terhadap kinerja industri penerima program insentif. Hal tersebut dilihat dari sisi peningkatan kapasitas, produktivitas, efisiensi energi, penyerapan tenaga kerja hingga penjualan,” jelas Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia, Jemmy Kartiwa Saatratmaja, dikutip dari bisnis.com.

Tak Lekang oleh Waktu, Elizabeth Tetap Eksis di Industri Fesyen Tanah Air Selama 60 Tahun

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini