Temuan Sehelai Rambut Jadi Petunjuk Harimau Jawa Kembali dari Kepunahan

Temuan Sehelai Rambut Jadi Petunjuk Harimau Jawa Kembali dari Kepunahan
info gambar utama

Harimau jawa (Panthera tigris sondaica) dinyatakan punah pada 2008 menurut Daftar Merah International Union for Conservation of Nature (IUCN). Salah satu individu harimau jawa terakhir kali tampak di Taman Nasional Meru Betiri, Jawa Timur, pada 1976. Namun, setelah 43 tahun, peneliti menemukan sebuah petunjuk.

Beberapa orang melaporkan melihat harimau jawa di berbagai lokasi, termasuk Banjarnegara, Kuningan, Gunung Prau, Meru Betiri, Taman Nasional Baluran, dan Suaka Margasatwa Cikepuh Sukabumi. Laporan tersebut beragam, mencakup dugaan penampakan, jejak kaki tak dikenal berukuran lebih besar dari macan tutul Panthera pardus, dan kemungkinan memangsa ternak.

Di antara laporan yang masuk, peneliti tergugah dengan pernyataan seseorang yang mengaku menemukan sehelai rambut milik harimau jawa. Wirdateti, Peneliti Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN, memublikasikan temuan ini dalam jurnal berjudul ”Is the Javan tiger Panthera tigris sondaica extant? DNA analysis of a recent hair sample” yang terbit pada 21 Maret 2024 di Cambridge University Press.

Kabar Baik! Anak Harimau Sumatra Tampil Perdana di Kebun Binatang Roma

Temuan sehelai rambut

Dok. BRIn

Pada 18 Agustus 2019, Ripi Yanur Fajar—warga setempat dan aktivis konservasi—mengaku melihat seekor harimau jawa di perkebunan masyarakat dekat desa Cipendeuy, hutan Sukabumi Selatan, Jawa Barat. Dia langsung melaporkan temuannya kepada Kalih Raksasewu dari Yayasan Bentang Edukasi Lestari Bogor pada 27 Agustus 2019.

Ripi menemukan sehelai rambut di pagar antara jalan desa dan perkebunan. Kemungkinan itu bulu harimau. Lalu, dia dan Bambang Adryanto, Penjaga Hutan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Suaka Margasatwa Cikepuh, melihat jejak kaki dan bekas cakar yang mungkin juga milik harimau. Temuan itu semakin menguatkan pengamatan tersebut.

”Berdasarkan wawancara mendalam kami dengan Ripi yang melihat harimau itu, kami yakin bulu tersebut berasal dari harimau jawa,” tulis Wirdateti dalam jurnal.

Dua Ekor Harimau Sumatra Kembali ke Habitatnya di TN Gunung Leuser

Tes DNA

Wirdateti mewawancarai Ripi saat survei pada 15—19 Juni 2022 di lokasi rambut tersebut ditemukan. Setelah itu, sampel rambut mereka serahkan kepada staf geologi yang melakukan penelitian di kawasan itu dan diteruskan kepada BKSDA Jawa Barat.

Pada 4 Maret 2022, BKSDA menyerahkan sampel rambut yang ditemukan Ripi bersama beberapa helai rambut harimau sumatera dari Sumatra Utara ke Pusat Penelitian Biologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk dilakukan analisis genetik.

Wirdateti dan petugas terkait membandingkan sampel tersebut dengan DNA dari bulu harimau sumatera, macan tutul jawa Panthera pardus melas, dan spesimen harimau jawa di Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) yang dikumpulkan pada 1930. Untuk verifikasi, Wirdateti menggunakan sampel rambut dari spesimen harimau berumur 60–100 tahun di MZB, kemudian harimau sumatera dari Hutan Simalungun dan Hutan Siak, serta P. pardus melas dari Gunung Prau yang disimpan di Laboratorium Genetika BRIN, Bogor.

Harimau Sumatra ‘Begu Kluti’ Dilepasliarkan ke Taman Nasional Gunung Leuser

“Hasil perbandingan antara sampel rambut Harimau Sukabumi menunjukkan kemiripan sebesar 97,06 persen dengan harimau sumatera dan 96,87 dengan harimau benggala, sedangkan spesimen harimau jawa koleksi MZB memiliki 98,23 kemiripan dengan harimau sumatera,” jelas Teti kepada Humas BRIN, Minggu (24/3/2024).

Setelah menyelesaikan analisis mtDNA komprehensif, Teti dan tim menyimpulkan bahwa sampel rambut dari Sukabumi Selatan itu milik harimau jawa dan satu kelompok dengan spesimen museum harimau jawa yang dikumpulkan pada 1930.

”Apakah harimau jawa benar-benar masih ada di alam liar, perlu dikonfirmasi melalui studi genetik dan lapangan lebih lanjut,” tutup Teti dalam kesimpulan jurnal tersebut.

Mitos Dua Harimau Kembar yang Menjaga Situ Lengkong Panjalu

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini