Harimau Sumatra ‘Begu Kluti’ Dilepasliarkan ke Taman Nasional Gunung Leuser

Harimau Sumatra ‘Begu Kluti’ Dilepasliarkan ke Taman Nasional Gunung Leuser
info gambar utama

Tim yang tergabung dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, BBTNGL, Polres Aceh Selatan, FKL, dan WCS-IP berhasil melepaskan Begu Kluti, seekor Harimau Sumatra (Panthera Tigris Sumatrae), ke habitatnya di zona inti Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), provinsi Nangroe Aceh Darussalam.

"Harimau Sumatra betina dengan perkiraan umur tiga hingga empat tahun yang diberi nama Begu Kluti kini kembali ke habitat alaminya," kata Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Dirjen KSDAE KLHK), Satyawan Pudyatmoko, dalam keterangannya di Jakarta pada Rabu (21/2/2024).

Satywan, selaku Direktur Jenderal, menjelaskan bahwa dalam bahasa daerah Kluet Aceh, "Begu" merujuk kepada Harimau Sumatra. Sementara itu, "Kluti" berasal dari lokasi evakuasi harimau tersebut, yakni Kluet Timur.

Harapannya, Begu Kluti dapat beradaptasi dengan cepat dan berkembang biak sehingga dapat menguatkan populasi di alam.

Setelah Begu Kluti dievakuasi, Gunawan Alza, Kepala BKSDA Aceh, menyatakan bahwa tim dokter hewan melakukan pemeriksaan medis, termasuk pemeriksaan makroskopis dan uji laboratorium.

"Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak dalam rangka upaya penyelamatan harimau sumatera tersebut serta menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk turut serta menjaga kelestarian populasi dan habitatnya," tutup Gunawan.

Lebih dari 90 Spesies Baru Tumbuhan dan Satwa Liar Ditemukan Sejak 2021

Setelah melalui pemeriksaan medis dan observasi selama perawatan, tim dokter merekomendasikan bahwa satwa dilindungi ini, Begu Kluti, sudah dalam kondisi layak untuk dilepasliarkan kembali ke habitat alaminya di Taman Nasional Gunung Leuser.

Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) adalah salah satu subspesies harimau yang hidup di pulau Sumatra, Indonesia. Harimau ini memiliki ciri khas garis-garis hitam yang lebih tebal dan jarak yang lebih rapat dibandingkan dengan harimau dari subspesies lainnya.

Sayangnya, harimau Sumatra menghadapi ancaman serius terkait perusakan habitat dan perburuan ilegal.Status konservasi harimau Sumatra terancam oleh kehilangan habitat akibat deforestasi, konflik manusia-harimau, dan perburuan ilegal untuk perdagangan ilegal dan perburuan konflik.

Upaya konservasi, seperti pembentukan kawasan lindung dan peningkatan kesadaran masyarakat, diperlukan untuk melindungi populasinya. Harimau Sumatra saat ini terdaftar sebagai "Terancam Kritis" di dalam Daftar Merah IUCN, yang berarti memiliki tingkat risiko tinggi terhadap kepunahan.

Kembalinya 74 Satwa Endemik ke Tanah Papua




Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini