Menelusuri Jejak Putri Kerajaan Kediri di Air Terjun Roro Kuning Nganjuk

Menelusuri Jejak Putri Kerajaan Kediri di Air Terjun Roro Kuning Nganjuk
info gambar utama

Terletak di Kabupaten Nganjuk, Air Terjun Roro Kuning menyuguhkan pesona alam yang eksotis. Selain menawarkan keindahan alam yang menawan, Air Terjun Roro Kuning juga memiliki legenda yang menarik.

Konon, air terjun yang terletak di desa Bajulan, Loceret, Nganjuk, ini merupakan petilasan dua putri dari kerajaan Kediri. Terdapat dua versi legenda yang populer di masyarakat.

Mengenal Legenda Rakyat dari Penjuru Daerah Indonesia

Perjalanan Putri Raja untuk Menyembuhkan Penyakit

Cerita yang beredar di kalangan masyarakat menyebutkan bahwa legenda ini berasal dari kisah Ruting dan Roro Kuning.

Nama asli Ruting adalah Dewi Kilisuci. Sedangkan, nama asli Roro Kuning adalah Dewi Sekartaji. Keduanya merupakan putri Lembu Amiseno, raja Kediri yang berkuasa sekitar abad ke-11 atau abad ke-12.

Suatu hari, kedua putri raja tersebut terserang penyakit. Ruting menderita sakit kuning dan Roro Kuning menderita sakit gondok serta sakit kulit.

Meskipun demikian, tak ada seorang pun di kerajaan yang mampu menyembuhkan penyakitnya. Ruting dan Roro Kuning pun memilih untuk mengembara ke dalam hutan belantara untuk menyembuhkan penyakit tersebut.

Setelah mengelilingi gunung, mereka akhirnya mencapai lereng Gunung Wilis, di Desa Bajulan, Nganjuk.

Kedua putri itu memilih tempat tersebut untuk beristirahat karena terpana dengan pesona air merambat yang ada di sana.

Di sela-sela istirahat, mereka bertemu dengan Resi Darmo dari Padepokan Ringin Putih di Desa Bajulan.

Kemudian, Ruting dan Roro Kuning dirawat dan diberi obat oleh Resi Darmo yang terkenal memiliki kesaktian. Setelah meminum obat tradisional tersebut, kedua putri raja itu pun sembuh dari penyakitnya.

Selama masa penyembuhan ini, Ruting dan Roro Kuning juga kerap membersihkan diri di air terjun yang kemudian dikenal sebagai air terjun Roro Kuning.

Legenda Daerah Memperkenalkan Anak-Anak pada Dunia Khayalan

Putri Raja yang Melarikan Diri dan Tersesat

Versi lain menyebutkan bahwa asal usul air terjun Roro Kuning berawal dari kisah Ruting yang melarikan diri. Ruting melarikan diri ke dalam hutan di lereng Gunung Wilis karena enggan untuk dinikahkan.

Mengetahui hal tersebut, Roro Kuning yang ditemani oleh Panji Asmorobangun berusaha menemukan kakaknya yang kabur. Mereka menelusuri jejak Ruting di lereng Gunung Wilis. Namun, Roro Kuning jatuh sakit ketika berada di tengah hutan.

Ruting yang mengetahui kondisi adiknya, berusaha untuk mencarikan obat. Namun, Ruting justru terperosok dan menghilang dalam perjalanannya.

Di sisi lain, Panji Asmorobangun menemani dan merawat Roro Kuning hingga ia sembuh dari penyakitnya.

Karena telah sembuh, Roro Kuning berencana melanjutkan perjalanan untuk mencari kakaknya. Namun, ia dan Panji Asmorobangun justru tersesat di kawasan lereng Gunung Wilis.

Di lereng Gunung Wilis tersebut, mereka menemukan air terjun yang indah. Kemudian, mereka memilih untuk menetap di sana dan mengabadikan nama Roro Kuning untuk air terjun tersebut. Kini, air terjun tersebut dikenal dengan nama Air Terjun Roro Kuning.

Legenda Sanak Pogalan, Sosok Dibalik Terciptanya Air Terjun Sedudo di Nganjuk

Tak hanya nama Roro Kuning yang diabadikan menjadi sebutan air terjun ini. Kecantikan dari tokoh mitologi Nganjuk ini juga diabadikan dalam sebuah patung perunggu dengan wujud perempuan yang terletak di kompleks wisata Air Terjun Roro Kuning. Selain itu, di sana juga dibangun monumen Jenderal Sudirman yang menandakan tempat petilasan Jenderal Sudirman selama di Nganjuk.

Air Terjun Roro Kuning menjadi salah satu destinasi wisata alam favorit di daerah Nganjuk. Keindahan alam dan legenda yang menyertainya membuat air terjun ini memiliki daya tarik sendiri di mata wisatawan.

Gimana nih, apa Kawan GNFI tertarik mengunjungi air terjun ini?

Referensi :

https://www.kompas.com/stori/read/2022/05/11/090000679/cerita-rakyat-roro-kuning

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AL
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini