Rusak Akibat Gempa, Ini Wajah Baru 2 Pelabuhan Palu usai Direhab Rp233 miliar

Rusak Akibat Gempa, Ini Wajah Baru 2 Pelabuhan Palu usai Direhab Rp233 miliar
info gambar utama

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Pelabuhan Wani dan Pantoloan di kawasan Teluk Palu, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Rabu (27/3/2024). Dua pelabuhan itu kembali dibangun pemerintah sejak 2022 setelah rusak diguncang gempa dan tsunami pada 28 September 2018.

“Pelabuhan luluh lantak. Berkat kegigihan kita semuanya, alhamdulillah hari ini kita resmikan rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur pelabuhan di Kawasan Teluk Palu,” kata Jokowi dalam sambutannya.

Biaya proyek Pelabuhan Wani dan Pantoloan diperoleh dari pinjaman Asian Development Bank (ADB) sebesar Rp233 miliar. Pembangunan itu, menurut Jokowi, bertujuan untuk mengembalikan fungsi pelabuhan yang terdampak bencana. Lalu, meningkatkan kapasitas layanan pelabuhan sebagai simpul aktivitas logistik, meningkatkan konektivitas daerah, serta mendukung aktivitas ekonomi di Sulawesi Tengah.

Makassar New Port, Pelabuhan Terbesar di Indonesia Timur Senilai Rp5,4 Triliun

Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi menerangkan, Pelabuhan Wani mulai dibangun pada 22 April 2021 s.d. 30 Desember 2023. Lingkup pekerjaannya terdiri dari: pembangunan dermaga sepanjang 150 meter, trestle (jalan/akses dari dermaga menuju darat) sepanjang 28 meter, gedung kantor, garasi kapal negara, dan masjid.

“Dengan dilakukannya pembangunan ini, maka Pelabuhan Wani memiliki kapasitas layanan kargo sebesar 82.000 ton per tahun dan dapat melayani kapal terbesar 6.000 Deadweight Tonnage (DWT),” ujar Budi.

Kemudian, Pelabuhan Pantoloan dibangun sejak 30 September 2021 s.d. 22 November 2022. Para kontraktor bertugas merehabilitasi trestle sepanjang 93 meter, membangun dermaga sepanjang 169 meter, memperpanjang struktur atas dermaga, serta membangun gedung kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) seluas 1.500 meter persegi. Setelah direhabilitasi, Pelabuhan Pantoloan kini mampu melayani kapal terbesar 30.000 DWT dengan kapasitas peti kemas sebesar 160.000 Twenty-foot Equivalent Unit (TEUs) per tahun.

Pada saat yang sama, Jokowi menyetujui rencana Kemenhub RI untuk mengoperasikan kapal Ro-Ro (roll-on/roll-off) dari Sulawesi Tengah ke Kalimantan Timur untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Saya setuju itu diadakan karena banyak bahan untuk pembangunan, utamanya batu-batuan, pasir, itu berasal dari Sulawesi Tengah, mungkin hampir semuanya dari sini. Nilainya itu bukan hanya miliar, tetapi sudah triliun,” ucapnya.

UEA Tanam Investasi Rp6 Triliun di Pelabuhan Belawan, Siap Jadi Pintu Utama

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini