Apakah Kawan GNFI pernah mendengar tentang batu raksasa yang menggantung di tepi jurang dan menentang hukum alam? Batu raksasa ini bernama Watu Gandul dan terletak di Desa Tempuran, Kecamatan Ngluyu, Kabupaten Nganjuk. Watu Gandul menjadi salah satu objek wisata alam di Nganjuk yang menyimpan legenda mistis.
Batu raksasa ini berada di dalam kawasan hutan Ngluyu yang dikelola oleh Perum Perhutani KPH Nganjuk. Untuk mencapai lokasi ini, diperlukan keberanian yang tinggi karena harus melewati jalan setapak di dalam hutan dan di tepi lereng gunung. Letak Watu Gandul ini berada di antara batu-batu besar lainnya yang diyakini sebagai hasil erupsi Gunung Pandan.
Legenda Daerah Memperkenalkan Anak-Anak pada Dunia Khayalan
Legenda Watu Gandul
Masyarakat menyebutnya dengan nama Watu Gandul yang berarti batu yang digantung. Penamaan tersebut berdasarkan posisi Watu Gandul yang teramat unik. Batu besar ini terletak di ujung lereng dan miring condong ke bawah. Jika dikaitkan dengan hukum alam, seharusnya batu tersebut sudah jatuh menggelinding ke bawah. Namun, Watu Gandul seolah-olah memiliki tali tak kasat mata yang menahannya agar tidak jatuh.
Oleh karena itu, masyarakat setempat percaya bahwa Watu Gandul memang memiliki tali tak kasat mata berupa rantai gaib. Selain itu, terdapat jin perempuan yang menjaga Watu Gandul agar tidak terjatuh. Masyarakat juga menganggap batu raksana ini sebagai penentu nasib Kecamatan Ngluyu.
Apabila batu ini jatuh ke tanah atau jalan raya, maka Kecamatan Ngluyu akan berubah menjadi kota besar. Sebaliknya, apabila batu ini jatuh ke dalam air, maka Kecamatan Ngluyu akan berubah menjadi danau. Masyarakat setempat takut jika mitos Watu Gandul ini benar-benar terjadi. Mereka khawatir jika batu raksasa ini mendadak jatuh, terutama setelah melihat batu kecil di sekitarnya jatuh ke jalan akibat longsor.
Legenda Sang Datu Kartamina, Buaya Kuning Kepercayaan Masyarakat Suku Banjar
Tempat untuk Mencari Pesugihan
Watu Gandul dipercaya memiliki kekuatan magis yang besar. Maka dari itu, terdapat mitos yang tersebar di masyarakat bahwa tempat ini dijadikan untuk mencari pesugihan. Meskipun demikian, hanya orang dari luar Ngluyu yang bisa melakukannya. Sedangkan, masyarakat yang berasal dari Ngluyu pantang melakukannya karena tidak akan berhasil dan dapat mendatangkan bencana.
Konon, dahulu ada seseorang dari Ngluyu yang terobsesi untuk menjadi polisi. Orang itu pun melakukan ritual melekan atau tidak tidur semalaman di dekat Watu Gandul. Setelah itu, ia harus mencelupkan tangannya ke dalam air yang telah disediakan oleh juru kunci dan menyentuh Watu Gandul. Jika ia melihat gambaran bahwa ia menjadi polisi yang sukses, maka ia akan mencapai kesuksesan tersebut. Sebaliknya, jika ia tidak melihat, maka ia tidak akan mampu menggapai cita-citanya.
Karena orang tersebut merupakan penduduk asli Ngluyu, sehingga usahanya di Watu Gandul tidak membuahkan hasil. Akhirnya, laki-laki itu gagal dan keinginannya menjadi polisi musnah. Di samping aktivitas pesugihan, beberapa orang mengaku juga pernah melihat makhluk gaib di sana, baik berupa ular maupun sosok manusia.
Selain itu, tepat di seberang Watu Gandul juga terdapat rumah kecil seukuran pos ronda dengan sungai kecil di belakangnya. Masyarakat setempat menyebutnya sebagai tempat si juru kunci. Namun, rumah tersebut seringkali terlihat kosong.
Legenda Sanak Pogalan, Sosok Dibalik Terciptanya Air Terjun Sedudo di Nganjuk
Legenda Watu Gandul telah menjadi bagian dari kearifan lokal yang diwariskan turun-temurun. Terlepas dari kebenaran legenda dan mitosnya, Watu Gandul menawarkan pesona wisata alam yang fantastis. Berkunjung ke Watu Gandul bukan hanya tentang menikmati keindahan alam, tetapi sekaligus menyelami kekayaan budaya dan kearifan lokal Ngluyu.
Kawan GNFI bisa mengunjungi Desa Tempuran, Ngluyu, Nganjuk untuk merasakan secara langsung berdiri di bawah batu besar dan mendengar bisikan legenda yang menarik!
Referensi :
https://indonesiapos.news/legenda-wisata-watu-gandul-ngluyu/
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
