Kiat Melindungi Diri dari Kejahatan Pelecehan di Sekitar Kita

Kiat Melindungi Diri dari Kejahatan Pelecehan di Sekitar Kita
info gambar utama

Pelecehan seksual merupakan masalah serius yang terjadi di banyak negara, termasuk Indonesia. Jenis pelecehan di antaranya adalah verbal, fisik, dan nonfisik. Pelecehan verbal meliputi kata-kata kasar yang bersifat merendahkan, tekanan, dan saran untuk menjalin hubungan seksual, serta komentar seksual yang tidak pantas.

Adapun pelecehan fisik meliputi sentuhan, ciuman, atau yang lebih seriusnya “pemerkosaan”.

Pelecehan seksual dapat terjadi di mana saja, salah satunya terjadi di lingkungan kampus. Kampus yang harusnya menjadi lingkungan belajar yang aman dan nyaman agar mahasiswa dapat belajar semaksimal mungkin.

Sayangnya, institusi pendidikan juga menjadi salah satu lokasi utama terjadinya pelecehan seksual korban kekerasan seksual, terutama wanita. Sebab, kelemahan dan ketidakberdayaan perempuan menjadi celah para pelaku untuk membujuk korban menuruti hawa nafsunya.

Kekerasan seksual tidak selalu selalu disertai dengan kekerasan fisik. Apabila korban korban tidak bersedia ikut serta dalam proses peradilan, pukulan disertai ancaman pada korban pasti akan terjadi. Hal ini menimbulkan trauma yang merugikan korban.​​

Berdasarkan survei yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Agama pada tahun 2020, sekitar 77 % responden dari kalangan mahasiswa menyatakan bahwa pelecehan seksual pernah terjadi di instansi pendidikan, sedangkan 60 % responden yang disurvei menyatakan tidak pernah mengalami survey ​seksual.​​​

Mewujudkan Kesetaraan Gender dalam Memerangi Pelecehan terhadap Perempuan

Faktor Penyebab Terjadinya Pelecehan Seksual

Beberapa faktor yang memengaruhi terjadinya pelecehan seksual, yaitu:

Faktor Lingkungan

Seperti yang kita lihat, anak muda banyak yang masih naif dan mudah teralihkan perhatiannya sehingga membuat mereka salah jalan dan berani melakukan sesuatu di luar batas kendalinya. Selain itu, bisa juga karena dorongan orang terdekat atau teman-temannya. Artinya, bersosialisasi baik​​​ dengan orang lain juga harus waspada. Itu sebabnya, kita memerlukan lingkungan, teman, atau saudara yang baik. (Heli Fahrozi & Kayowuan Lewoleba, 2020)

Faktor Individu

Faktor individu muncul dari kepercayaan diri anak, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Hal ini dapat terjadi karena hal-hal yang tidak menguntungkan, misalnya kondisi keluarga yang kurang kondusif atau lingkungan masyarakat yang tidak sehat.

Dampak Korban Kekerasan Seksual

Berbagai dampak yang akan ditimbulkan dari para korban kejahatan atau kekerasan seksual dapat dilihat sebagai berikut:

Dampak Psikologis

Korban kekerasan dan pelecehan seksual akan mengalami trauma yang mendalam. Mereka juga akan mudah stres atau depresi, emosi yang tidak stabil, cendrung lebih pendiam dari biasanya, mengurung diri, mengalami trauma yang berat, suka melamun, merasa malu dan minder terhadap orang sekitarnya, hingga merasa dirinya hina.

Tidak sedikit juga korban yang terganggu fungsi dan perkembangan otaknya serta hilang kepercayaan dalam dirinya.

Maraknya Pelecehan Seksual di Kampus, Bagaimana Cara Mencegahnya?

Dampak Fisik

Komponen utama infeksi menular seksual pada korban adalah perilaku seksual dan perilaku erotis (PMS). Selain itu, korban juga berpotensi luka internal dan juga pendarahan.​​​ Dalam kasus yang ekstrim, kerusakan organ dalam yang parah dapat terjadi. Dalam beberapa kasus, hal ini dapat menyebabkan kematian.

Dampak Sosial

Korban yang menerima pelecehan seksual kerap kali dikucilkan dalam kehidupan sosialnya. Karena itu, mereka membutuhkan motivasi dan dukungan dari orang di sekitarnya untuk bangkit lagi.

Edukasi seksual sejak dini sangat diperlukan. Selain itu, budaya melapor ​harus dibangun agar jika terjadi pelanggaran kekerasan seksual, korban bisa langsung melapor kepada pihak yang berwenang tanpa ada rasa takut yang membuat korban terus bungkam.

Cara yang Tepat untuk Menghindari Kekerasan Seksual

Upaya yang dapat dilakukan agar tidak terjadi peristiwa pelecehan seksual atau diskriminasi adalah:

Hindari Situasi yang Berbahaya

Pelecehan dapat terjadi dalam banyak situasi dan tidak pernah menjadi kesalahan korban. Namun, ada ada beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk memastikan kondisi ini tidak bertambah parah, seperti berpergian ditemani seseorang dan menghindari minuman yang beresiko memabukkan hingga tidak sadar diri.

Jangan mau untuk pergi ke tempat yang sepi dan belajar untuk membela diri dalam situasi yang genting. Hasilnya, risiko mengalami pelecehan seksual bisa berkurang atau diminimalisir.

Komunikasikan Batasan dengan Jelas

Saat melakukan percakapan dengan seseorang dan hanya berdua saja, sebaiknya lakukan dengan singkat dan gunakan bahasa tubuh untuk berkomunikasi dengan jelas. Jika Kawan merasa orang tersebut sudah mulai melewati, katakan dengan cepat dan tegas mengenai hal itu, kemudian segera pergi dari tempat atau cari keramaian.

Secara umum, sebetulnya situasi yang dapat menyebabkan pelecehan seksual​​ dapat dicegah.

Edukasi Seks, Salah Satu Cara Pencegahan Pelecehan Seksual Pada Anak

Bersikap Tegas

Sering kali seseorang yang bersikap pasif diartikan sebagai izin bagi orang lain, padahal kenyataannya tidak begitu. Maka dari itu, pastikan untuk bersikap terus terang dan tegas sebagai cara untuk menghindari terjadinya tindakan yang berlebihan dan berakhir dengan kekerasan seksual.​​ Pahami apa yang diinginkan dan tidak diinginkan oleh diri.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini