Edukasi Seks, Salah Satu Cara Pencegahan Pelecehan Seksual Pada Anak

Edukasi Seks, Salah Satu Cara Pencegahan Pelecehan Seksual Pada Anak
info gambar utama

Tingginya angka pelecehan seksual di Indonesia haruslah menjadi PR yang sangat serius bagi pemerintah kita. Karena kasus pelecehan seksual bisa terjadi kepada siapa saja, mulai dari perempuan atau laki-laki hingga anak-anak atau orang dewasa.

Walaupun korban kekerasan tidak merasakan kerugian secara material, namun mereka mengalami kerugian dari sisi mental dan lingkungan. Seseorang yang mengalami pelecehan seksual pasti akan mengalami trauma bahkan ada beberapa yang hingga mengalami depresi.

Maka dari itu penanganan korban pelecehan seksual bukan hanya dengan menangkap pelakunya, tetapi juga melakukan pendampingan terhadap korban. Yang membuat hal ini menjadi miris adalah pelaku pelecehan seksual sudah banyak menargetkan anak-anak sebagai korban mereka.

Berdasarkan data dari Internet Watch Foundation (IWF) terdapat sekitar 255.571 konten pecelehan seksual pada anak-anak yang tersebar luas di internet. Survei yang dilakukan oleh Indonesia Judicial Research Society (IJS) pada tahun 2018-2020 mendapati bahwa usia korban pelecehan seksual kebanyakan diusia 6 sampai 18 tahun.

Baca juga: Kenali Green Financial Crime, Kejahatan Pencucian Uang yang Mengancam Lingkungan Hidup

Stigma yang sering didengar di masyarakat adalah bahwa pelecehan seksual terjadi karena pakaian yang digunakan terlau terbuka atau minim. Padahal faktanya korban pelecehan seksual dari mereka yang memakai rok atau celana panjang dan baju lengan panjang jauh lebih banyak daripada korban yang memakai pakaian ketat atau terbuka.

Pakaian Korban Pelecehan Seksual | Foto: goodstats.id
info gambar

Ada salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah berkurangnya angka pelecehan seksual yaitu dengan memberikan edukasi seks. Bagi masyarakat Indonesia edukasi seks masih terbilang cukup tabu untuk dibicarakan. karena mungkin masih banyak orang yang berpikir jika edukasi seks itu adalah edukasi yang mengajarkan untuk berhubungan seks.

Padahal edukasi seks adalah bagaimana kita mempelajari aspek-aspek seksual pada manusia, seperti organ reproduksi, perkembangan seksualitas manusia, memahami soal IMS (Infeksi Menular Seksual), dan masih banyak lagi.

Baca juga: Cerita Anak Bangsa: Perjalanan Alqi Fahrezi Raih Kesempatan Belajar di Colombia University

Pada masa sekolah mungkin kita diajarkan tentang organ reproduksi manusia seperti bagaimana proses pembuahan pada manusia, sebenarnya itu juga termasuk kedalam edukasi seks, namun hal itu masih belum sesuai dengan edukasi seks yang sebenarnya.

Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan dunia atau UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) sendiri mengatakan bahwa edukasi seks terbukti meningkatkan awareness seseorang tentang pentingnya menjaga bagian seksualitas kita.

Selain itu edukasi seks juga memiliki kemungkinan lima kali lebih besar untuk berhasil mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan mencegah terjadinya IMS. Ada beberapa negara-negara yang sudah menerapkan edukasi seks sebagai salah satu kurikulum di sekolah-sekolah mereka.

Negara-negara tersebut antara lain:

Swedia

Edukasi Seks yang dilakukan di negara Swedia sudah diterapkan sejak anak berusia 9 tahun. Yang dimana anak tersebut masih berada ditingkat sekolah dasar. Yang menjadikan Swedia sebagai salah satu negara dengan edukasi seks terbaik dunia adalah karena di Swedia mereka mengajarkan edukasi seks yang dapat diterima oleh semua budaya, agama, dan manusia.

Belanda

Jika di Swedia mereka menerapkan edukasi seks diumur 9 tahun, di Belanda mereka menerapkan edukasi seks ketika anak berumur 4 tahun. Di Belanda, masyarakatnya didorong untuk membantu siswa dalam melindungi diri dari pelecehan seksual, paksaan, dan semua masalah yang berhubungan dengan seksual.

Denmark

Di Denmark edukasi seks diterapkan diumur 12 tahun, yang dimana jika di Indonesia anak-anak diusia segitu sudah cukup paham tentang seksualitas. Edukasi seks di Denmark memang sudah terbukti berhasil dalam mencegah kehamilan yang tidak diharapkan dan juga dalam hal mempromosikan seks yang aman bagi warganya.

Baca juga: Harus Tahu! Alasan Pentingnya Edukasi Seks untuk Anak Indonesia

Jika melihat angka pelecehan seksual yang begitu besarnya di Indonesia, sebenarnya tidak ada salahnya jika edukasi seks diterapkan di kurikulum kita. Mengingat ada beberapa negara yang sudah menerapkan nya dan sudah terbukti bisa menurunkan angka pelecehan seksual di negaranya.

Namun, perlu diingat bahwa edukasi seks tidak boleh dianggap sebagai solusi tunggal, diperlukan juga upaya yang lebih luas di tingkat masyarakat untuk mengatasi dan mencegah agar tidak terjadi pelecehan seksual di masyarakat. Semoga bermanfaat.

Sumber refererensi:

  • https://mommiesdaily.com/2022/09/20/5-negara-dengan-pendidikan-seks-terbaik-di-dunia
  • https://www.unesco.org/en/health-education/cse
  • https://goodstats.id/article/stigma-mengenai-korban-kekerasan-seksual-dan-faktanya-3kxQS
  • https://goodstats.id/article/iwf-ada-lebih-dari-250-ribu-konten-kekerasan-seksual-terhadap-anak-yang-dilaporkan-pada-2022-OFXT0

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DP
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini