RI-AS Kelola Setengah Miliar Botol Plastik di Semarang, Makassar, Ambon

RI-AS Kelola Setengah Miliar Botol Plastik di Semarang, Makassar, Ambon
info gambar utama

Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) berhasil menyelesaikan program Clean Cities, Blue Ocean (CCBO) yang bertujuan mengatasi polusi plastik laut di Indonesia. Sejak meluncur pertama kali pada Juni 2021, USAID bersama mitra telah mengelola 17.900 metrik ton sampah kota dan mencegah 7.680 metrik ton plastik—setara dengan setengah miliar lebih botol plastik—bocor ke lingkungan.

"Kolaborasi USAID dengan Pemerintah Indonesia serta kota Semarang, Makassar, dan Ambon, untuk memperkuat pengelolaan sampah, membuat kota-kota di Indonesia lebih layak huni, mengurangi polusi plastik di laut, dan membantu menjaga keindahan alam Indonesia untuk generasi mendatang," tutur Direktur USAID Jeff Cohen saat menyampaikan sambutan dalam Seremonial Penutupan USAID CCBO di Semarang, Rabu (17/4/2024).

USAID melibatkan mitra lokal dan pakar global untuk menerapkan sekaligus menguji pendekatan relevan dan berkelanjutan demi mengurangi plastik laut di Semarang, Makassar, serta Ambon. Pendekatan ini dibagikan, diskalakan, juga disesuaikan, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, sektor publik dan swasta, serta rantai nilai limbah di seluruh dunia.

Fakta Menarik Aspal yang Terbuat dari 1000 Ton Sampah Plastik

Dalam keterangan tertulis, USAID mengeklaim, nyaris 3,6 juta orang memperoleh manfaat peningkatan layanan dan program pengelolaan sampah. Melalui program tersebut, sektor publik dan swasta menerima investasi lebih dari 3,7 juta dolar AS untuk memajukan sistem pengelolaan limbah lokal.

Bukan itu saja, USAID juga memberikan hibah lebih dari 3 juta dolar AS hibah kepada organisasi lokal untuk menguji coba solusi menghentikan aliran plastik ke laut. Organisasi tersebut antara lain: Yayasan Kesejahteraan Keluarga Soegijapranata (YKKS), Bina Karta Lestari, Million Limbah Ambon, Prevented Ocean Plastic Indonesia, Rebricks, Waste4Change bersama Yayasan Lestari Mulia dan Maluku Hijau, serta SystemIQ.

Dengan dukungan USAID, mereka membangun kapasitas masyarakat untuk mengelola lokasi agregasi sampah padat, meningkatkan pasar akhir, infrastruktur daur ulang di masyarakat, dan partisipasi pemerintah daerah, serta memberdayakan perempuan di sektor sampah.

"Pemerintah Indonesia mengucapkan terima kasih kepada USAID atas dukungan vitalnya dalam meningkatkan sistem pengelolaan sampah kami saat kami maju menuju tujuan 2025 kami untuk mengurangi sampah plastik dan sampah laut lainnya hingga 70 persen," ucap Nur Aisyah Nasution, Koordinator Nasional Air Minum dan Sanitasi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI.

Tata Kelola Sampah Berbasis Kearifan Lokal, Inspirasi Bali Menuju Indonesia Bersih

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini