Mengenal Sejarah Petis dan Asalnya

Mengenal Sejarah Petis dan Asalnya
info gambar utama

Petis berasal dari wilayah di Jawa Timur, alah satunya di Sidoarjo. Petis di daerah ini dikenal dengan petis putih atau petis cere dan petis hitam atau petis letek.

Adapun, untuk petis yang berasal dari Surabaya, petis ini memiliki komposisi yang berbeda yang terbuat dari kaldu kepala ikan yang dihaluskan dengan blender, kemudian disaring. Lantas, bagaimana sejarah dan proses pembuatannya, ya?

Petis ditemukan pertama kali di Indonesia pada tahun 1960-an. 'Pasta' berwarna hitam itu sendiri memiliki beberapa varian di seluruh Indonesia.

Nah, Petis yang dibuat di Jawa Timur sendiri memiliki berbagi macam keunikan di tiap daerahnya. Keunikan rasanya juga bergantung kepada selera masyarakat sekitar. Apa saja itu? Berikut jenis petis berdasarkan wilayahnya!

Baca Juga: Makin Tahu Indonesia, Sambal Tumpang Kediri Ternyata Sudah Eksis Sejak Tahun 1814

Jenis dan Variasi Petis

Kawan perlu tahu tentang Petis Madura dahulu! Ya, petis ini diproduksi di Madura. Petis Madura sendiri terkenal dengan bahan dasar ikan tuna atau cakalang yang memberikan rasa asin dan warna merah kecoklatan.

Selanjutnya ada Petis Sidoarjo! Petis di wilayah ini terdiri dari dua varian, yaitu petis cere (Petis putih yang menggunakan gula pasir) dan petis letek (yang berwarna hitam karena menggunakan gula aren).

Petis cere memiliki daya tahan yang lebih lama dan dianggap sebagai petis kualitas premium, lho!

Eits, lalu bagaimana caranya sih, petis diproduksi? Nah, pembuatan petis sendiri bervariasi tergantung jenisnya. Berikut beberapa metode pembuatan petis berdasarkan bahannya:

Petis dari sari ikan mengambil ekstrak yang diperoleh dari kaldunya dan dimasak hingga mengental untuk membuat petis.

Adapun petis dari udang rebon, udang rebon ini direbus menjadi bahan dasar petis dan sering digunakan sebagai cocolan tahu goreng.

Adalagi yang namanya petis dari daging sapi, di mana air rebusan daging sapi dari industri pembuatan dendeng dan abon menjadi bahan dasarnya. Petis ini sering digunakan sebagai cocolan kerupuk rambak/kulit.

Baca Juga: Riwayat Bumbu Kacang sebagai Saus Khas Nusantara

Cara Membuat Petis

Kawan penasaran nggak sih, dengan cara pembuatan Petis? Berikut langkah-langkah yang dapat Kawan ketahui untuk langkah umum produksi Petis!

Langkah pertama, ambil kaldu sesuai bahan yang digunakan dan masak hingga mengental. Disaat menggunakan ikan laut, rebus bersama air hingga mengental. Berbeda dengan udang rebon, rebus hingga matang dan masak sari ikan hingga mengental.

Untuk daging sapi sendiri, daging akan direbus hingga matang dan dicampur dengan air rebusan. Langkah ini hanya bisa dilakukan di perusahaan yang memproduksi petis daging sapi.

Nah, setelah mengental, petis dapat ditambahkan bumbu seperti bawang putih bubuk, gula, dan larutan tepung maizena.

Petis sering digunakan sebagai bumbu atau cocolan dalam berbagai masakan. Kawan bisa mencoba membuat petis sesuai dengan bahan favorit Kawan dan mengikuti langkah-langkah yang sesuai dengan jenis petis yang ingin Kawan buat tentunya secara sederhana, lho!

Baca Juga: 5 Makanan Khas Maluku Berbahan Dasar Ikan

Makanan dengan Pendamping Petis

Petis sendiri digunakan untuk pendamping makanan apa sih,? Tentu Kawan tidak asing dengan beberapa makanan yang rasa gurih dan manisnya persis! Berikut adalah beberapa makanan di Indonesia yang menggunakan petis sebagai bahan utamanya:

1.Rujak

Petis Jawa Timur_Rujak Cingur
info gambar

Petis dijadikan salah satu bahan campuran dalam pembuatan rujak, seperti rujak cingur dan rujak buah. Rasa gurih, asin, dan manis dari petis menjadi pelengkap yang sempurna untuk rujak.

2. Lontong Balap

Petis Jawa Timur_Lontong Balap
info gambar

Petis juga menjadi bahan campuran dalam pembuatan lontong balap. Rasa gurih, asin, dan manis dari petis menambah cita rasa khas pada lontong balap.

Selain itu, petis sering digunakan sebagai cocolan untuk gorengan khas Indonesia yang tentunya menambahkan rasa yang gurih dan asin, menyempurnakan cita rasa makanan dengan nikmat!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Nadira Hamamah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Nadira Hamamah.

NH
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini