Halida Hatta, putri bungsu dari Wakil Presiden ke-2, Mohammad Hatta mengingat masa-masa kecilnya di Menteng, Jakarta. Dia mengingat keindahan Menteng mulai dari tempat dan bangunan rumah.
Diwawancarai oleh GNFI di Menteng, Halida mengungkapkan pada masa kecil selalu senang berjalan kaki. Pada saat itu, aroma Menteng ucap Halida begitu wangi karena adanya bunga dari pohon tanjung.
“Saat berjalan kaki atau main ada harum dari bunga tanjung yang jatuh,” ucapnya.
Wisata Rumah Cagar Budaya Menteng Ajak Masyarakat Apresiasi Sejarah Arsitektur Jakarta
Dijelaskan olehnya saat ini pohon tanjung tersebut masih ada. Tetapi banyak orang-orang yang tak lagi memperhatikan. Karena begitu padatnya Menteng yang sudah jadi pusat keramaian di Jakarta.
“Sekarang pohonya satu dua masih ada tapi apakah masih ada yang memperhatikan?” tanyanya.
Keindahan dari arsitektur
Bagi Halida bukan saja dari suasana kota Menteng, tetapi dari bangunan-bangunan yang ada di kota Menteng. Dia menyebut Menteng memiliki arsitektur yang tidak bisa ditemukan di daerah lain di Indonesia.
Dikatakan olehnya, Menteng yang dibangun dengan konsep Kota Taman tercermin dari rumah-rumahnya. Dijelaskan olehnya arsitektur rumah-rumah di Menteng menyatu dengan taman di dalamnya.
“Di depan ada kebun di belakang ada kebun dan rumahnya itu berputar jadi dari depan bisa ke belakang bisa ke depan lagi. Maka orang2 belanda ini punya eksperimental juga,” ucapnya.
Pembangunan Kawasan Menteng Abad 20: Bergaya Eropa untuk Kalangan Berada
Dia menyebut orang-orang kolonial menyiasati rumahnya agar tetap bisa nyaman ditinggali dalam iklim tropis. Bukan itu saja banyak bangunan yang juga perpaduan antara gaya Eropa dengan lokal.
“Rumah menteng dilihat sebagai keunggulan daya seni arsitek keadaan ini tropis ini lembab panas bagaimana mereka menyiasati,” ucapnya.
Menjaga Menteng
Karena itulah Halida bersama beberapa dubes membentuk Perkumpulan Pelestari Kawasan Bersejarah Menteng. Dia mengatakan ingin menjaga Menteng agar tetap lestari seperti masa lalu.
Dia menyebut beberapa rumah Menteng sudah berpindah tangan ke orang baru. Namun, orang-orang tersebut banyak yang mengubah arsitektur dari rumah berusia ratusan tahun tersebut.
Sosok Pemilik Motor Pertama di Hindia Belanda, Ternyata dari Probolinggo Jatim
Karena itulah, Halida berharap adanya ketentuan di mana orang-orang menjaga kondisi Menteng, khususnya rumah-rumah. Sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat umum.
“Jadi kita tidak perlu uang untuk menghibur diri tapi dengan berjalan-jalan,” paparnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News