Pengelolaan Air di Pura Taman Ayun, hingga Menyandang Warisan Budaya Dunia dari UNESCO

Pengelolaan Air di Pura Taman Ayun, hingga Menyandang Warisan Budaya Dunia dari UNESCO
info gambar utama

Jika Kawan GNFI berencana untuk berlibur ke Bali, jangan lupa untuk melepir sebentar ke pura yang terkenal dengan bangunan estetiknya, yakni Pura Taman Ayun. Lokasi Pura Taman Ayun berada di Desa Mengwi, Kabupaten Badung, Bali.

Pura yang berdiri di atas areal tanah kurang lebih 100X250 meter persegi ini, memiliki area taman yang sangat luas. Selain itu, pura ini diapit oleh dua kolam, sehingga jika dilihat dari kejauhan tampak seolah-olah bangunan pura terapung di atas air.

Kawasan pura terdiri dari dua bagian, bagian pelataran luar (jaba) yang letaknya berada di sisi luar kolam dan pelataran dalam. Di pelataran dalam dibagi menjadi tiga bagian, dimana semakin ke dalam maka kontur tanah akan semakin tinggi.

Berwisata ke Pura Tirta Empul, Tempat Mata Air Paling Suci di Bali

Sejarah Singkat Pura Taman Ayun

Pura Taman Ayun dibangun pada masa pemerintahan Raja I Gusti Putu Agung atau dikenal dengan nama Tjokorda Sakti Blambangan pada tahun 1634. Tujuan pembangunan pura yakni untuk pemujaan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Selain itu, pembangunan pura juga disertai dengan pembagunan parahyangan dengan tujuan agar seluruh keluarga Kerajaan Mengwi beserta rakyatnya dapat melakukan sembahyang bersama.

Pura Taman Ayun ini menjadi simbol kebesaran Kerajaan Mengwi. Selain karena dibangun pada masa kejayaan Raja I Gusti Putu Agung, pura ini menjadi tempat segala kegiatan Kerajaan Mengwi.

Pengelolaan Air di Pura Taman Ayun

Pura Taman Ayun selain dikenal dengan keindahan bangunan dan pemandangannya, Pura Taman Ayun juga menjadi sumber irigasi. Sumber air yang berada di Desa Mengwi diyakini oleh masyarakat berasal dari Danau Beratan.

Danau Beratan merupakan danau yang terletak di kawasan Bedugul, Kabupaten Tabanan. Danau tersebut dianggap sebagai tempat suci yang dimuliakan. Oleh karena itu, masyarakat Mengwi membangun pura khusus yang digunakan untuk pemujaan pada Danau Beratan.

Kolam yang mengapit pura-pura yang berada di kawasan Pura Taman Ayun merupakan bendungan-bendungan yang dibangun untuk menampung air yang berasal dari Sungai Batan Badung.

Ketergantungan masyarakat Mengwi terhadap sumber daya air, perlu adanya keteraturan pengelolaan air untuk menunjang aktivitas masyarakat yang notabene bekerja sebagai petani, dan membutuhkan subak untuk pengairan sawahnya.

Pura Taman Ayun menjadi sumber irigasi dua subak besar, yakni Subak Mengwi dan Subak Batan Badung, serta subak-subak kecil yang ada di sekitarnya. Hal ini erat kaitannya dengan implementasi filosofi dari Tri Hita Karana yang melandasi pengairan subak.

Filosofi Tri Hita Karana inilah yang membawa Pura Taman Ayun menyandang sebagai salah satu warisan budaya dunia oleh UNESCO pada tahun 2012. Selain Pura Taman Ayun, ada Pura Ulun Danu Batur, Daerah Aliran Sungai (DAS) Pakerisan, serta kawasan Catur Angga Batukaru.

Di beberapa kawasan Pura Taman Ayun terdapat pelarangan untuk dikunjungi oleh wisatawan. Hal ini karena pihak pengelola Puri Mengwi berusaha untuk tetap menjaga kesakralan dari Pura Taman Ayun.

Kawasan yang dianggap sakral berada di kawasan jeroan. Di kawasan ini ritual-ritual keagamaan seringkali diadakan. Selain kegiatan religi, Pura Taman Ayun juga masih sering menjadi poros kegiatan-kegiatan sosial yang ada di masyarakat.

Dikutip dari laman kemenparekraf.go.id, pada tahun 2022, Kemeparekraf/Baparekraf pernah mengajak delegasi Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 untuk menikmati keindahan Pura Taman Ayu, sekaligus mempromosikan wisata Pura Taman Ayun ke beberapa delegasi negara yang hadir.

Mengenal Sistem Subak, Sistem Perairan Khas Bali Yang Diperkenalkan pada Ajang WWF10

Referensi:

  • Geria, I Made. 2019. Petualang ke Badung Yuuk!. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.
  • badungkab.go.id. Pesona Para Bangsawan. https://disdukkbpppa.badungkab.go.id/artikel/17910-taman-ayun
  • kemdikbud.go.id. Warisan Dunia (World Heritage). https://kwriu.kemdikbud.go.id/rekam-jejak/umum/inskripsi-indonesia-di-unesco/
  • kemenparekraf.go.id. Siaran Pers: Kemenparekraf Ajak Delegasi GPDRR 2022 Nikmati Wisata Budaya Pura Taman Ayun Bali. https://www.kemenparekraf.go.id/berita/siaran-pers-kemenparekraf-ajak-delegasi-gpdrr-2022-nikmati-wisata-budaya-pura-taman-ayun-bali

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini