RI Pamerkan Kesiapan Hospitality dan Kekayaan Budaya di 10th World Water Forum

RI Pamerkan Kesiapan Hospitality dan Kekayaan Budaya di 10th World Water Forum
info gambar utama

Indonesia terus mempercepat persiapan World Water Forum ke-10 yang akan berlangsung pada 18-25 Mei 2024 di Nusa Dua, Bali. Salah satunya persiapan penerimaan delegasi para Kepala Negara/Pemerintahan/Pimpinan Organisasi Internasional yang merupakan peserta VVIP.

Kementerian Sekretariat Negara RI (Kemensetneg) mengundang perwakilan kementerian/lembaga terkait agenda Kunjungan Lapangan Persiapan Penyelenggaraan World Water Forum ke-10 pada 25-26 April 2024. Kunjungan berfokus untuk mematangkan persiapan registrasi, zonasi, pergerakan kendaraan, kesehatan, dan media.

Pada rangkaian acara tersebut, para undangan meninjau sarana dan prasarana penunjang gelaran World Water Forum ke-10. Selain itu, rombongan mendatangi berbagai lokasi yang termasuk dalam rangkaian acara forum, di antaranya Garuda Wisnu Kencana Cultural Park, Bali International Convention Centre (BICC), dan Tahura Mangrove Ngurah Rai.

Leaders’ Visit 10th World Water Forum

Kawasan Rehabilitasi dan Konservasi Hutan Mangrove Tahura menjadi lokasi lokasi Leaders’ Visit 10th World Water Forum. Kawasan ini mengimplementasikan prinsip ajaran Bali, Tri Hita Karana yang mengedepankan keseimbangan hubungan antara Tuhan, manusia, dan lingkungan.

Sebelumnya, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Indonesia menjadikan Tahura Bali sebagai lokasi penanaman mangrove oleh Presiden dan para pemimpin negara G20. Pemerintah akan melanjutkan aksi penanaman mangrove ini di acara puncak World Water Forum ke-10 nanti.

Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Bidang Sumber Daya Air Firdaus Ali berharap agar penyelenggaraan World Water Forum ke-10 dapat dipersiapkan dengan baik. Ini sangat penting karena Indonesia segera menyambut para kepala negara/pemimpin pemerintahan.

“Kami berupaya memastikan fasilitas pendukung seperti logistik, konsumsi, dan keamanan, termasuk juga kesehatan,” kata Firdaus dalam kunjungan persiapan World Water Forum ke-10 di Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park, Kamis (25/4).

Baca juga Mengenal Pantai Melasti, Tempat Pembukaan World Water Forum ke-10

Tampilkan kehebatan budaya Indonesia

Sementara itu, Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Setya Utama menegaskan bahwa dalam pelaksanaan forum nanti, Indonesia tak hanya ingin menunjukkan kesiapan sebagai tuan rumah, melainkan juga kehebatan budaya yang berkaitan dengan alam dan air.

“Indonesia tentu ingin menunjukkan keberhasilan hospitality penyelenggaraan World Water Forum ke-10. Selain hospitality, yang tidak kalah penting juga Indonesia ingin memperlihatkan kehebatan kebudayaan Indonesia, yang memberikan pesan kepada dunia terutama budaya terkait dengan alam dan air,” kata Setya Utama saat meninjau persiapan Leaders’ Visit di Kawasan Hutan Mangrove Tahura Bali.

Dalam menyelenggarakan World Water Forum ke-10, Indonesia memastikan persiapan beberapa hal. Pertama, infrastruktur pendukung, mulai dari venue hingga akomodasi harus memenuhi standar internasional dan ramah lingkungan. Kedua, kerangka kerja sama antar lembaga pemerintah, swasta, dan organisasi masyarakat sipil.

Indonesia juga mendorong keterlibatan pelajar dan mahasiswa untuk mendukung kelancaran dan kesuksesan acara. Kemudian persiapan ketiga, terkait pendekatan multi sektor dan inklusif terus ditingkatkan untuk menghasilkan kebijakan dan rencana aksi yang komprehensif dan berkelanjutan.

Sebagai pemimpin forum, Indonesia siap memperkenalkan inovasi yang telah dan akan dilakukan di bidang pengelolaan air, yaitu pemanfaatan teknologi untuk efisiensi air dalam berbagai sektor, seperti pertanian, industri, serta pengelolaan daerah aliran sungai dan strategi adaptasi dan mitigasi terhadap bencana hidrometeorologi.

Baca juga 10th World Water Forum di Bali, RI Usulkan ‘Centre of Excellence’ Perubahan Iklim

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini