Kawan GNFI, seperti digambarkan di atas, sebelum era internet Buku Pintar memang yang menjadi rujukan kita semua untuk bisa menemukan segala macam pengetahuan yang sudah terangkum.
Namun, ketika internet hadir di Indonesia sejak tahun 2000-an, nama Buku Pintar perlahan memudar. Orang-orang mulai mencari segala ilmu pengetahuan dan informasi melalui mesin pencari Google.
Lain itu, internet juga merubah pola hidup, pola interaksi, dan bahkan cara pandang seseorang atas sebuah peristiwa. Menurut data yang dihimpun Hootsuite dan We Are Social pada Januari 2019, situs Google di Indonesia berada di urutan atas dengan trafik bulanan sebanyak sejuta lebih.
Dari mesin pencari Google, orang Indonesia bisa mencari situs-situs terpercaya untuk menggali informasi. Melalui Wikipedia misalnya, situs yang seringkali diandalkan untuk mendapatkan pembahasan, mulai dari sejarah, profil tokoh, dsb.
Nah kawan, nampaknya kita patut memberikan apresiasi bagi penggagas Buku Pintar ini. Meski namanya semakin memudar, setidaknya buku ini pernah membekali kita dengan beragam ilmu pengetahuan secara gamblang.
Kawan GNFI masih ada yang punya Buku Pintar?
